Umum Umum Waktu Dan Tempat Pengukuran

37 BAB III KUALITAS LAYANAN DATA

3.1 Umum

Pada saat ini penggunaan modem sebagai perangkat untuk mengakses internet sangat banyak digunakan baik itu CDMA maupun GSM, hal ini di karenakan para operator CDMA ataupun GSM telah menawarkan dengan harga yang murah dengan kualitas yang baik. CDMA telah menawarkan Revisi terbarunya yaitu EVDO Revisi.A. Kualitas yang diberikan oleh CDMA EVDO Rev.A belum dapat dikatakan baik jika belum di uji konektivitas kinerja jaringanya. Oleh karena itu perlu di lakukan pengukuran terhadap beberapa parameternya agar dapat disesuaikan dengan standar yang telah di tentukan oleh THIPONE. Pada pengukuran ini menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak seperti Internet Download Manager, Bandwidth Monitor Dan TCP optimizer. Sedangkan untuk objek yang diukur konektivitasnya adalah modem Esia max D. yaitu milik PT.Bakrie Telecom dan Smartfren milik PT.Smartfren Telecom.

3.2 Kualitas Layanan Data Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A

Kualitas layanan atau Quality of Service QoS adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. QoS didesain untuk membantu end user client menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang andal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu Universitas Sumatera Utara 38 pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif [4]. 3.2.1 Parameter Kualitas Layanan Pada Jaringan CDMA EVDO Rev.A Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam jaringan komunikasi. Ada beberapa parameter pada kualitas layanan seperti throughput dan round trip time delaylatensi dan packet loss.

3.2.1.1 Throughput

Throughput adalah kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Pada kata lain, sama dengan jumlah pengiriman paket IP sukses per service-second. Dengan hanya mempergunakan bandwidth sebagai patokan, seharusnya file yang akan didownloadnya yang berukuran 64 kb seharusnya bisa didownload dalam waktu sekedip mata atau satu detik, tetapi setelah diukur ternyata memerlukan waktu 4 detik. Jadi jika ukuran file yang didownload adalah 64 kb, Universitas Sumatera Utara 39 sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau bisa kita sebut sebagai throughput adalah 64 kb 4 detik = 16 kbps. Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa persamaan untuk mencari nilai throughput adalah : Throughput = ......................3.1 Untuk mengetahui kualitas throughput dari jaringan CDMA EVDO, dapat dilihat nilai klasifikasinya pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 klasifikasi nilai dari throughput [5] Throughput Keterangan 0 sampai 338 Kbps Buruk 338 sampai 700Kbp Cukup baik 700 sampai 1200 Kbps Baik 1200 sampai 2.1Mbps Lebih baik di atas 2.1 Mbps Terbaik sumber:Drive Test CDMA EVDO Rev.A Dari Tabel 3.1 diatas terlihat bahwa semakin besar nilai throuhput maka akan semakin baik kinerja dari suatu jaringan telekomunikasi,biasanya kinerja jaringan telekomukasi jarang mendapatkan nilai thoughput yang maksimum bahkan hampir tidak pernah sama sekali [4].[5].

3.2.1.2 Packet Loss

Packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi dari sumber ke tujuan. Paket akan dibuang oleh jaringan karena tidak dapat diteruskan pada output interface. Ada beberapa alasan kenapa terjadi packet loss seperti congestion yang disebabkan antrian yang berlebihan dalam jaringan, node Universitas Sumatera Utara 40 yang bekerja melebihi kapasitas buffer, policing atau control terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya kapasitas kanal. Jika besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi kapasitas kanal yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada. Berikut ini adalah persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung packet loss: Packet loss = x 100 ..............3.2 Untuk mengetahui kualitas dari jaringan telekomunikasi CDMA EVDO Rev.A yang maksimum terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks yaitu seperti tampak pada tabel 3.2 [6].[7]. Tabel 3.2 klasifikasi nilai packet loss [7] Packet loss Kategori Degradasi 26 keatas Buruk 16-25 Sedang 4-15 Baik 0-3 Sangat baik Sumber: “TIPHON”

