Hambatan dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan

72 BAB IV KENDALA-KENDALA DALAM PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI DELI SERDANG

A. Hambatan dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan

Peraturan Daerah Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang aparat dalam tugasnya melayani masyarakat, baik itu mengenai faktor pendukung maupun faktor penghambat. Dari hasil penelitian yang dilakukan situasi dilapangan maka faktor itu kami simpulkan sebagai berikut 42 1. Faktor Pendukung a. Kerjasama Antar aparat Kerjasama antar aparat, baik antara pimpinan dan bawahan, antara sesama pegawai dalam suatu organisasi sangat diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Begitu pula dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, aparat hendaknya saling bekerjasama dalam melaksanakan tugas yang diemban. Di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang terkait menurut pengamatan penulis memang menerapkan sistem pembagian wewenang bukan pemisahan wewenang. Maksudnya adalah aparat yang satu dengan yang lain bekerjasama dalam menyelesaikan suatu tugas, tanpa tergantung pada bidang kerja masing- masing atau contoh kasus misalnya, bila seorang aparat berhalangan hadir, maka aparat yang lain bersedia menggantikannya sehingga pelayanan tersebut tidak tertunda. Sistem ini memang cocok digunaan, karena mengingat aparat yang bertugas dalam pelayanan berdasarkan fakta dilapangan belum proporsional antara beban tugas dan jumlah aparat. b. Landasan Hukum Pelaksanaan pelayanan IMB di Kabupaten Deli Serdang dan hubungannya dengan proses penyelenggaraann IMB di atur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006. Peraturan daerah sebagaimana tersebut 42 Hasil wawancara dengan Agus Mulyono Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara diatas merupakan legalitas formal yang mendasari pelaksanaan pelayanan IMB sehingga bersifat mengikat kepada masyarakat. Landasan hukum ini juga memberikan kapasitas terhadap instansi pelaksana dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan bidang diberikan. Oleh sebab itu dengan secara konstitusional dengan adanya peraturan tersebut sangat mendukung dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, karena akan memberi arah dan sasaran yang jelas dalam mewujudkan kualitas pelayanan yang baik. Setiap bangunan yang tidak memiliki IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dapat dilakukan sanksi pembongkaran dengan tata cara Teguran secara tertulis berturut-turut maksimal tiga kali, dan jangka waktu teguran dua hari kerja setiap teguran. Apabila setelah diadakan suatu peringatan sebanyak tiga kali tetapi pelanggar bangunan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka Walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat memerintahkan penyegelan pengosongan bangunan atau pembongkaran terhadap bangunan yang melanggar ketentuan tersebut.” 43 c. Pelatihan-pelatihan bagi Aparat Pelaihan-pelatihan bagi aparatur diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan aparat sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, oleh sebab itu hal ini adalah salah satu faktor penunjang bagi terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi serta demi memperluas pengetahuan para aparat untuk menjawab tantangan dalam pelayanan kepada masyarakat yang semakin beragam. d. Sosialisasi Sosialisasi IMB merupakan aktifitas memperkenalkan aturan, program kepada masyarakat agar mereka dapat memahamiya. Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah yang tepat untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang fungsi dan peranan serta pentingnya IMB pada saat pendirian bangunan hunian atau jenis bangunan lainnya.”Kegiatan sosialisasi merupakan langkah yang ditempuh pemerintah kota melalui unit instansi dinas tata kota dan bangunan untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat sesuai yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 43 Hasil wawancara Universitas Sumatera Utara tentang Izin Mendirikan Bangaun di Kabupaten Deli Serdang, mekanisme prosedur pengurusan IMB serta sanksi yang akan diberikan jikalau melanggar ketentuan yang diberikan. Kegiatan sosialisasi rutin dilakukan dua kali dalam setahun yakni dbulan februari dan November, serta melibatkan unsur terkait, seperti: dinas pekerjaan umum pada bidang cipta karya, kecamatan, kelurahan, serta tokoh masyarakat 44 Dalam upaya pengendalian pemafaatan ruang. Sosialisasi tentang IMB merupakan rujukan normative yang bersifat mengikat terhadap pendirian suatu bangunan, jika tidak dipahami oleh masyarakat maka dengan sendirinya masyarakat kurang peduli akan pentingnya IMB, sehubungan dengan hal tersebut diatas maka diperlukan adanya kegiatan sosialisasi tentang IMB dan segala bentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan IMB itu sendiri sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik mekanisme dan prosedur serta persyaratan yang diperlukan dalam mengurus IMB serta sanksi terhadap pelanggaran ketentuan yang berlaku. Berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan bahwa dinas tata kota dan bangunan Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan sosialisasi relatif sudah cukup baik terlihat dari semakin meningkatnya pemohon IMB yang dilakukan oleh masyarakat dari tahun ke tahun. 