daftar nama perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS
for windows
versi 21.00.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Kualitas Laba Y
Variabel dependen variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kualitas laba Y.
Banyak dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. Penelitian terdahulu mengukur kualitas laba dengan ukuran yang berbeda-beda. Belum ada
standar yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. Dalam penelitian ini menggunakan
quality of income ratio
sebagai
proxy
kualitas laba yang dinyatakan oleh Libby et al, 2009 dalam Maghfirotun 2010. Rasio ini menggambarkan
seberapa besar bagan laba bersih yang dilaporkan berasal dari arus kas operasi yang merupakan sumber arus kas yang paling baik, dikarenakan aktivitas dari
operasional perusahaan akan berulang pada periode berikutnya. Semakin besar rasio ini mengindikasikan semakin kecil kemungkinan melakukan praktik
manajemen laba untuk meningkatkan jumlah laba yang dilaporkan. Rasio dihitung dengan membandingkan antara jumlah arus kas dari aktivitas operasi dengan laba
bersih. Rumus ini mengacu pada Libby et al, 2009 dalam Maghfirotun 2010.
Ket : CFO : Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan
i
pada periode
t
NI : Laba bersih perusahaan
i
pada periode
t
3.3.2 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki pihak perusahaan direksi, komisaris, karyawan. Kepemilikan manajerial yang
tinggi akan menyebabkan perusahaan lebih bertindak hati-hati, agar dapat memberikan laba berkualitas yang maksimal bagi perusahaan. Pengukuran
kepemilikan manajerial mengacu pada penelitian Siallagan dan Machfoedz 2006, rumus yang digunakan adalah:
Kepemilikan Manajerial =
3.3.3 Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional diproksikan dengan presentase kepemilikan saham oleh institusi lain diluar perusahaan. Adanya kepemilikan saham institusional
yang tinggi, maka pengawasan yang dilakukan terhadap perusahaan akan meningkat sehingga perusahaan akan menghasilkan laba yang berkualitas.
Pengukuran kepemilikan institusional mengacu pada penelitian Maghfirotun 2010, rumus yang digunakan adalah:
Kepemilikan Institusional =
3.3.4 Dewan komisaris independen
Proporsi komisaris independen diukur dengan jumlah presentase komisaris independen yang ada dalam perusahaan. Informasi tentang komisaris independen
dapat diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Komisaris independen akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja perusahaan, sehingga
perusahaan akan menghasilkan laba yang berkualitas. Pengukuran komisaris independen mengacu pada penelitian Maghfirotun 2010, rumus yang digunakan
adalah: Komisaris Independen =
3.3.5 Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba dapat diukur dengan laba bersih yang diperoleh pada tahun t dengan laba bersih yang diperoleh tahun t-1. Pertumbuhan laba
mengindikasikan adanya peningkatan laba yang terjadi selama periode tertentu. Rumus ini mengacu pada penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Dira dan
Astika 2014 sebagai berikut: Pertumbuhan Laba=
3.3.6
Leverage
Leverage
menunjukan seberapa besar tingkat hutang perusahaan dalam skala total aset perusahaan.
Leverage
mengindikasikan seberapa besar tekanan dari debitur terhadap perusahaan terkait dengan hutang yang dimiliki. Besarnya
leverage
dihitung dengan persentase total hutang terhadap total aset. Pengukuran
Leverage
mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Maghfirotun 2010 Rumus yang digunakan adalah :
Leverage=
3.4 Metode Pengumpulan Data