Desain Penelitian PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI (Studi Kasus di TK Al Irsyad Al Islamiyah Pemalang).

44 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan Pendekatan kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh W. Creswel, karena: 1 Memiliki latar alami, sebagai sumber data langsung, tidak ada perlakuan khusus terhadap TK Al Irsyad Al Islamiyah, 2 Bersifat deskriptif, artinya data yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk kata- kata, 3 analisis data dilakukan secara induktif, artinya bahwa bermula dari kenyataan yang ditemukan di lokasi penelitian, secara etik dan emik peneliti menganalisis, sehingga ditemukan makna yang diharapkan Patilima,2005: 65-67. Cara menggambarkan keadaan saat penelitian digunakan metode deskriptif analitik Furqon, 1997: 10, yang tidak hanya sekedar penggumpulan dan penyusunan data, tetapi memusatkan pada pemecahan masalah yang ada dan aktual. Data yang terkumpul disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis Surachmad, 1998: 139. Pendekatan kualitatif digunakan mengingat penelitian yang dilakukan menghasilkan deskripsi dari orang dan perilaku yang diamati Moleong: 2002 :3. Penggunaan pendekatan kualitatif juga karena berkaitan erat dengan sifat unik dari realitas sosial dan tingkah laku manusia, disebut juga dengan pendekatan humanistik Patilima 2005:2. Alasan penggunaan pendekatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Kegiatan sosialisasi , memelihara, dan mengembangkan budaya oreganisasi oleh kepala sekolah tidak dipisahkan antara satu dengan lainnya, 45 melainkan merupakan satu kesatuan guna tercapainya tujuan pengembangan budaya organisasi. 2 Pemahaman gejala yang muncul di TK Al Irsyad, dengan keterangan yang diberikan oleh informan difahami secara etik dan emik. 3 Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, yang mendapatkan informasi dari informan, melalui kegiatan wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi. Adapun berdasarkan jenisnya penelitian ini berupa studi kasus, sebagaimana dikemukakan oleh Maxfield sebagai penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik Nasir, 2003: 57 dari TK Al Irsyad Al Islamiyah Pemalang. Sesuai dengan kedalaman informasi yang ingin penulis peroleh dari lapangan peneliti memilih rancangan studi kasus sebagaimana dikemukakan oleh Muhajir 2000: 45, yang tidak mementingkan banyaknya individu dan bukan rata-rata yang menjadi dasar penarikan kesimpulan, melainkan didasarkan atas ketajaman peneliti melihat kecenderungan, pola, arah, interaksi banyak faktor dan hal lain yang dianggap terkait. Berkaitan dengan adanya dua jenis studi kasus sebagaimana dikemukakan Muhajir, yaitu retrospektif dan prospektif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus prospektif dengan alasan: 1 mengambil perkembangan objek yang berjalan secara normal, 2 hasil penelitian diharapkan dapat mendapatkan kesimpulan yang dapat digunakan sebagai pemikiran perkembangan ke arah masa depan.

B. Fokus Penelitian