2. Faktor Penghambat Faktor penghambat didalam pelaksanaannya.berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan beberapa faktor penghambat pelayanan IMB kepada masyarakat antara lain : 45 a. Belum Dilakukan pola pelayanan prima satu Atap Berdasarkan pembahasan sebelumnya, bahwa masyarakat yang telah mendapatkan IMB kebanyakan mengungkapkan ketidak puasannya mengenai masalah ketidak jelasan waktu dalam penerbitan IMB yang melenceng dari waktu yang telah ditetapka dalam Peraturan daerah nomor 14 Tahun 2006 tentang Izin 44 Hasil wawancara dengan Agus Mulyono Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang 45 Hasil wawancara dengan Agus Mulyono Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang yakni 12 hari. Menurut wawancara dengan instansi terkait bahwa keterlambatan tersebut terjadi akibat aparat yang bertugas masih belum proporsional jika dibandingkan dengan beban kerja, serta karena adanya pejabat yang bertanda tangan dalam blanko yang berhalangan hadir ataupun sedang melakukan perjalanan dinas. Tetapi ada satu hal yang sangat penting dan belum dilakukan dikota Baubau yakni pelayanan satu atap, hal ini terbukti dengan terpisahnya kantor Dinas pekerjaan umum dengan dua instansi lain seperti dinas tata kota dan bangunan serta badan pelayanan perizinan dan permodalan, padahal apabila ke tiga dinas ini disatukan dalam satu Lokasi waktu yang dibutuhkan dalam penguras bisa lebih diperpendek karena jarak geogrfis antar instansi terkait sudah dekat, serta pengguna layananpun bisa mudah dalam memperoleh pelayanan b. Kurangnya sarana dan prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat berpengaruh dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tidak dapat memungkiri bahwa kemampuan yang dimiliki oleh aparat tidak dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin apabila sarana dan prasarana tersebut sangatlah kurang. Hal inilah yang akan berdampak buruk terhadap kinerja aparat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dinas tata kota dan bangunan, dinas Pekerjaan Umum bidang cipta karya, badan pelayanan perizinan dan permodalan bidang perizinan, bahwa sarana dan prasarana di kantor tersebut kurang memadai, misalnya seperti yang dialami oleh dinas tata kota dan bangunan serta badan playaan perizinan dan permodalan, yakni komputer, meja, kendaraan operasional, serta situasi kantor yang belum begitu memadai. 46 c. Terbatasnya Aparatur Pelaksana Aparatur di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang terlibat yakni sebagai pelaksana tugas dalam pelayanan IMB itu sendiri secara kuantitas masih kurang proporsional, hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala 46 Hasil wawancara dengan Agus Mulyono Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara bidang tata bangunan dan perizinan pada dinas tata kota, yang menyatakan bahwa jumlah aparat yang tersedia tidak sesuai dengan beban kerja yang ada. d. Dana operasional Sebagaimana dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, faktor dana operasionalpun sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan pelaksanaan pelayanan IMB. Dari hasil temuan dilapangan bahwa dana opersional dalam pelaksanaan tugas pelayanan pemberian IMB khususnya pada dinas tata kota dan bangunan kurang mencukupi, itu dapat dilihat pada sarana dan prasarana yang masih kurang, kesejahteraan pegawai yang dirasa masih rendah misalnya pembiayaan untuk biaya BBM,serta adanya kegiatan rutin yang tersendat-sendat seperti peninjauan dan pengawasan ke lokasi karena keterbatasan anggaran. Untuk itu dana operasional yang dimaksud perlu mendapat perhatian utama dari pemerintah dalam rangka merealokasi dana-dana kegiatan pembangunan daerah. Lebih jauh menyangkut dana operasional ini, jika dana operasional memadai maka aktifitas perkantoran berupa pelayanan kepada masyarakat akan bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan. Hal ini didasarkan atas tersdianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan perkantoran, baik itu penunjang dalam kantor maupun honor penunjang untuk pelaksanaan kegiatan lapangan penertiban IMB, dana operasional sangat berpengaruh terhadap peingkatan kesejahteraan baik bagi pemberi pelayanan, ini berarti bahwa dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan pemberian IMB pada dinas tata kota dan bangunan diperlukan dana penunjang yang memadai. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang staf dari bidang pengawasan :“Berkenaan dengan dana operasional, kami selaku petugas lapangan dalam melaksanakan penertiban IMB belum mencukupi, kadangkala kami mengeluarkan biaya sendiri untuk memperbaiki kendaraan pribadi yang digunakan saat melaksanakan tugas jika terjadi kerusakan, ataupun saat kehabisan bahan bakar, jumlah honor yang saya peroleh yaitu 500.000 itupun pencairannya diterima setiap triwulan, tentu saja hal tersebut menurut saya belum menjawab permasalahan, atau paling tidak menyediakan kendaraan dinas seperti roda dua atau roda empat untuk menunjang pelaksanaan tugas. Universitas Sumatera Utara Dana operasional dalam pelaksanaan tugas pelayanan pemberian IMB pada dinas tata kota dan bangun kota Kabupaten Deli Serdang kurang mencukupi itu dapat dilihat pada sarana dan prasarana penunjang yang masih kurang, kesejahteraan pegawai yang dirasa masih rendah serta adanya kegiatan rutin yan tersendat-sendat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran dana untuk itu perlu diperhatikan masalah dana operasional ini demi utntuk terwujudnya tujuan organisasi yakni harus diadakan penambahan anggaran. e. Kurangnya kesiapan pembiayaan Masyarakat. Biaya Adimistrasi merupakan kendala yang dialami oleh para masyarakat yang tidak mempunyai uang dan berpendapatan kecil. Sesuai realita yang ada pada pembahasan sebelumnya bahwa memang di kota Kabupetan Deli Serdang masih banyak masyarakat yang sudah membangun namun belum memiliki IMB, yang paling menonjol adalah pada kecamatan Galang, kecamatan Pagar Merbau, dan Kecamatan Percut Sei Tuan, yang dimana partisipasi ke tiga kecamatan tersebut sangatlah kurang dalam tiap tahunnya, ini disebabkan karena ketidak mampuan dalam membayar retribusi IMB dan rata-rata tingkat pendapatan mereka tergolong kecil.

B. Solusi dalam mengatasi hambatan dalam Pemberian Izin Bangunan