pada pemilu di kota Salatiga 15.717 suara dan dengan hal ini, koalisi kedua partai yang besar di kota Salatiga akan mendapatkan hasil yang baik karena basis dukungan ckup
besar yaitu 24.603 suara 15.717 suara dari PDIP dan 8.886 suara dari Golkar, dengan terbentuknya pasangan DIHATI kedua partai tersebut masih menjalin koalisi dengan
partai pemegang kursi di Salatiga. Selanjutnya pergerakan Partai Golkar dan PDIP dalam menjalin koalisi
membuahkan hasil yang cukup baik, hasil akhir dari penjajakan koalisi tersebut yaitu bahwa Partai Amanat Nasional PAN, Partai Damai Sejahtera PDS, dan Partai
Nasional Indonesia Mahaenisme PNI Marhaenisme bergabung bersama Partai Golkar dan PDIP untuk mengusung Diah-Teddy menjadi calon Walikota dan Wakil Walikota
pada Pilkada Salatiga tahun 2011. Basis dukungan yang begitu besar yaitu 7.250 suara dari PAN, 2.150 suara dari PDS, 1.350 suara dari PNI Marhaenisme, dan 24.603 dari
Golkar dan PDIP dengan suara potensial 124.309 suara maka dengan 34.033 suara atau 43.9 dari suara potensial diyakini koalisi ini mampu memenangkan Pilkada.
4.2.3 Profil Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dari Partai Golkar pada
Pilkada Tahun 2011
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga tahun 2011 terdapat empat pasangan calon Paslon, di antaranya sesuai nomor urutnya yaitu Bambang Supriyanto-
Adriana Susi Yudhawati Basis, Diah Sunarsasi-Teddy Sulistio Dihati, Yuliyanto- Muhamad Haris Yaris, dan Bambang Soetopo-Rosa Darwanti.
Dari keempat pasangan calon tersebut kandidat dari Partai Golkar yaitu pasangan Diah Sunarsasi-Teddy Sulistio DIHATI. Secara ringkas, profil keempat Paslon sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Profil Paslon dalam Pemilukada Kota Salatiga Tahun 2011
+ , -
, . +
, .
. - +
1 . 2.
1 -- . 2.
. - +
- . 2.
1 ,
2 2
- .
. , -
. 2.
Sumber:KPUD Salatiga
Profil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar Paslon berasal dari kalangan pemerintah eksekutif dan legislatif dan kaum terpelajar dengan latar belakang sosial
ekonomi relatif kuat. Semua Paslon memiliki latar belakang pendidikan cukup tinggi. Dari delapan calon, lima diantaranya berpendidikan magister S2 dan tiga lainnya
berpendidikan sarjana S1. Dilihat dari segi usia, sebagian besar dari mereka berasal dari generasi tua berusia di atas 45 tahun. Dari delapan calon,hanya dua orang yang berusia
di bawah 45 tahun. Lebih lanjut, dilihat dari segi kekuatan ekonomi, sebagian besar memiliki
kekayaan di atas Rp.1 Milyar. Hanya 2 dua orang calon yang memiliki kekayaan kurang dari Rp.1 Milyar. Adapun bila dilihat dari sisi partai pengusung, tiga dari empat
Paslon Paslon 1, 2, dan 3 diusung oleh gabungan partai-partai dengan latar belakang
Idiologis nasionalis. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa tidak ada daya beda yang kuat diantara masing-masing Paslon, karena hal itu, cukup menarik untuk memperhatikan
dinamika pemasaran politik para Paslon. Berkaitan dengan pasangan calon yang diusung Partai Golkar DIHATI kekuatan
mereka sebenarnya lebih kuat di bandingkan dengan Paslon lain . Potensi dukungan mereka bisa dilihat berdasar perolehan suara partai –partai yang mengusung Paslon
DIHATI, dimana jumlah dukungan dari Partai Golkar sendiri yaitu 8.886 suara, Partai Damai Sejahtera PDS 2.150, Partai Amanat Nasional PAN 7.250 suara, dan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P 15.717 suara, sehingga dengan demikian total dukungan Paslon DIHATI mencapai 34.033 suara. Sedangkan Paslon lain semuanya
memiliki potensi dukungan di bawah Paslon DIHATI, yaitu BASIS memiliki potensi dukungan dengan total 13.948 suara, YARIS 30.445 potensial dukungan suara, dan
POROS memiliki potensial dukungan 10.467 suara. Pasangan DIHATI dengan potensi dukungan yang sebesar itu jika mampu
mengenggam erat dukungan yang sudah ada, seharusnya mampu memenangkan pemilukada 2011.Selain dari dukungan Partai banyak organisasi-organisasi atau Ormas-
ormas yang mendukung pasangan tersebut seperti, Badan Kemenangan Diah Sunarsasi BKDS, Laskar Tirtomoyo untuk wilayah Pancuran, Forum Kyai Kota Salatiga FKKS.
4.2.4 Strategi Partai Golkar dalam Memenangkan Pilkada Tahun 2011