3.2.1.3 Round Trip Time RTT

Round-trip time RTT adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh suatu paket untuk melakukan perjalanan dari suatu host pengirim ke host tujuan kemudian kembali lagi ke pengirimnya. Besarnya nilai RTT menunjukkan Universitas Sumatera Utara 41 keterlambatan delay yang semakin besar pula. Sebaliknya, nilai RTT yang kecil menunjukkan kinerja jaringan yang baik. Didalam pengiriman data melalui sebuah jaringan akan terdapat latency yang mengacu kepada delay. Biasanya latency diukur sebagai RTT dan RTT diukur pada layer aplikasi berupa respon ping internet. Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Gopher adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa induktivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP. Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya. Proses ping dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Proses Ping dengan windows Menurut versi TIPHON nilai Round Trip Time dapat di klasifikasikan seperti pada Tabel 3.3 [6].[7]. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 3.3 klasifikasi nilai Round Trip Time RTT [7] Besar Delay Kategori Latensi 450 ms Buruk 300 sd 450 ms Sedang 150 sd 300 ms Baik 150 ms Lebih baik Sumber:TIPHON

3.3.4 Penyabab Kualitas Layanan Data Yang Buruk

Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunya nilai kualitas layanan, yaitu : 1. Redaman Yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah. 2. Distorsi Yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi. Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi dapat dilihat pada Gambar 3.2 Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 3.2 Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi 3. Noise Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan. Gangguan Noise Terhadap sinyal data asli dapat dilihat pada Gambar 3.3 [6]. Gambar 3.3 Gangguan Noise Terhadap sinyal data asli Teknologi jaringan CDMA EVDO Rev.A dalam perkembangannya memiliki fitur download 3.1 Mbps dan upload 1.8 Mbps namun pada kenyataannya user jarang mendapatkan koneksi internet dengan kecepatan tersebut dan ini jelas dapat mengurangi kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Universitas Sumatera Utara 44 Semua operator di Indonesia telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelanggannya tapi hal ini masih saja terjadi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidak stabilan koneksi internet dengan menggunakan jaringan CDMA EVDO diantaranya: 1. Jarak antara BTS ke user Hal ini di sebabkan karena jaringan CDMA masih bergantung pada jarak antar BTS, semakin jauh jarak user dengan BTS maka Receive Signal Strength Interference yang diterima pelanggan akan semakin kecil, maka otomatis koneksi akan lambat. 2. Banyaknya user yang menggunakan koneksi secara bersamaan Banyaknya user atau pengguna yang memakai akses internet di jalur yang sama dan diwaktu bersamaan juga merupakan penyebab koneksi internet lambat. Umumnya pada saat jam istirahat, menjelang sore hingga sebelum tengah malam. Di beberapa provider biasanya besarnya kecepatan akses Internet sudah ditentukan berdasarkan jumlah pengguna yang dibagi. Jika batasan jumlah pengguna itu melebihi batasan yang sudah ditentukan, maka hal ini akan menyebabkan kecepatan Internet menjadi lambat karena harus dibagi ke beberapa jumlah pengguna lagi. Sebagai contoh koneksi Internet yang digunakan adalah sebesar 3,1 Mbps, tetapi provider hanya membatasi untuk 30 pengguna, jika pengguna yang online bersamaan waktu itu sebanyak 90 pengguna, maka sudah pasti provider akan membagi kecepatan tersebut menjadi sepertiganya. Universitas Sumatera Utara 45

3.3.5 Perbaikan Kualitas Layanan Data

Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai kualitas, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari yang paling tinggi sampai terendah [6].

