Urgensi Mengetahui Asbab al-Nuzul al-Qur’an
saat wahyu turun, riwayat yang berasal dari tabi’in yang tidak merujuk pada Rasulullah SAW dan para sahabatnya dianggap lemah atau d}haif. Apabila
terdapat sebab-sebab turunnya ayat dari tabi’in, maka untuk diterima terdapat empat hal yang disyaratkan:
1 Hendaknya ungkapannya jelas eksplisit dalam kata-kata sebab, dengan mengatakan sebab turunnya ayat ini adalah begini, atau
hendaknya memuat fa’ ta’qibiyah, dalam hal ini fa’ fungsinya sebagai kata sambung yang masuk pada materi turunnya ayat matan hadis,
setelah penyebutan peristiwa atau pertanyaan seperti katakata terjadi begini dan begini atau Rasulullah ditanya tentang hal ini. Kemudian
Allah menurunkan ayat ini atau turunlah ayat ini. 2 Memiliki Isnad yang Shahih.
3 Tabi’in yang dimaksud termasuk imam tafsir yang mengambil dari sahabat.
4 Di dukung dengan riwayat tabi’in yang lain, yang menyempurnakan suatu syarat. Apabila syarat ini sempurna pada riwayat tabi’in, maka
diterima dan mendapat hukum hadis mursal. Berdasarkan keterangan diatas, maka Asbab al-Nuzul yang diriwayatkan
dari seorang sahabat dapat diterima sekalipun tidak dikuatkan dan didukung riwayat lain. Adapun Asbab al-Nuzul dengan hadis mursal hadis yang gugur dari
sanadnya seorang sahabat dan mata rantai periwayatnya hanya sampai
kepada seorang tabi’in, riwayat seperti ini tidak diterima kecuali sanadnya sah}ih}
dan dikuatkan hadis mursal lainnya.
12
Adapun susunan atau bentuk redaksi yang dapat memberi petunjuk secara tegas tentang Asbab al-Nuzul adalah:
1. Bentuk redaksi yang tegas berbunyi: ................
اﺬﻛ ﺔﻳﻷا لوﺰﻧ ﺐﺒﺳ
2. Adanya huruf fa’ al-sababiyah yang masuk pada riwayat yang dikaitkan dengan turunya ayat. Misalnya..............
.
ﺔﻳﻷا ﺖﻟﺰﻨﻓ
3. Ada keterangan yang menjelaskan, bahwa Rasul ditanya sesuatu kemudian diikuti dengan turunya ayat sebagai jawabanya. Dalam hal ini
tidak digunakan pernyataan tertentu.