Persentase Perkecambahan Uji Daya Tumbuh Bibit Tebu yang Terserang Hama Penggerek Batang Bergaris (Chilo sacchariphagus Bojer.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persentase Perkecambahan

Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dan ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan pada pengamatan I – IV menunjukkan pengaruh berbeda nyata. Hasil beda uji rataan pengaruh intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dengan ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu dapat dilihat pada tabel 1 Lampiran 3-6 Tabel 1. Beda Uji Rataan persentase perkecambahan tebu terhadap interaksi intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dengan ketebalan penutup tanah pada pengamatan I-IV Pengamatan IK K1 K2 Rataan I0 55.55a 44.44b 50.00a I1 48.14a 37.03b 42.59a I I2 37.03b 11.11d 24.07b I3 29.63c 7.41d 18.52b I4 29.63c 3.70d 16.67b I5 11.11d 0.00e 5.56c Rataan 35.18a 17.28b 26.23 IK K1 K2 Rataan I0 66.66a 55.55b 61.11a I1 59.25a 48.14c 53.70b II I2 48.14c 22.22e 35.18c I3 40.74d 18.52e 29.63c I4 40.74d 14.81f 27.78d I5 22.22e 0.00g 11.11e Rataan 46.29a 26.54b 36.42 Universitas Sumatera Utara IK K1 K2 Rataan I0 88.88a 66.66c 77.77a I1 74.07b 55.55d 64.81b III I2 62.96c 33.33e 48.14c I3 51.85d 29.63e 40.74d I4 51.85d 22.22f 37.03d I5 33.33e 0.00g 16.67e Rataan 60.49a 34.56b 47.53 IK K1 K2 Rataan I0 100.00a 85.18b 92.59a I1 92.59b 74.07d 83.33b IV I2 81.47c 55.55e 68.51c I3 70.36d 51.85e 61.11c I4 70.36d 22.22f 46.29d I5 55.55e 11.11g 33.33e Rataan 78.39a 50.00b 64.19 Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan Tabel 1 dan histogram pengaruh intensitas serangan penggerek C. sacchariphagus terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu menunjukkan persentase perkecambahan pada pengamatan IV dengan perlakuan menggunakan tanaman tebu sehat I berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya dimana persentase perkecambahan tertinggi terdapat pada tanaman tebu sehat I yaitu 92.59 dan persentase perkecambahan terendah pada penanaman tebu dengan intensitas serangan 100 I 5 yaitu 33.33. Tebu yang terserang 100 I 5 masih dapat tetapi pertumbuhannya itu lebih lama dari yang lain karena tebu tersebut secara fisiknya sudah rusak akibat terserang C. Sacchariphagus sehingga proses pertumbuhannya terhambat. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman tebu yang terserang penggerek batang bergaris C. Sacchariphagus dengan intensitas yang makin tinggi maka persentase perkecambahan cenderung akan semakin kecil karena digunakannya bibit yang tidak sehat atau bibit yang Universitas Sumatera Utara telah terinfeksi hama. Hal ini sesuai dengan Suhartawan 1995 yang menyatakan bahwa perkecambahan sangat ditentukan oleh kesehatan bibit. Persentase perkecambahan akan tinggi apabila bibit yang digunakan berasal dari bibit dan kondisi lingkungan yang baik dan tidak terinfeksi hama dan penyakit. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 I II III IV Persentase Perkecambahan I0 I1 I2 I3 I4 I5 Gambar 6. Histogram pengaruh intensitas serangan penggerek C. sacchariphagus terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu Tabel 1 dan histogram pengaruh ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu menunjukkan persentase perkecambahan pada pengamatan IV dengan perlakuan menggunakan ketebalan penutup tanah 3 cm K 1 berbeda nyata dengan ketebalan penutup tanah 5 cm K 2 dimana persentase perkecambahan tertinggi terdapat pada penanaman tebu dengan ketebalan penutup tanah 3 cm K 1 yaitu 78,39 dan persentase perkecambahan terendah pada penanaman tebu dengan ketebalan penutup tanah 5 cm K 2 yaitu 50. Penanaman tebu dengan faktor ketebalan penutup tanah yang lebih tebal 5 cm maka persentase perkecambahan akan semakin kecil karena terhalangnya proses pertumbuhan tanaman, pada proses perkecambahan dengan penutup tanah yang lebih tebal 5 cm maka tanaman kurang mendapatkan sinar matahari dan kurang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tebu. Hal ini sesuai dengan Juliadi 2009 yang menyatakan bahwa pada tanaman membutuhkan sumberdaya alam berupa air, oksigen, karbondioksida, makanan dan sinar matahari. Kecuali Universitas Sumatera Utara karbon dioksida dan oksigen, sumberdaya alam lainnya berada pada kondisi yang terbatas dan sering tidak mencukupi kebutuhan, sehingga terkadang memerlukan usaha untuk mencukupi kebutuhan tersebut dengan tindakan pengelolaan hidup. Sebagai contoh misalnya tanaman tebu membutuhkan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis dan hara untuk mencapai pertumbuhan normalnya. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 I II III IV Persentase Perkecambahan K1 K2 Gambar 7. Histogram pengaruh ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu Tabel 1 dan histogram pengaruh faktor interaksi intensitas serangan dengan faktor ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu menunjukkan persentase perkecambahan pada pengamatan IV perlakuan I K 1 tebu sehat dengan ketebalan penutup tanah 3 cm berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya, dimana persentase perkecambahan tertinggi terdapat pada perlakuan I K 1 tebu sehat dengan ketebalan penutup tanah 3 cm sebesar 100 dan terendah pada perlakuan I 5 K 2 tebu terserang 100 dengan ketebalan penutup tanah 5 cm sebesar 11.11. Interaksi intensitas serangan penggerek batang tebu bergaris C. sacchariphagus dengan faktor ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu, intensitas yang paling rendah dengan penutup tanah yang tidak terlalu tebal 3 cm mengalami kenaikan persentase perkecambahan karena dipengaruhi oleh terinfeksi atau terbawa tidaknya hama ke dalam bibit dan penanaman dengan penutup tanah yang tidak Universitas Sumatera Utara tebal. Hal ini sesuai dengan Mangoendihardjo 1999 yang menyatakan bahwa upaya untuk meningkatkan persentase perkecambahan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan mengupayakan perolehan bahan tanam yang baik. antara lain : faktor internal varietas, umur bibit, panjang stek, jumlah mata, cara meletakan bibit, bibit yang terinfeksi hama penyakit dan status hara bibit dan faktor eksternal kelembaban tanah, aerasi, ketebalan tanah penutup tanaman, dan kedalaman meletakan bibit. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 I II III IV Persentase Perkecambahan I0K1 I1K1 I2K1 I3K1 I4K1 I5K1 I0K2 I1K2 I2K2 I3K2 I4K2 I5K2 Gambar 8. Histogram pengaruh faktor interaksi intensitas serangan dengan faktor ketebalan penutup tanah terhadap persentase perkecambahan tanaman tebu

2. Jumlah Anakan per Rumpun