3.4 Langkah Pengukuran Kualitas Layanan Data

Parameter kinerja jaringan CDMA EVDO yang diukur adalah throughput, Round Trip Time dan packet loss dengan skenario pengukuran seperti diperlihatkan pada Gambar 3.4 Gambar 3.4 Skenario pengukuran Kualitas Layanan Data Pada Jaringan CDMA EVDO pc Modem evdo Ms BTS Padang Bulan Ms BTS Tanjung Sari PCFBSC PCFBSC BTS Helvetia PCFBSC Ms Ms PDSN Internet MSC AN AAA AN AAA AN AAA PSTN ISDN HTTP SERVER Universitas Sumatera Utara 46 Pengukuran dilakukan dengan menghubungkan laptop netbook ke modem CDMA EVDO, dimana dalam pengukuran ini modem yang digunakan adalah jenis Huawei tipe EC 156 untuk operator Esia dan ZTE untuk operator Smartfren yang sama-sama memiliki frekuensi 800 Mhz, setelah terhubung modem dengan laptop , k emudian melakukan dial-up networking ke jaringan EVDO melalui BTS selanjutnya BTS meneruskan koneksi ke router-router di belakangnya hingga PCF kemudian PCF akan meneruskan permintaan koneksi ini ke PDSN untuk kemudian dilakukan mekanisme Authentication, Authorization dan Accounting AAA oleh server apabila di beri hak untuk akses, maka koneksi akan terbentuk dan diberi alamat IP host dan DNS melalui PDSN. Selanjutnya modem dan laptop telah online dan tersambung ke Internet.

3.3.1 Pengukuran

Throughput Pengukuran dilakukan berdasarkan perbedaan lokasi pengukuran yang mempunyai Receive Signal Strenght Interference RSSI yang berbeda dan perbedaan ukuran data. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan download file dengan beberapa ukuran yang berbeda. Masing-masing file tersebut diperoleh dari alamat web http:www.4shared.com dan http:www.youtube.com dengan ukuran bervariasi agar dapat ditentukan rata-ratanya [8]. Pengukuran dilakukan selama lima kali dari siang hingga malam hari. Proses download dilakukan dengan menggunakan aplikasi internet download manager Versi 3.0. Gambar proses download dengan Internet Download Manager dapat dilihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 3.5 Proses Download dengan Internet Download Manager

3.3.2 Pengukuran

Round Trip Time RTT Pada pengukuran Round Trip Time dilakukan dengan cara melakukan proses ping ke beberapa website yaitu dengan menggunakan perangkat lunak software TCP Optimizer yang di download dari website http:www.speedguide.netdownloads.php . Pada aplikasi ini dapat langsung di masukkan secara manual jumlah ping dan paket yang akan di kirim ke server, selain itu dapat juga melakukan ping ke beberapa host secara bersamaan, tampilan dari perangkat lunak TCP optimizer dapat dilihat pada Gambar 3.6 Gambar 3.6 Tampilan TCP optimizer Universitas Sumatera Utara 48 Selain menggunakan perangkat lunak tersebut respon ping juga dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi command prompt yang telah tersedia di sistem operasi windows baik itu xp maupun windows 7. Tetapi beda halnya dengan TCP optimizer penggunaan command prompt secara default sudah di riset dengan ukuran 32 byte. Langkah-langkah untuk mengukur Round Trip Time dengan menggunakan command prompt adalah sebagai berikut : 1. Klik menu start kemudian pilih All Program setelah itu pilih Accesories. 2. Selanjutnya pilih Command Prompt dan akan muncul jendela seperti pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Tampilan command prompt pada windows 7 3. Setelah itu untuk menjalankan proses ping ketik pada C :\ user dengan ping ke salah satu web yang ingin di uji misalnya www.google.com , maka ping akan memroses seperti pada Gambar 3.8. Universitas Sumatera Utara 49 Gambar 3.8 proses ping ke salah satu web Dari gambar 3.8 terdapat beberapa keterangan, dan berikut ini penjelasan dari keterangan proses ping diatas [9].

1. Reply yaitu berarti host terhubung, jika unreachle maka host kemungkinan

besar tidak terhubung, atau ada kabel yang terlepas, atau LAN card mengalami kerusakan.

