2.8 Kerangka Pemikiran
Standar Akuntansi Keuangan SAK memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam
pelaporan keuangan. Pemilihan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan berdampak terhadap pengambilan keputusan oleh pengguna laporan
keuangan.Pemilihan metode yang tepat akan menghasilkan laba yang berkualitas, sehingga pengguna laporan keuangan telah tepat dalam mengambil keputusan
.
Kualitas laba adalah keterbukaan manajemen dalam menyajikan laba sesungguhnya dalam laporan keuangan tanpa adanya manajemen laba.Kualitas
laba penting adanya karena digunakan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan khususnya pemegang saham yang
akan menanamkan modalnya di perusahaan. Pengambilan metode akuntasi yang tepat cenderung digunakan oleh
perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan institusional yang tinggi karena adanya pengawasan dan monitoring dari pihak investor institusional. Pihak
investor institusional menginginkan investasi yang ditanamkan tidak memberikan kerugian dan memberikan
return
yang tinggi, namun hal tersebut dapat mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba.
Kartikasari Setiawan 2008 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan akan berpengaruh terhadap kualitas laba yang
dihasilkan. Jensen dan Meckling 1976 dalam teori keagenannya menyebutkan bahwa semakin besar kepemilkan saham oleh manajemen maka akan semakin
sejalan hubungan antara manajer dengan pemegang saham karena manajer juga
mamiliki porsi kepemilikan saham yang besar dalam perusahaan. Hal ini akan menghindarkan manajer dari perilaku yang membodohi publik dengan
memberikan kedaan yang sesungguhnya tentang kinerja perusahaan. Apabila kepemilikan manajerial lebih tinggi dari pihak eksternal
perusahaan, maka akan meningkatkan kualitas laba karena manajer juga memiliki kepentingan terhadap perusahaan sehingga akan lebih berhati-hati dalam
mengelola perusahaan karena manajer mengetahui kondisi perusahaan. Manajer ingin mendapat hasil yang baik dan menjaga kontinuitas perusahaan, sehingga
akan meningkatkan kinerjanya
.
Adanya komisaris independen dalam perusahaan akan membuat pengawasan yang dilakukan terhadap kegiatan operasional perusahaan menjadi
kebih ketat. Pengawasan yang lebih ketat tersebut dilakukan oleh komisaris independen agar laba yang dihasilkan dalam laporan keuangan yang disajikan
berkualitas. Pihak komisaris independen akan mendorong manajemen perusahaanuntuk menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya agar laba yang
dihasilkan berkualitas.
Leverage
merupakan penggunaan sumber dana oleh perusahaan yang digunakan untuk membiayai perusahaan yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan kreditor. Perusahaan dengan hutang yang relatif tinggi akan membuat kreditor mempunyai hak lebih besar untuk mengetahui dan mengawasi
penyelenggaraan operasional perusahaan. Adanya hak lebih besar yang dimiliki oleh kreditor akan mengurangi asimetri informasi di antara kreditor dengan
manajer perusahaan karena manajer mengalami kesulitan untuk menyembunyikan
informasi dari kreditor, oleh karena itu, semakin tinggi tingkat hutang atau
leverage
suatu perusahaan, maka laba yang dihasilkan akan lebih berkualitas karena kreditor menginginkan agar dananya dapat digunakan sebaik mungkin.
Perusahaan yang
sedang mengalami
pertumbuhan cenderung
menghasilkan laba yang berkualitas dalam kegiatan bisnisnya, hal tersebut dilakukan agar perusahaan termotivasi untuk dapat mengalami pertumbuhan
setiap periodenya. Sehingga dengan pertumbuhan laba setiap periodenya mengindikasikan adanya kualitas laba.
Berdasar pernyataan-pernyataan di atas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Institusional Kualitas Laba
Pertumbuhan Laba
Leverage Dewan komisaris
independen
2.9 Pengembangan Hipotesis