Pemotong PPh Pasal 21 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 1. Pengertian PPh Pasal 21

2. kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa 3. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan yang diberikan oleh pemberi kerja, kecuali pemberi kerjabersifat final 4. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya yang diberikan oleh pemerintah 5. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan, Penyelenggara Taspen, Iuran Tabungan HariTua atau Tunjangan Hari Tua oleh si pemberi kerja 6. Kenikmatan pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja 7. Pembayaran Tabungan hari Tua oleh PT Taspen 8. Uang tebusan pensiun yang dibayarkan oleh penyelenggara jamsostek yang brutonya tidak melebihi Rp 25.000.000 9. Penghasilan bruto yang diterima pegawai harian, mingguan, dan borongan minimum Rp 110.000 dan maksimal Rp1.100.000 sebulan 10. Penghasilan yang dibayarkan kepada PNS golongan IId ke bawah, anggota ABRI berpangkat Pembantu Letnan Satu ke bawah, atau anggota POLRI berpangkat Ajun Inspektur Satu ke bawah yang dibebankan prestasi kerja dan imbalan lain berupa gaji kehormatan atau uang pensiun 11. Zakat yang diterima oleh orang pribadi.

5. Pemotong PPh Pasal 21

Pemotong PPh Pasal 21 merupakan pihak yang berkewajiban memotong pajak atas penghasilan yang dibayarkan dan menyetorkan PPh Pasal 21 yang Universitas Sumatera Utara dipotong ke kas negara paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah terutang pajak. Pemotong Pajak PPh Pasal 21 yaitu : a Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik merupakan pusat maupun cabang, perrwakilan atau unit, bentuk usaha tetap, yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai; b Bendaharawan pemerintah termasuk bendaharawan pemerintah pusat dan daerah, lembaga–lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia diluar negeri yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain denga nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan; c Dana pensiunan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan badan- badan lain yang membayar uang pensiun serta tabungan hari tua; d Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayar honorariumpembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan kegiatan, jasa, termasuk jasa tenaga ahli dengan status melakukan pekerjaan bebas dan menggunakan nama sendiri bukan nama persekutuan; e Yayasan termasuk yayasan di bidang kesejahteraan, rumah sakit, pendidikan, kesenian, olahraga, dan kebudayaan, lembaga, kepanitiaan, asosiasi, perkumpulan, organisasi massa, dan organisasi politik; f Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap yang membayarkan honorarium kepada peserta pendidikan, pelatihan, dan pemagangan; g Penyelenggara kegiatan termasuk badan pemerintah, organisasi-organisasi Universitas Sumatera Utara Internasional, perkumpulan, orang pribadi, serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan yang membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada wajiib pajak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu kegiatan.

6. Tarif Pajak PPh Pasal 21