commit to user 25
D. Tinjauan  spiritualitas  masyarakat  terhadap  eksistensi  candi  dan
kepariwisataan
Perkembangan  kawasan  Dieng  menjadi  salah  satu  tujuan  wisata  di Provinsi  Jawa  Tengah,  secara  langsung  akan  mengakibatkan  pergesekan
budaya  antara  masyarakat  setempat  dengan  para  wisatawan  khususnya  bagi wisatawan  mancanegara.  Pergesekan  antar  budaya  dalam  dan  budaya  luar
perlu  dikelola  secara  baik  agar  mentalitas  masyarakat  setempat  dapat  siap menerima  perubahan-perubahan  tersebut  tanpa  menimbulkan  hal-hal  yang
dapat merugikan kepariwisataan itu sendiri. Bagi  wisatawan  diharapkan  untuk  tetap  menjaga  nilai-nilai  yang  dapat
diterima  bagi  masyarakat  setempat,  sedangkan  pihak  pemerintah  turut membina  masyarakat  agar  dapat  beradaptasi  perubahan  yang  terjadi.
Kerjasama antara pemerintah, investor dan tokoh masyarakat diperlukan untuk dapat  saling  mempersiapkan  diri  apabila  kawasan  Dieng  menjadi  kawasan
wisata. Menurut  sejarah  masyarakat  Dieng  adalah  masyarakat  yang  beragama
Hindu.  Hal  ini  dilihat  dari  adanya  candi  sebagai  tempat  pemujaan. Selanjutnya, terjadi perubahan pada agama masyarakat Dieng. Sebagian besar,
masyarakat  Dieng  penganut  agama  Islam.  Dengandemikian,  tidak  ada hubungan  spiritualitas  antara  agama  yang  dipeluk  oleh  masyarakat  Dieng
dengan keberadaan Candi. Keberadaan  Candi  di  kawasan  Dieng  berada  di  bawah  koordinasi  Badan
Pelestarian  Peninggalan  Purbakala  BP3,  dimana  kawasan  candi  berada dibawah peraturan pemerintah tentang pelestarian cagar budaya. Obyek wisata
commit to user 26
candi  telah  berubah  dari  tempat  pemujaan  menjadi  tempat  wisata.  Hal  ini berbeda  dengan  kondisi  dari  Candi  Borobudur,  dimana  pada  hari  Waisak
masih  digunakan  bersama  bagi  pemeluk  agama  Budha.  Candi  di  kawasan Dieng  tidak  lagi  sebagai  tempat  pemujaan  melainkan  hanya  sebagai  tempat
untuk sembahyang bagi masyarakat Hindu, khususnya masyarakat Bali. Tidak adanya kaitan spiritual antara masyarakat dengan candi yang berada
di kawasan tersebut maka dapat menimbulkan kendala bagi pemeliharaan situs tersebut,  oleh  karena  itu  perlu  dikembangkan  pemeliharaan  dan  pelestarian
candi  bagi  masyarakat  di  kawasan  tersebut  sebagai  kawasan  bersejarah  dan kawasan wisata.
E. Tinjauan  budaya  dan  kesenian  masyarakat  terhadap  kegiatan