Definisi Pajak Fungsi Pajak

commit to user xxxix

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

a. Pajak

1. Definisi Pajak

Ada beberapa macam definisi pajak yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu: a Pajak merupakan iuran kepada negara yang dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Adriani dalam Lubis, 2010: 9. b Menurut Soemitro dalam Mardiasmo 2003: 1, Pajak yaitu iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. c Salah satu definisi pajak terpendek adalah “an individual sacrifice for a collective goal”, yakni individu berkorban untuk tujuan bersama Grapperhaus dalam Nurmantu, 2005: 13. 26 commit to user xl Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2001 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan juga menyatakan definisi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil beberapa inti dari pajak itu sendiri, yaitu: · Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara · Pajak bersifat memaksa dan tidak mendapat imbalan secara langsung · Pajak digunakan untuk membiayai kepentingan bersama atau pemerintahan negara.

2. Fungsi Pajak

Pemahaman akan pentingnya dukungan terhadap pentingnya Pajak, tidak sepenuhnya dipahami oleh beberapa masyarakat. Masyarakat ataupun Wajib Pajak beranggapan jika pajak merupakan suatu beban, sehingga pajak kurang diperhatikan. Jadi diperlukan penjelasan kepada Wajib Pajak akan pentingnya fungsi pajak itu sendiri, sehingga diharapkan Wajib Pajak akan lebih memahami fungsinya dan akan berdampak positif terhadap commit to user xli kepatuhan Wajib Pajak. Seperti yang disebutkan Agustinus dan Isnianto 2009: 1, pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu: a Fungsi Budgetary penerimaan Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan kegiatan rutin dan pembangunan pemerintah. Contoh: pajak sebagai sumber penerimaan APBN. b Fungsi Regultory pengaturan Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh: pengenaan pajak yang tinggi untuk minuman keras, barang mewah, rokok diberlakukan agar konsumsi atas produk tersebut dapat ditekan.

3. Syarat Pemungutan Pajak