Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
a. Independensi Auditor Internal Independensi dalam auditor dapat berhubungan dengan pengungkapan
masalah pengendalian internal suatu perusahaan Zhang Yang, et, al. 2007. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Auditor
tidak hanya harus independen dalam fakta, akan tetapi juga harus independen dalam penampilan. Menurut Arens, Elder, dan Beasley 2008: 111 dalam
independensi dibagi menjadi dua, yaitu independensi dalam fakta independence
in fact
ada apabila
auditor senyatanya
mampu mempertahankan sikap tidak bias sepanjang audit, dan independensi dalam
penampilan independence in appearance adalah hasil dari intepretasi lain atas independensi ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang menjadi
indikator untuk variabel independensi auditor internal adalah independence in fact, dan independence in appearance. Satuan pengukur yang digunakan
adalah Skala Likert. b. Profesionalisme Auditor Internal
Profesionalisme adalah suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan profesi atau tidak. Profesionalisme dapat
dilihat dari kondisi-kondisi kesempurnaan teknik yang dimiliki seseorang melalui dengan pengetahuan yang dimilikinya disertai latihan dan belajar
selama bertahun-tahun yang berguna untuk mengembangkan teknik tersebut,
dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan dibandingkan dengan rekan sejawatnya Kalbers dan Fogarty 1995. Variabel
profesionalisme mempunyai 5 indikator, yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemadirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan
dengan sesama profesi. Satuan pengkur yang digunakan adalah Skala Likert.