commit to user 20
T T
a a
b b
e e
l l
2 2
. .
1 1
S S
e e
j j
a a
r r
a a
h h
L L
e e
t t
u u
s s
a a
n n
G G
u u
n n
u u
n n
g g
D D
i i
e e
n n
g g
Tahun Nama Gunung
Aktivitas Letusan Produk Letusan
Korban 1450
Pakuwojo Letusan normal
Abu pasir
1825 1826
Pakuwojo Letusan normal
Abupasir
1883 SikidangBanteg
Peningkatan Lumpur kawah
1884 Sikidang
Letusan normal
1895 Siglagak
Pembentukan celah Uap belerang
1928
Batur Letusan normal
Lumpur dan batu
1939 Batur
Letusan normal Uap dan lumpur
5 meninggal
1944 Sileri
Gempa dan letusan Lumpur
59 org
meninggal, 38 org luka-
luka, 55 org hilang
1964 Sileri
Letusan normal Lumpur
1965 Condradimuko
Telaga Dringo Hembusan
fumarola, lumpur Uap air dominan
1979 Sinila
Hembusan gas
racun Gas CO
2,
CO, CH
4
, 149
meninggal
1990 Dieng Kulon
Letusan Freatik Lumpur
Sumber : Disparta Kab. Wonosobo.
b. Kondisi Hidrologi
Di Kawasan Dataran Tinggi Dieng terdapat sumber mata air yang merupakan hulu dari Kali Serayu dengan sumber air dari Bima Lukar yang
merupakan hulu dari Kali Tulis dengan sumber air dari kaki Gunung Perahu.
commit to user 21
Air sungai ini dipergunakan untuk keperluan pertanian, adapun letak kedua sungai ini adalah sebagai berikut:
1. Kali Tulis, yang merupakan batas antara daerah Dieng Wetan di
Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo dengan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Debit air sungai ini sekitar 120 literdetik pada
saat minimum. 2.
Sungai Serayu yang mempunyai mata air di desa Dieng Wetan yang dikenal dengan Tuk Bimolukar, dengan debit air 541 literdetik pada saat
maksimal dan 324 literdetik pada saat minimum. c.
Kondisi Masyarakat.
Sebagian besar penduduk Kawasan Dataran Tinggi Dieng terdiri dari Suku Jawa Pegunungan, yang pada umumnya memeluk agama Islam. Meskipun
demikian, mereka tidak menutup diri terhadap pengaruh modernisasi dalam kehidupan sehari-hari, tapi mereka masih egan untuk melepaskan cara hidup
tradisional. Sebagian
besar penduduk
Kawasan Dataran
Tinggi Dieng
menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Tapi karena pesatnya kemajuan perekonomian sekarang, maka sebagian dari mereka sudah mengalihkan mata
pencaharian ke bidang lain seperti bidang perdagangan atau kepegawaian sebagai karyawan di kantor-kantor Pemerintah.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, maka pada umumnya penduduk di
sekitar daerah wisata ini mendapat keuntungan penghasilan tambahan dari hasil pertanian ataupun bekerja pada perusahaan-perusahaan yang melayani
commit to user 22
kepentingan wisatawan tersebut, seperti misalnya bekerja di hotel-hotel, restoran dan lain-lain.
d. Kondisi Vegetasi
Kawasan Dataran Tinggi Dieng memiliki keanekaragaman flora yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional maupun diolah oleh
industri. Beberapa yang sudah dikenal adalah Carica dan Jamur Merang. Keanekaragama flora tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: pohon-
pohonan yang berejenis pakis haji, kayu dampul, akasia, pohon puspa, pohon cemara, pohon pinus, dan pohon carica. Selain itu juga ada kelompok semak
belukar yaitu glagak, kiriyuh, pring ampal gading, kenatus, pakis jebul, lumbung, asem-aseman, andan-andanan, serunen, racunan, pringondani. Ada
juga tumbuhan tanah yaitu kumis kucing, rendeng, gandapura, pancal kadang, adon arum,, jupang putih, campean, jupang sindep, sendakan, kentang, jamur
merang. Dari jenis tumbuhan air yaitu endong, endong wlingi, ganggang, lumut, lempuyangan, karisan, dan kehingan. Sayuran dan obat-obatan jenisnya
yaitu purwoceng, jarak, gandum, jagung, kayu putih, gondopuro, pernacery, tengsek dan cemeti. Dan terahir adalah jenis buah-buahan yaitu apel, persik,
pruimen, anggur, peer noten, jambu brasil, arbeyen, terong belanda, pepaya, belimbing, dan jeruk.
Sumber: Dinas Pariwista Wonosobo.
e. Kondisi Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk di kawasan Dieng selama lima tahun terakhir cenderung mengalami pertambahan dari tahun ke tahun. Berikut dapat dicermati data
rinci mengenai pola pertambahan penduduk kawasan Dieng.
commit to user 23
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kawasan Dieng
No Desa Jumlah Penduduk
2000
2001 2002
2003 2004
1 Dieng Kulon
3.037 3.070
3.104 3.130
3.159 2
Karangtengah 4.536
4.546 4.579
4.595 4.608
3 Dieng Wetan
1.836 1.859
1.887 1.910
1.945 4
Jojogan 1.212
1.232 1.255
1.268 1.274
Jumlah penduduk kawasan Dieng 10.621
10.707 10.825
10.903 10.986
pertambahan penduduk 0,81
1,10 0,72
0,76 rata-rata pertambahan penduduk
0,85
Sumber : Kecamatan Kejajar, 2000-2004 Kecamatan Batur, 2000-2004
Pertambahan penduduk relatif sedikit sehingga kebutuhan dan fasilitas pelayanan masih terpenuhi dengan fasilitas yang ada. Dengan penggunaan
lahan, dengan kemiringan lahan, sebaiknya tidak ada penambahan bangunan kawasan Dieng meski kemiringan lahan di beberapa segmen relatif datar
dapat dibudidayakan atau dikembangkan menjadi kawasan permukiman. Fungsi kawasan Dieng sebagai daerah resapan. Sehingga seminimal mungkin
didirikan bangunan di atas kawasan Dieng, terutama bangunan-bangunan yang langsung terletak di atas tanah.
C. Tinjauan sosial masyarakat terhadap kepariwisataan dan pelestarian