Budaya Organisasi di Sekolah

22 alat untuk mengontrol perjalanan fungsi-fungsi organisasi. Dengan demikian pada hakikatnya budaya organisasi kehadirannya cukup dibutuhkan demi berlangsung dan suksesnya pencapaian tujuan organisasi. Budaya organisasi dengan berbagai bentuknya dimanfaatkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah organisasi, sekolah memerlukan budaya yang mewarnai berbagai kegiatannya . Sekolah memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan dan perilaku orang yang ada di dalamnya. Budaya sekolah harus dikembangkan sesuai dengan tuntutan pembelajaran untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Philips membedakan budaya organisasi sekolah dengan budaya organisasi pada umumnyaKomariyah, 2006: 101. Perbedaan tersebut terletak pada nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku sebagai komponen essensial budaya yang membentuk karakter sekolah. Nilai-nilai tersebut disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar yang membuat sekolah memiliki citra yang membanggakan stakeholders. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya sekolah merupakan ciri khas sekolah yang dapat diidentifikasikan melalui nilai yang dianutnya, sikap yang dimiliki, kebiasaan yang ditampilkan, dan tindakan yang ditunjukkan oleh seluruh personal sekolah yang terbentuk dalam satu kesatuan khusus sebagi sistem sekolah.

B. Budaya Organisasi di Sekolah

Sekolah sebagai sebuah organisasi juga memiliki budaya, dan oleh karenanya budaya yang berlaku disebut dengan budaya sekolah, yang secara 23 fundamental relatif sama dengan budaya organisasi pada umumnya. Philips Komariyah, 2006: 101 membedakan budaya organisasi sekolah dengan budaya organisasi pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku sebagai komponen essensial budaya yag membentuk karakter sekolah disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar yang membuat sekolah memiliki citra yang membanggakan stakeholders. Interaksi Dengan masyarakat Landasan konseptual Yang tidak tampak Ideologi filosofi Nilai-nilai Perwujudan konseptualverbal perwujudan perilaku 1. tujuan sekolah 12. ritual 2. kurikulum 13. upacara 3. bahasa 14. belajar dan mengajar 4. perumpamaan 15. prosedur operasional 5. kisah organisasi 16. peraturan, tata tertib, hadiah, sangsi 6. tokoh-tokoh organisasi 17. dukungan sosial 7. struktur organisasi dan psikologis perwujudan dan simbolisasi visual material 8. fasilitas dan perlengkapan 9. benda-benda dan momen 10. hiasan dan semboyan 11. seragam interaksi dengan masyarakat Gambar: 2 Unsur-unsur dalam budaya organisasi sekolah diadopsi dari Caldwell dan Spinks oleh:Komariyah, 2006: 106 24 Nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku adalah komponen esensial budaya yang membentuk karakter sekolah. Dengan budaya yang ada, warga sekolah memiliki kebanggaan. Perilaku warga sekolah terbentuk melalui budaya sekolah, hal ini karena budaya adalah seperangkat keyakinan warga yang menjadi milik kolektif. Semua unsur budaya sekolah akan senantiasa memberikan karakter sekolah, sehingga membedakannya dengan sekolah lain. Caldwell dan Spinks mengungkapkan unsur-unsur budaya sekolah terdiri dari landasan konseptual yang tidak tampak, perwujudan konseptualverbal, perwujudan perilaku dan perwujudan dan simbolisasi visual. Kondisi budaya yang tedapat di sekolah sangat bervariatif baik kualitas, maupun kuantitasnya. Kualitas dan kuantitas budaya organisasi yang terdapat di sekolah sangat tergantung dari bagaimana terciptanya kondisi terbentuknya kualitas dan kuantitas budaya oleh Kepala Sekolah. Budaya organisasi yang ada di sekolah sebagaimana digambarkan di atas, diharapkan dapat digunakan sebagai: 1. Menemukan landasan organisasi, standar keberhasilan,dan kegagalan yang dapat diukur 2. Menciptakan apa yang dapat diharapkan oleh organisasi dan anggotanya 3. Adanya metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi, menentukan letak kekuasaan dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya. 4. Menentukan tatanan bagaimana anggota harus menciptakan kebersamaan 5. Membangun anggotanya berhubungan dengan lingkungan luar secara agresif, ekploratif, bertanggungjawab dan proaktif. Beach Komariyah, 2006: 109 Budaya organisasi organisasi yang disosialisasikan, dipelihara dan dikembangkan diharapkan dapat digunakan untuk: 1 membedakannya dengan organisasi lain, 2 meningkatkan komitmen bersama, 3 menciptakan stabilitas sistem sosial 25 dan 4 mekanisme pengendalaian yang terpadu dan membentuk sikap perilaku anggotanya Komariah, 2006: 111.

C. Pengembangan Budaya Organisasi di Sekolah