tahun 2011. DPD Partai Golkar Salatiga menyikapi hal ini dengan menerima keputusan yang dikeluarkan oleh DPP Partai Golkar.
Sudah tidak menjadi rahasia umum lagi jika rekomendasi dari DPP Partai Golkar tertuju pada Diah dikarenakan uang yang disetorkan kepada partai lebih besar dari pada
setoran dari Rosa Darwanti. Memang dari segi financial dan materi Diah lebih unggul, tetapi dukungan suara dari orang-orang DPC Partai Golkar Salatiga lebih besar tertuju
pada Rosa Darwanti. Dana atau uang yang disetorkan oleh Diah Sunarsasi tersebut bukan money politic
karena uang tersebut digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan kampanye dan mobilisasi para kader Partai Golkar maupun Tim Sukses Diah nantinya
Wawancara dengan Hartati selaku Sekjen DPD Partai Golkar Salatiga pada tanggal 20 April 2012.
4.2.2 Masa Koalisi
Menjelang Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh petinggi-petinggi Partai Golkar dan kader-kadernya, salah satunya yaitu dengan
menjalin koalisi dengan beberapa partai yang ada di kota Salatiga. Setelah kepastian datang dari DPP Partai Golkar yang merekomendasikan Diah menjadi calon Walikota
Salatiga, giliran partai mencari pendamping Diah untuk menjadi Wakil Walikota. Hasil tawar menawar politik yang dilakukan Partai Golkar terhadap beberapa
tokoh dan petinggi Partai Demokrat, PDIP, PKS, PKB, PPP, PKPI,PPRN, Gerindra dan Hanura maka hasilnya yaitu bahwa Partai Golkar menandatangani kesepakatan koalisi
dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dari hasil koalisi tersebut PDIP menawarkan ketua DPC PDIP Salatiga Milhous Teddy Sulistiyo menjadi pendamping
Diah, dengan demikian terbentuklah pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Diah Sunarsasi-Teddy Sulistiyo DIHATI.
Fakta lain yang ditemukan di lapangan keinginan beberapa kader Partai Golkar yang pada Pemilu 2009 mendukung Rosa tetap menginginkan Rosa maju mendampingi
Diah masih ada, namun karena dari awal Rosa memberikan penjelasan terhadap Partai Golkar bahwa dia ingin maju bukan sebagai Wakil Walikota tetapi Walikota Wawancara
dengan Gantjar Widarso Pengurus Harian DPD Partai Golkar Salatiga pada tanggal 9 Mei 2012. Sehingga dari DPD Partai Golkar Salatiga tetap menjalankan rekomendasi dari
DPP yang
merekomendasikan pasangan
DIHATI dengan
nomor surat
R.288Golkar22011 Tanggal 2 Februari 2011 dengan isi ; 1
Pengantar, 2
Sosialisasi Rekomendasi Penetapan Calon Walikota dan Wakil Walikota Ir.Hj.Diah Sunarsasi-Milhous Teddy Sulistio, SE,
a. Internsl Partai Golkar
b. Partai Koalisi
3 Reaksi Terhadap Surat Rekomendasi,
4 Menyikapi Perkembangan,
5 Deklarasi Bersama,
6 Pendaftaran Calon.
Pertimbangan dari Partai Golkar menjalin koalisi dengan PDIP dan menempatkan Teddy sebagai pendamping Diah dalam Pilkada Salatiga tahun 2011 yaitu bahwa dengan
koalisi yang di bentuk diatas kekuatan politik yang kuat dianggap menjadi kekuatan yang kuat pula. Sudah diketahui bahwa PDIP adalah partai dengan perolehan suara terbanyak
pada pemilu di kota Salatiga 15.717 suara dan dengan hal ini, koalisi kedua partai yang besar di kota Salatiga akan mendapatkan hasil yang baik karena basis dukungan ckup
besar yaitu 24.603 suara 15.717 suara dari PDIP dan 8.886 suara dari Golkar, dengan terbentuknya pasangan DIHATI kedua partai tersebut masih menjalin koalisi dengan
partai pemegang kursi di Salatiga. Selanjutnya pergerakan Partai Golkar dan PDIP dalam menjalin koalisi
membuahkan hasil yang cukup baik, hasil akhir dari penjajakan koalisi tersebut yaitu bahwa Partai Amanat Nasional PAN, Partai Damai Sejahtera PDS, dan Partai
Nasional Indonesia Mahaenisme PNI Marhaenisme bergabung bersama Partai Golkar dan PDIP untuk mengusung Diah-Teddy menjadi calon Walikota dan Wakil Walikota
pada Pilkada Salatiga tahun 2011. Basis dukungan yang begitu besar yaitu 7.250 suara dari PAN, 2.150 suara dari PDS, 1.350 suara dari PNI Marhaenisme, dan 24.603 dari
Golkar dan PDIP dengan suara potensial 124.309 suara maka dengan 34.033 suara atau 43.9 dari suara potensial diyakini koalisi ini mampu memenangkan Pilkada.
4.2.3 Profil Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dari Partai Golkar pada