52 sedang berlangsung. Saat proses pembelajaran, anak didik terlihat aktif dan
antusias yang tinggi dalam memperhatikan guru. Namun tidak sedikit pula yang berbicara sendiri dengan teman, bercanda dan sibuk sendiri dengan aktivitas
masing-masing. Dari hasil pengamatan dengan lembar observasi, diketahui bahwa belum semua anak didik yang aktif dalam permainan bernyanyi menghitung
angka. Jamaris 2006: 34 menjelaskan bahwa dalam tahapan ini anak mulai
mengembangkan kemampuan kognitifnya berupa menghitung benda;
menghimpun benda; mengurutkan satu sampai sepuluh benda berdasarkan urutan tinggi besar; mengenal penambahan dan pengurangan; menghubungkan konsep
bilangan dengan lambang bilangan. Imas Kurniasih 2009:84 menjelaskan bahwa pada usia 4-6 tahun anak
mempunyai perilaku penakut, berperilaku agresif, tetapi sulit berpisah dari orang tua dan tidak mampu berkonsentrasi lebih dari 5 menit, tidak tertarik dengan anak
lain dan merespon orang di sekitarnya dengan datar. Maka dari itu, diharapkan lewat seni musik anak bisa belajar sambil bermain, mengeksplorasi bakat dan
kemampuan anak, dan bersosialisasi dengan anak-anak yang lain dalam suasana yang menyenangkan dan penuh antusias, serta mudah untuk mengontrol anak.
Berdasarkan hasil observasi serta dialog dengan kepala sekolah dan guru, sangatlahperlu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kemampuan kognitif
anak dalam aktivitas seni musik. Peneliti dan guru bersepakat untuk mengamati kemampuan kognitif anak TK Bhakti Siwi Soran dengan cara membimbing anak
untuk mau mencari solusi atau memecahkan masalah, membiarkan segala sesuatu
53 diselesaikan anak secara bertahap dan mengadakan suatu eksperimen praktis.
Darsinah 2008:23 menjelaskan, anak yang berada pada usia 4-6 tahun akan mudah belajar lewat gambaran mental dan bayangan ingatannya dan mudah
membentuk gambaran mental anak dengan melalui alat peraga, baik alat peraga langsung maupun tidak langsung. Anak mudah mengingat makna melompat
dengan gerakan melompat daripada diberi pengertian yang bersifat verbal. Kemampuan kognitif anak meningkat, yaitu menyukai pengetahuan yang
berhubungan dengan angka dan menghitung, suka mencatat dan mengatur dan suka menganalisa.
Penelitian ini mengamati pada aktivitas seni musik. Terkait kemampuan kognitif dalam aktivitas seni musik, yang rinciannya sebagai berikut:
a. Pada kepekaan rasa Pada waktu anak menyanyikan lagu terdapat tanda-tanda, yaitu:
- Peka terhadap ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah
komposisi musik. -
Mudah mengenali dan menyanyikan nada-nada. -
Menghayati saat bermain musik, suka bersenandung atau bernyanyi. b. Pada perkembangan Otak
Pada waktu anak menyanyi, kemampuan kognitif anak berkembang dengan tanda-tanda:
- Mampu mengingat syair dengan baik. - Dengan kemampuan mengingat yang baik, anak pun diharapkan mudah
menyerap semua materi yang akan diberikan guru nantinya.
54 c. Pada perkembangan sosial
Pada waktu anak bernyanyi, perkembangan sosial emosional anak meningkat dengan tanda-tanda:
- Bersama anak yang lain dapat bekerja sama dan bertanya tentang lagu
yang masih belum dikuasai. -
Memiliki rasa percaya diri membawakan lagu karena menguasai lagu yang dibawakan.
Setelah anak memiliki rasa percaya diri lewat musik, anak pun diharapkan tidak canggung dan mau bermain dengan anak yang lain. Langkah selanjutnya
adalahmelakukan diskusi dengan guru terkait hal-hal apa saja yang akan dilakukanterutama dalam hal yang akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan
tindakan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa guru kurang melihat dan mencermati kemampuan kognitif anak didik pada tahap kondisi awal. Oleh karena
itu, dilakukan langkah-langkah perbaikan guna mengembangkan kemampuan kognitif anak agar berkembang lebih optimal. Observasi juga dilakukan kembali
ketika anak melakukan kegiatan bermain “kata berangkai” dalam aktivitas seni musik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan aktivitas seni musik, terlihat bahwa anak sudah menunjukkan pola yang mendekati hasil
perkembangan kemampuan kognitif. Hal ini ditunjukkan dengan: 1 anak semakin mudah mengingat dan menghafal baik lagu, lirik maupun pada saat anak
diberi pertanyaan penjumlahan, 2 anak antusias dalam bernyanyi dan mengikuti permainan, dan 3 anak tidak lagi merasa takut dan malu ketika disuruh
55 menjawab ataupun bernyanyi. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan perkembangan kemampuan kognitif yang dibatasi dengan mengingat dan menghafal dalam aktivitas musik sudah mengalami peningkatan.
