commit to user 2
pertanian yang berupa jerami padi. Pakan hijauan juga mudah didapat yaitu rumput Gajah karena rumput ini sudah dipersiapkan oleh
perusahaan dari awal sebelumya, yaitu dengan menanam rumput ini di areal kandang milik perusahaan yang didukung dengan suburnya tanah
yang subur di daerah ini. Selain itu, juga didukung ketersediaan tenaga kerja lokal yang cukup banyak dan potensial sehingga dapat menyerap
tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan membantu perekonomian masyarakat sekitar. Limbah peternakan di perusahaan ini sudah diolah
menjadi pupuk kompos dan pestisida cair yang dapat digunakan untuk membasmi atau melindungi tanaman pertanian dari serangan hama.
Pupuk organik ini sudah dipasarkan meskipun masih di daerah Klaten khususnya Ceper, hal ini bertujuan agar petani di sekitar CV. Sumber
Baja Perkasa tidak tergantung dengan pupuk kimia yang sekarang ini susah diperoleh di pasaran.
2. Struktur organisasi
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu perencanaan yang terorganisasi, maka untuk menunjang suatu kegiatan
operasional perusahaan sangat dibutuhkan struktur organisasi. Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk menentukan seorang tenaga kerja
yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan hasil kegiatannya dilaporkan kepada pemilik perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar
setiap tenaga mengetahui hak dan kewajibannya. Bagan struktur organisasi di peternakan CV.Sumber Baja Perkasa seperti terlihat pada
lampiran 1. Pemimpin perusahaan tertinggi dari CV. Sumber Baja Perkasa dipegang pemilik sekaligus sebagai direktur yaitu Bapak Zainal
Fanani. Direktur dibantu oleh seorang manajer yang dipegang oleh Bapak Ardiansyah. Dalam menjalankan tugas sebagai direktur yang
membawahi: a Manajer, bertugas dan bertanggung jawab sebagai Mengelola usaha penggemukan sapi secara intensif agar mencapai
tujuan yang diinginkan, b Supervisor, bertugas dan bertanggung jawab mengawasi dan melakukan pencatatan terhadap sapi yang masuk
commit to user 3
maupun yang keluar peternakandan melakukan transaksi dengan pembeli, dan c Pekerja kandang, yang bertugas dan bertanggung jawab
melaksanakan semua aktifitas yang ada di peternakan tersebut dan membantu bagian pemasaran dalam proses pemasaran.
Pelaksanaan serta pembagian tugas di CV. Sumber Baja Perkasa sudah terlaksana cukup baik meskipun perusahaan ini belum lama
berdiri. Setiap tugas untuk mengontrol jalannya peternakan sudah jelas yang bertanggung jawab sehingga diharapkan kelancaran kerja dapat
berjalan baik sesuai yang diharapkan.
3. Lokasi dan Luas Areal Peternakan
Lokasi CV. Sumber Baja Perkasa terletak di dukuh Sentono, desa Ngawonggo, kecamatan Ceper, kabupaten Klaten, provinsi Jawa
Tengah. Batas sebelah utara merupakan pemukiman yang cukup padat penduduknya yaitu dukuh Candi, sebelah selatan yaitu dukuh Sentono,
sebelah barat dukuh Pandean, sedangkan sebelah timur berbatasan dukuh Tegal Rejo. Lokasi peternakan sebaiknya jauh dari lokasi
pemukiman penduduk serta dekat dengan sarana transportasi, dekat dengan sumber air dan dekat dengan sumber pakan. Pemilihan lokasi
peternakan sapi tergantung diantaranya pada geografi dan topografi, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan bahan pakan, ketersediaan air,
transportasi dan ketersediaan bakalan yang baik Santosa, 2000. Perusahaan ini terletak di daerah dataran rendah dengan
topografinya datar, landai dan disekitar kandang merupakan area persawahan yang cukup luas. Rata-rata suhu di daerah tersebut sebesar
28° C dengan curah hujan yang sedang, arah angin dari selatan ke utara dan sinar matahari yang cukup. Ketersediaan air dan bahan pakan untuk
konsentrat onggok, ketela, tetes, dan jagung dan hijauan pakan ternak cukup melimpah sehingga sangat mendukung usaha peternakan sapi
khususnya sapi potong. Denah lokasi peternakan CV. Sumber Baja Perkasa terdapat di
lampiran 2. Jarak perusahaan dari jalan raya Yogja-Solo adalah sekitar
commit to user 4
2 km dan dapat dilalui dua rute perjalan yang berbeda. Lokasi yang tidak jauh memudahkan transportasi baik dalam pengadaan pakan dari
dalam dan luar daerah maupun transportasi pemasaran ternak. Lokasi peternakan tersebut dekat dengan pemukiman penduduk sekitar 50
meter sehingga dapat menyebabkan bau yang cukup mengganggu aktivitas pemukiman. Bau tersebut dihasilkan oleh limbah ternak. Letak
kandang yang berdekatan dengan rumah penduduk menurut Nitis 1992 akan berdampak pada masalah kesehatan lingkungan. Terutama
pencemaran lingkungan dan limbah yang ditimbulkan. Jenis-jenis bangunan yang dimiliki oleh peternakan CV. Sumber
Baja Perkasa terdapat pada Lampiran 4 . Keseluruhan luas area tanah yang dimiliki kurang lebih 3600 m² yang digunakan untuk usaha
peternakan sapi potong. Luas areal ini terbagi menjadi dua yaitu 1634,45 m² untuk kandang, gudang pakan, tempat pencampuran
konsentrat, tempat penggilingan hijauan, dan kamar kecil serta 1965,55 m² bangunan gudang yang terpakai, bangunan mess karyawan, jalan,
dan taman. Lay out perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3. Semua kandang di peternakan sapi CV. Sumber Baja Perkasa memiliki
kapasitas yang sama, yaitu dapat dapat menampung 40 ekor sapi setiap kandangnya dan tidak ada pembedaan tempat untuk jenis sapi dan bobot
badannya. Penimbangan bobot badan sapi di peternakan sapi CV. Sumber Baja Perkasa dilakukan dengan menggunakan timbangan
elektrik. Penimbangan dilakukan pada saat sapi datang dan akan dijual.
4. Populasi Ternak