PRAKTIKUM SOSIAL PENDAHULUAN buku pedoman akademik 2017.

MPIP Kualitatif Statistik MPIP Kuantitatif Teori Politik Metodologi Ilmu Politik

b. Syarat untuk mengajukan Pembimbing Skripsi:

1 Minimal telah menyelesaikan 110 SKS 2 Telah lulus semua matakuliah teori dan metodologi dengan nilai minimal C 3 Tidak mempunyai nilai E lebih dari 2 dua matakuliah 4 IPK atau = 2,00 5 Memiliki buku pedoman penulisan penelitian dan skripsi yang dapat diperoleh di Laboratorium Ilmu Politik

c. Syarat untuk mengikuti Matakuliah Seminar Proposal

1 Minimal telah mengumpulkan 136 SKS 2 Telah lulus semua matakuliah wajib teori dan metodologi minimal nilai C 3 Tidak mempunyai nilai lebih dari 2 dua matakuliah 4 IPK atau = 2,00 5 Telah mengikuti sebagai peserta seminar proposal minimal 5 kali 6 Menyerahkan proposal penelitian yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi I dan II

d. Syarat untuk mengikuti Ujian Skripsi

1 Minimal telah mengumpulkan 140 sks 2 Telah lulus semua matakuliah wajib teori dan metodologi minimal nilai C 3 IPK atau = 2,00 4 Telah lulus matakuliah Seminar Proposal minimal nilai C 5 Telah mengikuti sebagai peserta ujian skripsi minimal 5 lima kali. 6 Tidak mempunyai nilai D lebih dari 2 matakuliah pilihan 7 Memperoleh nilai score TOEFL minimal 400 yang diperoleh dari UPT Bahasa Universitas Andalas 1 tahun terakhir 8 Menyerahkan skripsi yang telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi I dan II

M. PRAKTIKUM SOSIAL

Praktikum sosial merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dirancang dalam satu atau beberapa matakuliah agar mahasiswa dapat memahami materi matakuliah dengan lebih baik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari matakuliah bersangkutan. Mata kuliah yang mensyaratkan adanya praktikum sosial antara lain matakuliah Pengantar Statistik Sosial, Dasar-Dasar Jurnalistik, Pembangunan Partisipatif, Kewirausahaan, Metode Penelitian Ilmu Politik Kualitatif, Metode Penelitian Ilmu Politik Kuantitatif, Masalah-masalah Birokrasi, Sistem Perwakilan Politik dan Sistem Pemerintahan DesaNagari. Praktikum sosial dilakukan di masyarakat atau instansi pemerintah dan swasta yang relevan dengan materi kajian dalam matakuliah tertentu. Praktikum sosial dilakukan oleh dosen penanggungjawab mata kuliah dengan melibatkan Laboratorium Ilmu Politik. Dalam melaksanakan kegiatan praktikum sosial, mahasiswa harus berpedoman pada modul yang telah disusun dan dipersiapkan oleh Dosen Penanggungjawab. Jumlah sks yang disediakan untuk praktikum sosial adalah sebanyak 1 SKS 55 menit dan dapat dilaksanakan pada jadwal matakuliah atau diakumulasikan pada waktu tertentu sesuai kebutuhan matakuliah bersangkutan. 4 4 . . J J u u r r u u s s a a n n A A d d m m i i n n i i s s t t r r a a s s i i N N e e g g a a r r a a

