Perjanjian Keagenan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Penyerahan Sebagian Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain T1 312008001 BAB II

33 orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian i tu mengganti kerugian”. Pasal tersebut jelas mengandung tuntutan hukum untuk menghukum unsur-unsur perbuatan melawan hukum. Perbuatan tersebut harus tidak boleh melawan hukum; harus tidak ada kesalahan; harus tidak ada kerugian yang ditimbulkan dan adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian yang dapat dihukum. Perbuatan melawan hukum yang ditujukan terhadap diri pribadi orang lain dapat menimbulkan kerugian fisik atau pun kerugian nama baik martabat. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh organ badan hukum, pertanggungjawabnya diatur oleh hukum pada Pasal 1365 KUHPerdata. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seorang wakil badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan badan hukum dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan Pasal 1367 KUHPerdata. Untuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh organ yang mempunyai hubungan kerja dengan badan hukum pertanggungjawabnya dapat dipilih antara Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal 1367 KUHPerdata.

2.4. Perjanjian Keagenan

37 Keagenan memainkan peranan penting di dalam transaksi-transaksi komersial, khususnya dalam perusahaan modern, yang menurut hukum, dianggap memiliki pribadi dan dapat mengadakan transaksi atas namanya sendiri. Bahkan dengan individu sekalipun, seringkali dianggap lebih mudah bila bertransaksi melalui pihak perantara. Dengan demikian, banyak transaksi komersial sehari-hari yang dilakukan 37 Lihat Catatan Kaki No. 26 dalam Bab I Skripsi ini. 34 melalui pihak perantara yang dalam hal ini bertindak dalam lingkup kewenangan yang diberikan kepadanya baik secara tegas maupun tersirat namun tersurat. Pihak yang bertindak atas nama pihak lainnya disebut agen dan akibat hukum dari tindakan yang dilakukan oleh agen adalah pihak untuk siapa ia bertindak – yaitu prinsipal – akan terikat oleh tindakannya tersebut dan dapat menimbulkan kewajiban hukum kepada pihak ketiga yang berurusan dengan agennya. Dengan demikian, keagenan dapat memperluas pihak yang harus melakukan perikatan. Terhadap klasifikasi peraturan keagenan dalam Hukum yaitu, keagenan sebagai bentuk perjanjian khusus dan keagenan sebagai lembaga pedagang perantara selain komisioner dan makelar. Keagenan sebagai perjanjian khusus berarti bentuk khusus dari perjanjian pemberian kuasa. Sebagai bentuk perjanjian khusus, maka keagenan merupakan perjanjian bernama selain perjanjian khusus bernama lainnya yang merupakan tuntutan hukum kepada KUHPerdata. Dengan demikian ketentuan- ketentuan umum yang hanya merekam kembali dalam KUHPerdata dapat diberlakukan terhadap keagenan. Agency dalam hukum adalah suatu Hubungan Hukum atau perikatan dimana satu pihak yaitu agen bertindak atas nama pihak lain, yaitu prinsipal dan pihak itu tunduk pada pengawasan prinsipal. Sehingga hubungan antara agen dengan prinsipal adalah fiduciary relationship . Prinsipal mengijinkan agen bertindak atas nama prinsipal. Agen berada dibawah pengawasan prinsipal. 38 38 Suharmoko, Hukum Perjanjian, Teori dan Analisa kasus, Jakarta: Pranada Media,2004, hlm. 41. 35 Antara agency dengan pemberian kuasa terdapat persamaaan. Terjandinya, yaitu secara tegas adalah suatu perjajian atau secara diam-diam. Keagenan terdiri dari yang umum general dan yang khusus special . Keagenan diam-diam berarti menjalankan kuasa yang telah diberikan atau tidak ada bantahan atau keberatan terhadap suatu penyerahan kuasa. 39 Adapun bentuk khusus dari perjanjian pemberian kuasa adalah sebagai berikut: agen tunduk pada pengawasan prinsipalnya. Agen melakukan tugasnya dengan diberi upah atau komisi. Sedangkan dalam pemberian kuasa, penerima kuasa tidak selalu diberi upah walaupun dapat juga dilakukan dengan upah. Tanggung jawab agen terbatas dari apa yang diberikan oleh prinsipalnya yang dituangkan dalam perjanjian, termasuk pemberian hak substitusi. Dalam pemberian kuasa, dapat dilakuakn hak substitusi dan tanggung jawabnya tergantung dari ada tidaknya hak itu. 40 Kekhususan pada keagenan tersebut, tidak menghilangkan prinsip dasar dari perjanjian perwakilan ini yaitu hubungan saling berjanji antara kedua belah pihak yang didasari dengan kesepakatan dan kepercayaan satu sama lain.

2.5. Perjanjian Kerja

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) DI CV. SHOFA MARWAH

0 4 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Penyerahan Sebagian Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Penyerahan Sebagian Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain T1 312008001 BAB I

0 1 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Penyerahan Sebagian Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain T1 312008001 Bab IV

0 0 2

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dalam Putusan Tingkat Pertama No 75PDT. SUSPHI2015PN.BDG dan Kasasi No. : Pdt.SusPHI2015 T1 BAB III

0 0 2

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dalam Putusan Tingkat Pertama No 75PDT. SUSPHI2015PN.BDG dan Kasasi No. : Pdt.SusPHI2015 T1 BAB II

0 1 40

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT KOM

0 0 7

BEBERAPA MASALAH PADA PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DAN SOLUSINYA

0 0 14

PENYALAHGUNAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) OLEH PERUSAHAAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 11

Keabsahan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Terkait Masa Tenggang Pembaruan Perjanjian Kerja Di PT. X Sidoarjo - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 1 13