60
kompetensi pelayanan makan dan minum yang ditulis di raport nilai raport siswa kelas XI pada semester 1 tahun ajaran 20092010.
F. Instrument Penelitian
1. Angket
a. Angket Fasilitas belajar
Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang fasilitas belajar berupa angket tertutup dengan skala bertingkat. Skala
bertingkat berisi angka-angka yang disusun secara bertingkat dari yang paling kecil berturut-turut ke yang paling besar atau sebaliknya dari
yang paling besar ke yang paling lebih kecil Nurgiyantoro, 2001: 55. Skor jawaban disusun berdasarkan skala Likert dengan alternatif empat
jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju KS, dan tidak setuju TS. Skor yang diberikan berkisar antara 4-1.
Pernyataan dalam angket fasilitas belajar berjumlah 40 butir. dengan kisi-kisi yang meliputi: kondisi ruang belajar, kelengkapan
buku-buku pembelajaran, kelengkapan peralatan hidang, dan kesesuaian media pembelajaran.
b. Angket Motivasi berprestasi
Instrument ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi siswa dalam sebuah pembelajaran di sekolah. Pernyataan
dalam angket motivasi berprestasi berjumlah 40 butir. dengan kisi-kisi
61
yang meliputi motif dalam diri, motif dari luar serta harapan afektasi kedepan
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu, buku rapor siswa yang digunakan untuk mengukur data tentang hasil belajar kompetensi
pelayanan makan dan minum siswa kelas X semester 1 SMK Negeri 3 Purworejo tahun ajaran 20102011.
G. Uji coba instrument
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Baik
buruknya instrumen akan berpengauh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh. Hal tersebut sangat menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel.
1. Uji validasi
Validitas berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara
tepat sesuatu yang akan diukur tersebut Nurgiyantoro, 2001: 296. Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidak suatu item dalam
instrumen yang telah dibuat. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen mempunyai kejituan dan ketelitian terhadap aspek yang hendak diukur.
Uji validitas instrument yang dugunakan adalah validitas content validity, diperoleh dengan cara uji validitas oleh para ahli expert
62
judgment. Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir instrument telah memenuhi apa yang hendak diukur.
Tahapan pengujian validitas instrument merupakan pengukuran butir-butir kuesioner variabel fasilitas belajar dan motivasi berprestasi.
Butir-butir kuesioner tersebut disusun dan diuji validitasnya apakah butir- butir tersebut valid reliabel atau tidak valid tidak reliabel. Apabila
terdapat butir kuesioner yang tidak valid, maka butir kuesioner tersebut gugur dan tidak digunakan.
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen fasilitas belajar dari 40 butir soal dinyatakan sahih, tidak terdapat soal yang gugur, hanya
menghilangkan kata “harus” dari butir soal no.17. Setelah butir-butir soal yang valid atau sahih, penulis menyusun
kembali kisi-kisi dari variabel fasilitas belajar, yang selanjutnya,butir-butir soal tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Kisi-kisi
setelah dilakukan uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel berikut ini.