Pengenaan PPN atas Penyerahan Emas Perhiasan

commit to user lvi Tabel II.3 Perkembangan Jumlah Pengusaha Kena Pajak dari Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Emas Terdaftar Tahun WP Terdaftar Non PKP PKP 2007 171 107 64 2008 171 102 69 2009 171 102 69 2010 171 102 69 2011 171 102 69 Sumber : Seksi Waskon Tabel di atas menyebutkan jika jumlah Pengusaha Kena Pajak dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami pertambahan sejumlah 5 terdaftar PKP, yang sebelumnya berjumlah 64 terdaftar PKP menjadi 69 terdaftar PKP. Jumlah ini bertahan sampai dengan akhir tahun 2011 dan sampai penulis melakukan penelitian juga belum mengalami pertambahan PKP, sehingga bertahan pada jumlah 69 Pengusaha Kena Pajak.

b. Pengenaan PPN atas Penyerahan Emas Perhiasan

Dalam pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan emas perhiasan, dapat menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dengan cara KMK 8302, KEP 16802, SE 1202: commit to user lvii · Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan emas perhiasan oleh pengusaha toko emas perhiasan adalah sebesar 10 x Harga Jual Emas Perhiasan. · Jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayarkan adalah sebesar 10 x 20 x jumlah seluruh penyerahan emas perhiasan. Harga jual emas perhiasan sendiri yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha Toko Emas Perhiasan karena penyerahan emas perhiasan, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. Bagi yang menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak, perlakuan Pajak Masukan yang berkenaan tidak dapat dikreditkan dan jika ada pengusaha yang memiliki lebih dari satu tempat usaha penjualan dan salah satunya menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak, maka semua tempat usahanya wajib menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Bagi pengusaha emas yang tidak menggunakan Nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak, akan menggunakan mekanisme pengkreditan Pajak Masukan dan wajib memberitahukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan. Sedangkan yang wajib menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan yaitu Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Kegiatan Usaha Tertentu. commit to user lviii Kegiatan Usaha Tertentu adalah kegiatan usaha yang semata- mata melakukan : · Penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran · Penyerahan emas perhiasan secara eceran Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan yang dihitung menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan, yaitu sebesar: · 90 dari Pajak Keluaran bagi WP usaha penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran · 80 dari Pajak Keluaran bagi WP usaha penyerahan emas perhiasan secara eceran Pajak Keluaran dihitung dengan cara mengalikan tarif 10 dengan Dasar Pengenaan Pajak. Sedangkan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan adalah Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha. Selanjutnya akan diuraikan contoh simulasi perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada pengusaha emas perhiasan, yaitu: commit to user lix Tabel II.4 Contoh Perhitungan PPN pada Pengusaha Emas Perhiasan DPP Peredaran Usaha Omzet Pajak Keluaran 10 x DPP Pajak Masukan 80 x PK PPN =PK-PM PPN =10x 20 x DPP Rp 100Jt = 10 x Rp 100Jt = Rp 10Jt = 80 x Rp 10Jt = Rp 8Jt = Rp 10Jt- Rp 8Jt = Rp 2Jt = 2 x Rp 100Jt = Rp 2Jt

c. Perkembangan Data Penerimaan Pajak Petambahan Nilai