Karakteristik PTK Uraian Materi 1. Pengertian PTK
17 berbuat melakukan suatu tindakan. Perubahan kemajuan dicermati dari
peristiwa-peristiwa, dari waktu ke waktu, bukan sekadar impresionistik- subjektif, melainkan dengan melakukan evaluasi formatif.
Keketatan ilmiah Penelitian tindakan kelas memang agak longgar, Penelitian tindakan kelas merupakan antitesis dari desain penelitian
eksperimental yang sebenarnya. Sifat sasarannya situsional-spesifik, tujuannnya pemecahan masalah praktis. Sampel populasinya terbatas
dan tidak refresentatif. Oleh karena itu, temuan-temuannya tidak dapat digeneralisasi. Kendali ubahan pada ubahan bebas, tidak ada. Namun
dalam pengkajian permasalahannya, prosedur pengumpulan data dan pengolahannya, dilakukan secermat mungkin dengan keteguhan ilmiah.
Akhir-akhir ini, penelitian tindakan telah dipandang sebagai suatu metodologi untuk merealisasi aspirasi teori kritis. Gibson 1986
melukiskan ciri-ciri teori kritis sebagai berikut: a. mengakui adanya perasaan frustasi dan ketidakberdayaan yang
banyak dirasakan orang yang tidak dapat lagi mengontrol apa yang diinginkannya.
b. berupaya untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menghambat kelompok atau perorangan mengontrol, atau bahkan mempengaruhi
keputusan-keputusan yang sangat mempengaruhi mereka. c. Dalam eksplorasi hakikat dan keterbatasan kekuasaan, otoritas dan
kebebasan, teori kritis telah memikirkan sampai seberapa besar tingkat otonomi yang dpat diperoleh.
PTK setidaknya memiliki 5 karakteristik Iskandar,2009, yaitu: a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional;
b. adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi;
d. bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional dan;
e. dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
18 Sehubungan dengan itu, Madya 2007 mengemukakan bahwa PTK:
a. Bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja;
b. subyek dalam PTK termasuk siswa-siswa; c. dapat dilakukan dengan bekerjasama kolaborasi dengan guru lain
yang mengajar bidang pelajaran yang sama atau serumpun, d. guru dituntut untuk adaptif dan fleksibel agar kegiatan PTK yang
dilakukan selaras dengan situasi yang ada, tetapi tetap mampu menjaga agar proses mengarah pada tercapainya perbaikan;
e. guru diharapkan mampu melakukan evaluasi diri secara kontinyu sehingga perbaikan demi perbaikan, betapapun kecilnya, dapat diraih;
f. diperlukan kerangka kerja agar semua tindakan dilaksanakan secara terencana, hasilnya direkam dan dianalisis dari waktu ke waktu untuk
dijadikan landasan dalam melakukan modifikasi.