33
orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian i tu mengganti kerugian”.
Pasal tersebut jelas mengandung tuntutan hukum untuk menghukum unsur-unsur perbuatan melawan hukum. Perbuatan tersebut harus tidak boleh melawan hukum;
harus tidak ada kesalahan; harus tidak ada kerugian yang ditimbulkan dan adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian yang dapat dihukum.
Perbuatan melawan hukum yang ditujukan terhadap diri pribadi orang lain dapat menimbulkan kerugian fisik atau pun kerugian nama baik martabat.
Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh organ badan hukum, pertanggungjawabnya diatur oleh hukum pada Pasal 1365 KUHPerdata. Perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh seorang wakil badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan badan hukum dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
Pasal 1367 KUHPerdata. Untuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh organ yang mempunyai hubungan kerja dengan badan hukum pertanggungjawabnya
dapat dipilih antara Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal 1367 KUHPerdata.
2.4. Perjanjian Keagenan
37
Keagenan memainkan peranan penting di dalam transaksi-transaksi komersial, khususnya dalam perusahaan modern, yang menurut hukum, dianggap memiliki
pribadi dan dapat mengadakan transaksi atas namanya sendiri. Bahkan dengan individu sekalipun, seringkali dianggap lebih mudah bila bertransaksi melalui pihak
perantara. Dengan demikian, banyak transaksi komersial sehari-hari yang dilakukan
37
Lihat Catatan Kaki No. 26 dalam Bab I Skripsi ini.
34
melalui pihak perantara yang dalam hal ini bertindak dalam lingkup kewenangan yang diberikan kepadanya baik secara tegas maupun tersirat namun tersurat. Pihak
yang bertindak atas nama pihak lainnya disebut agen dan akibat hukum dari tindakan yang dilakukan oleh agen adalah pihak untuk siapa ia bertindak
– yaitu prinsipal – akan terikat oleh tindakannya tersebut dan dapat menimbulkan kewajiban hukum
kepada pihak ketiga yang berurusan dengan agennya. Dengan demikian, keagenan dapat memperluas pihak yang harus melakukan perikatan.
Terhadap klasifikasi peraturan keagenan dalam Hukum yaitu, keagenan sebagai bentuk perjanjian khusus dan keagenan sebagai lembaga pedagang perantara
selain komisioner dan makelar. Keagenan sebagai perjanjian khusus berarti bentuk khusus dari perjanjian pemberian kuasa. Sebagai bentuk perjanjian khusus, maka
keagenan merupakan perjanjian bernama selain perjanjian khusus bernama lainnya yang merupakan tuntutan hukum kepada KUHPerdata. Dengan demikian ketentuan-
ketentuan umum yang hanya merekam kembali dalam KUHPerdata dapat diberlakukan terhadap keagenan.
Agency
dalam hukum adalah suatu Hubungan Hukum atau perikatan dimana satu pihak yaitu agen bertindak atas nama pihak lain, yaitu prinsipal dan pihak itu
tunduk pada pengawasan prinsipal. Sehingga hubungan antara agen dengan prinsipal adalah
fiduciary relationship
. Prinsipal mengijinkan agen bertindak atas nama prinsipal. Agen berada dibawah pengawasan prinsipal.
38
38
Suharmoko, Hukum Perjanjian, Teori dan Analisa kasus, Jakarta: Pranada Media,2004, hlm. 41.
35
Antara
agency
dengan pemberian kuasa terdapat persamaaan. Terjandinya, yaitu secara tegas adalah suatu perjajian atau secara diam-diam. Keagenan terdiri dari
yang umum
general
dan yang khusus
special
. Keagenan diam-diam berarti menjalankan kuasa yang telah diberikan atau tidak ada bantahan atau keberatan
terhadap suatu penyerahan kuasa.
39
Adapun bentuk khusus dari perjanjian pemberian kuasa adalah sebagai berikut: agen tunduk pada pengawasan prinsipalnya. Agen melakukan tugasnya
dengan diberi upah atau komisi. Sedangkan dalam pemberian kuasa, penerima kuasa tidak selalu diberi upah walaupun dapat juga dilakukan dengan upah. Tanggung
jawab agen terbatas dari apa yang diberikan oleh prinsipalnya yang dituangkan dalam perjanjian, termasuk pemberian hak substitusi. Dalam pemberian kuasa, dapat
dilakuakn hak substitusi dan tanggung jawabnya tergantung dari ada tidaknya hak itu.
40
Kekhususan pada keagenan tersebut, tidak menghilangkan prinsip dasar dari perjanjian perwakilan ini yaitu hubungan saling berjanji antara kedua belah pihak
yang didasari dengan kesepakatan dan kepercayaan satu sama lain.
2.5. Perjanjian Kerja