Melihat hasil yang telah dicapai pada tindakan ini, diperoleh gambaran bahwa hasil proses pembelajaran kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran
seni musik anak didik sudah menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu telah mencapai target atau indikator yang ditetapkan, yaitu penguasaan kognitif anak
sudah bagus. Kemampuan anak dalam mengekspresikan lagu juga mengalami peningkatan. Ini berarti pelaksanaan pembelajaran kemampuan kognitf anak
dalam aktivitas seni musik telah mencapai hasil yang baik. Hal tersebut didukung oleh langkah-langkah pembelajaran yang sudah terencana dan terlaksana sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Menurut Piaget 2001:25-63 terdapat empat skema tahap perkembangan kognitif piaget, yaitu: a tahap sensorimotor 0-2tahun yang memiliki cirri
pokok perkembangan berdasarkan tindakan dan langkah demi langkah, b tahap praoperasi 2-7tahun yang memiliki ciri pokok penggunaan simbol atau bahasa
dan konsep intuitif, c tahap operasi konkret 8-11tahun yang memiliki cirri perkembangan secara logis dan reversible, dan d tahap operasi formal 11tahun
keatas yang memiliki cirri perkembangan secara hipotesis, abstrak, deduktif dan logis. Berdasarkan tahapan perkembangan kognitif menurut piaget ini, dalam
56 penelitian ini digolongkan pada tahap praoperasi 2-7tahun yang memiliki ciri
pokok perkembangan bersifat simbol, bahasa dan mempunyai konsep intuitif. Pada anak kelompok B TK Bhakti Siwi Soran Klaten termasuk pada tahapan
praoperasi, dikatakan demikian bahwa pada masa tersebut, tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol
atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang saat itu tidak berada bersama subjek. Secara jelas, cara berpikir simbolik ini diungkapkan
dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai usia 2 tahun. Tahap ini juga dicirikan dengan pemikiran intuitif pada anak. Dengan adanya penggunaan
simbol, seorang anak dapat mengungkapkan suatu hal yang sedang dilihat dengan konsep intuitif.
Menurut Piaget 1981, pemikiran anak pada umur 4-7tahun berkembang pesat secara bertahap kearah konseptualisasi secara simbolis dan prakonseptual ke
permulaan operasional yang bentuk pemikiran masih semi simbolis atau penalaran intuitif yang tidak logis. Konsep pemikiran intuitif adalah persepsi langsung akan
dunia luar tetapi tanpa dinalar terlebih dahulu. Intuisi merupakan pemikiran imajinal atau sensasi langsung tanpa dipikir terlebih dulu. Kelemahan pemikiran
ini adalah bahwa pemikirannya searah, di mana anak hanya dapat melihat dari satu segi saja. Selain pemikiran secara simbolis dan intuitif, anak pada umur 4
atau 5 tahun mempunyai ingatan secara recognition dan ingatan evocation. Ingatan recognition adalah ingatan di mana seseorang berhadapan dengan benda
yang dihadapinya. Sedangkan ingatan evocation adalah ingatan akan suatu objek.
