Model Kurt Lewin Model-Model PTK

21

b. Model Kemmis McTaggart

Model Kemmis McTaggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin seperti pada uraian 1 di atas. Hanya saja , komponen acting dengan observing dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya pada Gambar 2 dikemukakan bentuk desain menurut Kemmis McTaggart. Gambar 2. Bagan Siklus PTK Model Kemmis McTaggart Apa bila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan reflaksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada Gambar 2 tampak bahwa didalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan PLAN REFLECT ATC OBSERVE REFLECT ACT OBSERVE REVISED PLAN 22 sesungguhnya jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari itu, barangkali lima atau enam siklus.

c. Model Hopkins.

Berpijak pada desain Model PTK para ahli pendahulunya, selanjutnya Hopkins 1993: 191 menyusun desain tersendiri seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Bagan Siklus PTK Model Hopkins

d. Model John Elliot

Seperti halnya model PTK lain, model John Elliot juga dikembangkan berdasarkan konsep Kurt Lewin. Jika diperhatikan model John Ellliott seperti Gambar 4, tampak bahwa di dalam satu tindakan acting terdiri atas beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan langkah tindakan 3. Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan. Oleh karena itu, Perancangan Tindakan: Target, Tugas, Kriteria Implementasi Evaluasi Cek Kemajuan Menopang Komitmen Cek Hasil Perencanaan Konstruk Audit Pengambilan Stok Pelaporan Mengatasi Problem Ambil Start