commit to user
xxxvii
PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA”.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini diharapkan dapat mengarahkan penelitian pada hal-hal yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir yang diangkat.
Penulis membatasi perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap
pengusaha emas di KPP Pratama Surakarta? 2. Berapa besar kontribusi penerimaan PPN dari sektor perdagangan
khususnya dari pengusaha emas terhadap penerimaan PPN di KPP Pratama Surakarta?
3. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pemungutan Pajak Pertambahan Nilai dari pengusaha emas di KPP Pratama Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tata cara pengenaan Pajak Pertambahan Nilai pada pengusaha emas di KPP Pratama Surakarta.
2. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi penerimaan PPN dari sektor perdagangan khususnya dari pengusaha emas terhadap
penerimaan PPN di KPP Pratama Surakarta. 3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai dari pengusaha emas di KPP Pratama Surakarta.
commit to user
xxxviii
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini sebagai sarana untuk mempraktekan teori yang
diperoleh sewaktu di bangku kuliah terhadap masalah yang dihadapi di perusahaan, terutama dalam pengenaan PPN pada pengusaha emas.
2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau
pertimbangan dalam peningkatan penerimaan PPN dari sektor perdagangan, khususnya pengusaha emas di KPP Pratama Surakarta.
3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
menjadi referensi tambahan untuk penelitian berikutnya dengan tema yang sejenis.
commit to user
xxxix
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
a. Pajak
1. Definisi Pajak
Ada beberapa macam definisi pajak yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
a Pajak merupakan iuran kepada negara yang dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Adriani dalam
Lubis, 2010: 9. b Menurut Soemitro dalam Mardiasmo 2003: 1, Pajak yaitu
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal
kontra prestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
c Salah satu definisi pajak terpendek adalah “an individual sacrifice for a collective goal”, yakni individu berkorban untuk
tujuan bersama Grapperhaus dalam Nurmantu, 2005: 13.
26