Jumlah Anakan per Rumpun

tebal. Hal ini sesuai dengan Mangoendihardjo 1999 yang menyatakan bahwa upaya untuk meningkatkan persentase perkecambahan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan mengupayakan perolehan bahan tanam yang baik. antara lain : faktor internal varietas, umur bibit, panjang stek, jumlah mata, cara meletakan bibit, bibit yang terinfeksi hama penyakit dan status hara bibit dan faktor eksternal kelembaban tanah, aerasi, ketebalan tanah penutup tanaman, dan kedalaman meletakan bibit. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 I II III IV Persentase Perkecambahan I0K1 I1K1 I2K1 I3K1 I4K1 I5K1 I0K2 I1K2 I2K2 I3K2 I4K2 I5K2 Gambar 8. Histogram pengaruh faktor interaksi intensitas serangan dengan faktor ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu

2. Jumlah Anakan per Rumpun

Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dan faktor ketebalan penutup tanah terhadap jumlah anakan per rumpun pada pengamatan I – III menunjukkan hasil yang berbeda nyata sedangkan interaksi antara intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dan ketebalan penutup tanah menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Hasil beda uji rataan pengaruh intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus Universitas Sumatera Utara dan ketebalan penutup tanah terhadap jumlah anakan per rumpun pada tanaman tebu dapat dilihat pada tabel 2 Lampiran 7-9. Tabel 2. Beda Uji Rataan jumlah anakan per rumpun tanaman tebu terhadap interaksi intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dengan ketebalan penutup tanah pada pengamatan I-III Pengamatan IK K1 K2 Rataan I0 3.29 2.55 2.92a I1 2.88 2.00 2.44b I I2 2.44 1.44 1.94c I3 1.88 1.26 1.57d I4 1.37 0.81 1.09e I5 1.00 0.00 0.50f Rataan 2.14a 1.34b 1.74 IK K1 K2 Rataan I0 6.40 5.66 6.03a I1 5.99 5.11 5.55b II I2 5.55 4.55 5.05c I3 4.99 4.37 4.68d I4 4.48 3.92 4.20e I5 4.11 3.11 3.61f Rataan 5.25a 4.45b 4.85 IK K1 K2 Rataan I0 9.51 8.77 9.14a I1 9.10 8.22 8.66b III I2 8.66 7.66 8.16c I3 8.10 7.48 7.79d I4 7.59 7.03 7.31e I5 7.22 6.22 6.72f Rataan 8.36a 7.56b 7.96 Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan Tabel 2 dan histogram pengaruh intensitas serangan penggerek C. sacchariphagus terhadap jumlah anakan per rumpun tanaman tebumenunjukkan jumlah anakan per rumpun pada pengamatan III dengan Universitas Sumatera Utara perlakuan menggunakan tanaman tebu sehat I berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya, dimana jumlah anakan per rumpun tertinggi terdapat pada tanaman tebu sehat I yaitu 9,14 dan jumlah anakan per rumpun terendah pada penanaman tebu dengan intensitas serangan 100 I 5 yaitu 6,72. Penanaman tebu yang terserang penggerek batang bergaris C. sacchariphagus dengan intensitas yang makin tinggi maka jumlah anakan per rumpun tanaman tebu akan semakin kecil karena pada penanaman bibit yang digunakan sudah terdapat hama dan penggerek-penggerek tesebut dapat merusak mata-mata tunas yang ada. Hal ini sesuai dengan Sunaryo 2003 yang menyatakan bahwa serangan penggerek ini dapat menyebabkan persentase bibit yang dihasilkan akan menurun karena rusaknya mata-mata tunas yang ada. Di samping itu penggerek batang pada bibit yang ditanaman akan mengurangi kemampuan membentuk tunas secara optimum atau bahkan gagal sama sekali. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I II III Jumlah anakan per rumpun I0 I1 I2 I3 I4 I5 Gambar 9. Histogram pengaruh intensitas serangan penggerek C. sacchariphagus terhadap jumlah anakan per rumpun tanaman tebu Dari tabel 2 dan histogram pengaruh ketebalan penutup tanah terhadap jumlah anakan per rumpun tanaman tebu menunjukkan jumlah anakan per rumpun pada pengamatan III dengan perlakuan menggunakan tanaman tebu sehat I berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya, dimana jumlah anakan per rumpun Universitas Sumatera Utara tertinggi terdapat pada penanaman tebu dengan ketebalan penutup tanah 3 cm K 1 yaitu 8,36 dan jumlah anakan per rumpun terendah pada penanaman tebu dengan ketebalan penutup tanah 5 cm K 2 yaitu 7,56. Penanaman tebu dengan faktor ketebalan penutup tanah, dimana penanaman tebu dengan ketebalan penutup tanah yang lebih tebal maka persentase jumlah anakan per rumpun akan semakin kecil karena terhalangnya proses pertumbuhan tanaman, dimana pada penutup tanah yang lebih tebal maka kemunculan tunas baru akan lebih lama membutukan waktu untuk dapat muncul ke permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan Burham 2009 yang menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh tunas untuk mencapai permukaan tanah menjadi dua kali lebih lama, secara perhitungan jaraknya saja sudah jelas lebih jauh untuk mencapai permukaan tanah sehingga mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan pertumbuhan tunas terganggu. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 I II III Jumlah anakan per rumpun K1 K2 Gambar 10. Histogram pengaruh ketebalan penutup tanah terhadap jumlah anakan per rumpun tanaman tebu

3. Tinggi Tanaman