57 Berdasarkan hal tersebut, dapat dikaitkan dalam kemampuan kognitif pengetahuan
dan pemahaman anak dengan ingatan recognition dan evocation. Berdasarkan hasil data penelitian pada tanggal 22 Februari 2014, pada anak
AB, kemampuan kognitif dalam pengetahuan dan pemahaman terbilang BSH. Berdasarkan wawancara dan observasi, kemampuan kognitif anak AB tercentang
BSB karena AB sudah mampu memahami lagu, syair, dan lirik yang diajarkan. Kemampuan kognitif anak AN tercentang BSB karena pada saat diajarkan lagu
“satu tambah satu” dan “selamat pagi bapa” AN sudah mempu mengingat dan menghafal lagu, lirik, serta ritme dari lagu tersebut, dan AN sudah mampu
menyanyikan ulang lagu tersebut. Kemampuan kognitif BT tercentang BSB karena BT sudah menunjukkan kemampuan dalam hal pengetahuan mengingat
yang ditunjukkan pada saat AB menyanyikan lagu tersebut dari awal hingga akhir walaupun dengan suara yang pelan, selain itu dalam hal pemahaman BT sudah tau
makna dari lagu tersebut dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman BS tercentang BSH karena BS
sudah mengenal dan mengingat lagu walaupun cuma sebagian yang hafal, selain itu BS mampu mengingat lagu tetapi belum dapat bernyanyi dengan menyanyikan
syair lagu. Kemampuan kognitif pada pengetahuan dan pemahaman CR tercentang
BSB karena CR sudah mampu mengingat lagu yang diajarkan dan sudah mampu menyanyikan lagu dengan lirik dan ritme yang benar. Kemampuan kognitif
pengetahuan pada DK tercentang BSH karena DK sudah mengenal dan mengingat sebagian lagu yang diajarkan, pada pemahaman DK tercentang BSH karena DK
58 sudah mampu mengingat lagu tetapi belum dapat bernyanyi dengan syair yang
benar. Kemampuan kognitif FR pada pengetahuan dan pemahaman tercentang BSB karena FR sudah mampu mengingat lagu dan mampu menyanyikan lagu
dengan benar. Kemampuan kognitif GC dalam pengetahuan dan pemahaman tercentang BSH karena GC mampu mengenal dan mengingat walapun hanya
sebagian lagu, selain itu GC juga belum dapat bernyanyi menyanyikan syair dengan penuh. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman GW tercentang
BSH karena GW sudah mampu mengingat dan mengenal lagu yang diajarkan tetapi belum mampu untuk menyanyikan lagu dengan syair penuh dari awal
hingga akhir. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman GK tercentang BSH
karena GK belum mampu menyanyikan lagu dengan syair dari awal hingga akhir, tetapi GK sudah mampu mengingat dan mengenal lagu yang diajarkan.
Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman GR tercentang BSH karena GR sudah mampu menunjukkan keberaniaannya dalam bernyanyi walaupun
belum semua syair dapat GR kuasai, tetapi GR sudah mampu mengenal dan mengingat lagu yang diajarkan. Kemampuan kognitif pengetahuan dan
pemahaman HC tercentang BSB karena HC sudah menunjukkan keberaniannya dalam bernyanyi dengan syair yang benar dari awal hingga akhir, dan HC sudah
sangat baik dalam mengingat dan mengenal lagu. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman IS tercentang BSB karena IS sudah mampu
menunjukkan kegiatan bernyanyi dengan syair yang benar dan kemampuannya dalam mengenal dan mengingat lagu sudah baik. Kemampuan kognitif LM
59 tercentang BSH karena LM sudah menunjukkan sikap bernyanyi dengan baik dan
benar serta kemampuannya dalam mengingat dan mengenal lagu sudah cukup baik.Kemampuan kognitif NF tercentang BSB karena NF sudah menunjukkan
kemampuan mengingat serta menghafal lagu dengan baik dan menyanyikannya dengan syair yang benar. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman pada
anak NW tercentang BSB karena NW sudah menunjukkan kemampuannya dalam hal mengenal dan mengingat lagu dengan benar dan dapat menyanyikannya
dengan syair yang benar. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman pada anak MC
tercentang BSH karena pada saat kegiatan bernyanyi, MC sudah mampu menunjukkan kemampuan mengenal dan mengingat lagu dengan benar, serta
mampu bernyanyi dengan syair yang benar. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman PD tercentang BSB karena pada saat bernyanyi, PD mampu
merespon lagu yang diajarkan dengan mampu mengenal dan mengingat lagu tersebut, serta PD mampu bernyanyi dengan baik. Kemampuan kognitif
pengetahuan dan pemahaman PT tercentang BSB karena PT sudah menunjukkan kemampuan mengingat lirik serta mengenal lagu yang diajarkan dengan baik, dan
bernyanyi dengan syair lagu yang benar walaupun dengan suara yang pelan. Kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman RB tercentang BSH karena
RB belum mampu bernyanyi dengan syair yang benar dari awal hingga akhir, tetapi kemampuan mengenal dan mengingat lagu serta syair RB sudah cukup baik.