48
a. Subjek Guru
1 Subjek Guru 1 UGL
UGL merupakan guru kelas III SDLB, berusia 34 tahun dengan pendidikan terakhir jurusan pertanian di UNSOED pada
tahun 2005. Meskipun dengan latar belakang yang berbeda UGL mampu menghadapi siswa berkebutuhan khusus dan tidak
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. UGL men- dapat tanggungjawab mengajar ekstrakurikuler musik karena di
setiap kegiatan seni musik selalu ikut serta, baik memainkan alat musik maupun sekedar berduet bersama guru atau siswa.
UGL sudah mempunyai pengalaman mengajar ekstrakurikuler musik selama 5 tahun. UGL merupakan guru yang ramah,
akrab dengan siswa, sabar dalam memberikan arahan, dan pandai menyampaikan materi. Sebagai guru ekstrakurikuler
musik, UGL berperan sebagai pengajar vokal. Untuk pengalaman, UGL memiliki banyak pengalaman dalam
bermain musik dan mengajar siswa berkebutuhan khusus dalam bermain atau hanya sebagai pengiring musik. Guru lain yang
direkomendasikan UGL untuk menjadi informan dalam penelitian ini adalah JDR. JDR merupakan guru yang mengajar
alat musik dalam ekstrakurikuler musik.
49
2 Subjek Guru 2 JDR
JDR merupakan TU di SLB N 1 Sleman, berusia 49 tahun dengan pendidikan terakhir jurusan mesin di STM pada tahun
1987. JDR memiliki pengalaman mengajar seni musik di SLB Kalibayem
dan mempunyai
pengalaman mengajar
ekstrakurikuler musik di SLB N 1 Sleman selama 5 tahun. Pengalaman mengajar yang lama membuat JDR paham akan
karakteristik siswa. JDR memiliki keterampilan memainkan berbagai macam alat musik termasuk alat musik perkusi,
dengan keterampilan tersebut menjadikan JDR mampu melihat minat dan bakat siswa dalam bidang musik, seperti pada HNG
dan DK. JDR merupakan guru yang akrab dengan siswa, santai, dan mempedulikan keinginan siswa dalam memilih lagu yang
akan dimainkan dalam kegiatan ekstrakurikuler musik.
b. Subjek Siswa
1
HNG Subjek Siswa 1
HNG merupakan siswa tunagrahita kategori sedang, berusia 18 tahun yang saat ini duduk di kelas IX SLB N 1 Sleman.
HNG mengikuti kegiatan ekstrakurikuler musik khususnya alat musik perkusi sejak SD dan sudah memiliki prestasi hingga
tingkat provinsi. Secara fisik HNG tidak memiliki hambatan, semua anggota badannya lengkap dan berfungsi dengan baik
tampak seperti anak normal. Kemampuan sensomotorik subjek
50
sangat baik, hal ini terlihat pada saat subjek bermain alat musik perkusi. Subjek mampu melakukan berbagai variasi pukulan
alat musik perkusi dan sudah mampu menyesuaikan dengan
lagu yang dimainkan. HNG merupakan siswa yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran musik, hal ini dapat dilihat saat subjek menyampaikan pendapat untuk lagu yang akan dimainkan.
Saat pembelajaran ektrakurikuler subjek mendapatkan lebih banyak waktu untuk berlatih memainkan alat musik perkusi
dibandingkan dengan subjek 2. Hal ini dikarenakan subjek 2 tidak setiap minggu berangkat. Untuk kegiatan pembelajaran di
kelas subjek masih pasif, dilihat saat pembelajaran subjek hanya diam jika tidak bisa menjawab soal. Kemampuan
akademik mampu menulis, berhitung hingga 10, membaca dengan masih mengeja. HNG merupakan anak yang penurut
dan mudah diarahkan. 2
DK Subjek Siswa 2 DK merupakan siswa tunagrahita kategori sedang, berusia
15 tahun yang saat ini duduk di kelas IX SLB N 1 Sleman. Selama mengikuti ekstrakurikuler musik DK baru mengikuti
beberapa kali latihan. Secara fisik, DK tidak memiliki hambatan, seluruh anggota gerak yakni tangan dan kaki
lengkap, fungsi pendengaran dan penglihatan berfungsi dengan
51
baik. DK memiliki kemampuan memainkan alat musik perkusi yang masih mendasar dengan permainan yang masih monoton
dan kurang bervariasi sehingga jika dipadukan dengan lagu yang dimainkan terkadang masih belum selaras.
Subjek termasuk anak yang pasif dalam pembelajaran, baik di kelas maupun saat pembelajaran ekstrakurikuler musik.
Secara akademik subjek sudah mampu menyebutkan angka 1 hingga 10, dan membaca dengan cara dieja. DK mengikuti
ekstrakurikuler alat musik perkusi atas saran dari guru kelas, karena pada saat di kelas DK sering memukul meja
menggunakan pensil seolah-olah sebagai seorang pemain alat musik perkusi. Guru kelas mengusulkan untuk mengikuti
ekstrakurikuler musik agar minat dan bakatnya tersalurkan. Ketika mengikuti ektrakurikuler musik, subjek terlihat pasif
dan terkadang tidak berangkat. DK memiliki emosi yang labil, hal tersebut terlihat saat bermain alat musik guru memberikan
evaluasi tentang pukulan yang kurang tepat dan subjek terlihat menjadi malu, kurang semangat dan segera ingin mengakhiri.
c. Informan Guru Kelas