A. PENDAHULUAN

FISIP Universitas Andalas Unand secara resmi didirikan pada tahun 1993 melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor 038401993 tanggal 22 Oktober 1993 yang awalnya hanya memiliki dua jurusan yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi, kemudian dengan keluarnya SK Dirjen Dikti Nomor 326DiktiKet1997 tentang Pembentukan Program Studi S1 Ilmu Politik pada FISIP Unand pada tanggal 7 Agustus 1997 maka FISIP terdiri dari 3 jurusan. Melihat perkembangan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik maka diusulkan didirikannya Program Studi Ilmu Administrasi Negara Pada Jurusan Ilmu Politik dengan panitianya diketuai oleh Ketua Jurusan Ilmu Politik dengan Surat Keputusan Dekan No. 175aSPIFISIP 2004. setelah SK panitia keluar maka praktis pembukaan Program studi sudah bisa dilaksanakan dengan proses yang cukup panjang, panitia sudah bekerja keras secara optimal untuk itu, keluarnya Surat Rekomendasi Gubernur Sumatera Barat No. 420881sospora-2004 Tanggal 1 November 2004 juga menandai terbentuknya program studi Ilmu Administrasi Negara, Surat Rekomendasi Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik No. 110aJ.16PP2005 tanggal 26 Januari 2005, Surat Persetujuan Senat Komisi Pendidikan Universitas Andalas Tanggal 28 April 2005 setelah dilakukan rapat dan presentasi proposal dihadapan anggota Senat Komisi Pendidikan Universitas Andalas Tanggal 28 Desember 2004 dan 14 April 2005, Surat Rekomendasi Rektor Universitas Andalas No. 3359J.16PP2005 Tanggal 3 Mei 2005, setelah pengusulan sebanyak 3 tiga kali ke Dirjen Dikti di Jakarta yaitu pada Tanggal 3 Mei 2005, 24 Mei 2005 dan 12 Januari 2006, dan pada Tanggal 12 April 2006 keluarlah surat Dirjen Dikti No. 1182DT2006 tentang ijin penyelenggaraan Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Dengan demikian secara legal Program Studi Ilmu Administrasi Negara sudah dapat beroperasi untuk Tahun Ajaran 20062007. Pada tahun 2011 Program Studi Ilmu Administrasi Negara berdasarkan SK BAN PT No 041BAN-PTAk-XIVS1XII2011 telah terakreditasi B.Tanggal 08 Juni 2013 berdasarkan SK rektor Universitas Andalas no. 784XIIIAUnand-2013 Program Studi Administrasi Negara berubah status menjadi Jurusan Administrasi Negara Dari kondisi tersebut, pembentukan dan pengembangan Ilmu Administrasi Negara diharapkan; Pertama, menjadi ilmu terapan sebagai salah satu subdisiplin Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Kedua, dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian akademik serta kemampuan manajerial dan penentuan kebijakan dalam organisasi publik di tingkat lokal, regional dan nasional. Ketiga, mampu menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang ingin memperoleh pendidikan tinggi di bidang Ilmu Administrasi Negara yang merupakan salah satu pilihan untuk mengembangkan karirnya. Keempat, membuka peluang untuk membantu dalam memberikan sumbangan pemikiran dan pemecahan permasalahan yang terjadi di masyarakat, berkaitan dengan Implementasi Otonomi Daerah di Indonesia, teristimewa bagi pelaksanaan Pemerintahan Nagari di Sumatera Barat. Dengan sistem pemerintahan desentralisasi memungkinkan masing-masing daerah memiliki kewenangan sendiri untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri sesui dengan kebutuhan daerahnya masing-masing. Khusus untuk Pemerintah Daerah Sumatera Barat sistem pemerintahan terendah adalah Pemerintahan Nagari yang didukung oleh Perda Provinsi Sumatera Barat No.09 Tahun 2000 dan perda masing-masing kabupaten. Meskipun Program Studi Ilmu Administrasi Negara sudah ada pada beberapa Universitas lainnya di Indonesia, tetapi Program Studi Ilmu Administrasi Negara di Universitas Andalas mempunyai ciri khusus penekanan pada Ilmu Admininistrasi Pemerintahan Nagari dan Ilmu Administrasi Pemerintahan Daerah. Dengan demikian, pembukaan Program Studi Ilmu Administrasi Negara di Universitas Andalas akan dapat berperan serta dalam memberikan kontribusi yang berarti dalam pelaksanaan pemerintahan nagari di Sumatera Barat pada khususnya dan pemerintahan daerah di Indonesia pada umumnya. Dengan adanya reformasi, tuntutan negara dan rakyat sangat besar untuk mewujudkan good governance dan clean government. Untuk menegakkan demokrasi dan mengembangkan otonomi daerah, kita sangat dibutuhkan pemikir-pemikir brilian think tank, birokrat-birokrat yang handal, kritis dan berwawasan ke depan serta dilengkapi dengan kemampuan manajemen dan kebijakan publik yang memadai. Kebutuhan tenaga analisis kebijakan yang handal dirasakan sangat mendesak. Untuk mereformasi sektor publik agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan sekaligus menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan bisnis yang kompetitif, maka pemerintah pusat, provinsi dan kabupatenkota sekarang dituntut untuk mampu merumuskan kebijakan publik yang mampu mendorong terciptanya good governance. Selain itu, perubahan paradigma dari sentralisasi ke desentralisasi, dari mekanisme top-down ke bottom-up , serta tuntutan peningkatan profesionalitas kerja aparat pemerintah merupakan momentum untuk lebih membangun struktur pemerintahan yang ideal bagi negara Indonesia. Oleh karena itu, penyediaan tenaga terdidik yang mampu meningkatkan kualitas kinerja pemerintah serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat sangat mendesak untuk dipenuhi. Khusus bagi Sumatera Barat dengan kembali ke sistem pemerintahan nagari memungkinkan pemerintah daerah untuk mendisain corak pemerintahan masing-masing nagari berdasarkan kultur budaya yang ada di masyarakat. Hal itu memungkinkan tiap-tiap daerah akan berbeda-beda bentuk dan corak sistem pemerintahannya sesuai dengan karakteristik daerah masing- masing. Dengan demikian tiap-tiap daerah dapat menunjukkan keunggulan komparatif masing-masing, termasuk dalam merencanakan pembangunan daerahnya.

B. VISI