2. Bytes yaitu secara default ukuran paket ping adalah 32 bytes

3. Time mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk paket ping, jika bandwidth ping habis maka statistik dari time, akan semakin besar. pada contoh diatas keadaan paling buruk adalah 70 ms. biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusus untuk ping ini, semakin kecil semakin bagus. 4. TTL singkatan dari Time To Live, adalah sebuah ukuran yang menunjukkan identitas sebuah host. Dari Gambar 3.8 dapat juga dilihat besar nilai Round Trip Time yang mengindikasikan bahwa koneksi sedang terhubung. Dimana nilai Round Trip Universitas Sumatera Utara 50 Time pada Gambar tersebut adalah RTT min = 70 ms, RTT max = 88ms dan Average = 83 ms. Semakin kecil nilai Round Trip Time maka semakin baik kinerja dari suatu jaringan.

3.3.3 Pengukuran

Packet Loss Pengukuran packet loss sama dengan yang dilakukan pada pengukuran round trip time yaitu dengan menggunakan aplikasi ping tetapi dengan memperhatikan persentase jumlah paket yang hilang selama pengiriman paket data. Apabila terjadi paket data yang gagal terkirim ke server maka pada jendela command prompt akan muncul keterangan request timed out hal ini bisa terjadi karena ada gangguan pada server atau keadaan koneksi sedang memburuk. Untuk melihat pengukuran packet loss dengan menggunakan proses ping dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Pengukuran Packet Loss dengan ping Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA KUALITAS

LAYANAN DATA

4.1 Umum

Pada bab ini membahas hasil pengukuran parameter kualitas layanan, pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan data yang telah di kembangkan oleh jaringan telekomunikasi CDMA EVDO Rev.A. Jaringan CDMA masih bergantung pada jarak antar BTS, jika jarak user berada dekat dengan BTS maka sinyal yang akan di terima akan baik, namun sebaliknya jika user berada jauh pada BTS maka sinyal yang akan diterima akan buruk. Selain itu keberadaan user juga berpengaruh terhadap sinyal yang diterima misalnya didalam gedung atau dibawah pohon yang dapat menghalangi sinyal secara langsung Besar kecilnya Receive Sinyal Strength Interference RSSI akan mempengaruhi konektivitas jaringan internet, oleh karena itu pengukuran dilakukan dengan dua operator yang memiliki RSSI yang berbeda agar dapat dibandingkan hasilnya.

4.2 Waktu Dan Tempat Pengukuran

Waktu pengukuran dilakukan pagi hari antara pukul 07.00-09.00, siang 13.00-14.30, sore 16.00-1800 dan malam 20.00-22.00. Pengukuran dilakukan di pada tanggal 27 Mei-2 Juni 2013 untuk operator esia dan berikut tempat lokasi pengukurannya : Universitas Sumatera Utara 52 a. Lokasi pertama di Jl.Abdul Hakim, Tanjung Sari b. Lokasi kedua di Jl. Harmonika, Padang Bulan c. Lokasi ketiga di Jl. Pembangunan, Padang Bulan d. Lokasi keempat di Jl.Tridharma,kampus USU Untuk pengukuran Operator SmartFrend dilakukan pada tanggal 3-9 Juni 2013, dimana BTS nya berada di Jl.Mongonsidi Kec. Medan Polonia dan berikut tempat lokasi pengukurannya : a. Lokasi pertama di Jl. Mongonsidi, Kec. Medan Polonia b. Lokasi kedua di Jl. Masdulhak c. Lokasi ketiga di Jl. Polonia Kec. Medan Polonia d. Lokasi keempat di Jl.Walikota Kec. Medan Polonia Pengukuran dilakukan dengan dua operator berbeda agar dapat dibandingkan hasilnya. Untuk mengetahui lokasi pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2 dibawah ini. Gambar 4.1 Lokasi Pengukuran Esia max –d Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 4.2 Lokasi Pengukuran Smartfren Adapun rencana pengukuran yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran dilakukan diempat titik yang saling mengitari BTS dengan jarak masing-masing 270 m kemudian memantau kekuatan sinyal dengan menggunakan software MDMA. 2. Melakukan proses PING ke beberapa website untuk mendapatkan nilai RTT dan packet loss. 3. Melakukan pengamatan untuk mendapatkan nilai Throughput rata-rata dari semua lokasi pengukuran.

4.3 Hasil Pengukuran