Tugas Modul TIK SMK KOMPUTER DAN JARINGAN kelompok kompetensi J

50 51 52 53 TEKNIK PEMANTAUAN DALAM PTK

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat mampu: 1. Mengidentifikasi berbagai jenis instrument penelitian yang sesuai dengan data yang diperlukan. 2. Menentukan instrument yang tepat untuk pengumpulan data 3. Menyusun instrument yang valid untuk pengumpulan data

B. Indikator pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi berbagai jenis instrument penelitian yang sesuai dengan data yang diperlukan. 2. Menentukan instrument yang tepat untuk pengumpulan data 3. Menyusun instrument yang valid untuk pengumpulan data

C. Uraian materi TEKNIK PEMANTAUAN DALAM PTK

A. Peneliti sebagai Instrumen Human Instrument

Sebagaimana diketahui bahwa PTK dilaksanakan dalam suatu siklus. Dalam satu siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observation, dan refleksi reflecting. Tahap pengamatan atau observasi adalah suatu tahapan di mana peneliti mengamati atau mengobservasi terhadap berlangsungnya aktivitas PTK pelaksanaan PTK. Dengan pengamatan diharapkan peneliti dapat memperoleh data, informasi atau kejadian selama PTK berlangsung. Agar peneliti mendapatkan data, informasi atau kejadian dengan lengkap, jelas dan objektif, peneliti memerlukan suatu instrumen PTK. Penelitian tindakan kelas yang merupakan penelitian kualitatif, memberikan peranan yang besar dan penting kepada penelitinya guru sebagai instrumen human instrument. Hal ini disebabkan manusia 54 peneliti dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut Lincoln dan Guba 1985 dalam Rochiati 2005 karakter yang harus dimiliki seorang peneliti sebagai human instrument adalah sebagai berikut. 1. Responsif, artinya peneliti harus mampu merespons ter-hadap berbagai petunjuk baik yang bersifat perorangan maupun yang bersifat lingkungan. 2. Adaptif, artinya peneliti harus mampu mengumpulkan berbagai informasi tcntang banyak faktor pada tahap yang berbeda-beda secara simultan. 3. Menekankan aspek holistik, artinya peneliti harus mampu dengan segera mcmosisikan dan menyimpulkan kejadian yang membingungkan dan tidak menentu ke dalam posisinya secara keseluruhan holistik. 4. Pengembangan berbasis pengetahuan, artinya peneliti harus mampu berpikir yang tidak diungkapkan tacit knowledge dalam menyusun proposisi, sementara sadar bahwa situasi yang dihadapi memerlukan lebih dari sekadar pengetahuan dan proposisi karena harus mema- hami apa yang dirasakan subjek yang diteliti, simpati dan empati yang tidak diungkapkan, harapan yang tidak divcrbalkan dan berbagai kebiasaan schari-hari yang tidak pcrnah diperhatikan, yang justru menyumbangkan kedalaman dan kekayaan kepada hasil penelitian. 5. Memproses dengan segera, artinya peneliti harus mampu segera memroses data di tempat, membuat generalisasi dan menguji hipotesis di dalam situasi yang dengan sengaja diciptakan. 6. Klarifikasi dan kesimpulan, artinya peneliti harus memiliki kemampuan unik untuk membuat kesimpulan ditempat, dan langsung meminta klarifikasi, pembetulan, atau elaborasi kepada subjek yang diteliti. 7. Kesempatan eksplorasi, artinya peneliti harus mampu mengeksplorasi terhadap jawaban-jawaban dari subjek yang diteliti yang tidak lazim, atau mengandung kelainan, yang sepertinya tidak berguna atau tidak