26 lain. Mengingat pentingnya kebudayaan, kebudayaan sebaiknya diajarkan di
kalangan anak-anak. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat mengetahui dan mampu untu melestarikan kebudayaan yang ada. Sehingga anak-anak dapat
mempertahankan kebudayaan daerah yang dimiliki.
5. Teori Perkembangan Kognitif Anak
Menurut Piaget dalam Budiningsih 2005: 35 menjelaskan bahwa perkembangan kognitif anak merupakan suatu proses kognitif dimana proses
didasarkan pada mekanisme biologis perkembangan sistem saraf. Perkembangan kognitif akan berkembang seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Ketika
seseorang mulai tumbuh dewasa, akan mengalami berbagai macam adaptasi biologis dengan lingkungannya. Vigotsky mengatakan bahwa selain melalui
adaptasi, perkembangan kognitif juga bisa berasal dari proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran. Anak- anak
secara aktif menyusun pengetahuan mereka melalui koneksi-koneksi sosial. Perkembangan kognitif anak dapat melalui berbagai macam fase-fase yang
menentukan perkembangan kognitif tersebut. Menurut Piaget dalam Cook G. Cook Joan L. 2005: 10 menyatakan bahwa tahapan perkembangan kognitif
terdapat empat macam, yaitu: a. Periode Sensorimotor usia 0 - 2 tahun
b. Periode Praoperasional usia 2 - 7 tahun c. Periode Konkrit usia 7 - 12 tahun
d. Periode Operasional usia 12 tahun sampai dewasa Ditinjau dari pandangan teori kognitif Piaget, usia 12-15 tahun memasuki
masa periode operasional. Tahapan ini anak sudah masuk pada tahapan remaja.
27 Pada masa ini anak sudah dapat berpikir secara abstrak dan hipotesis. Sang anak
juga mulai mampu memikirkan sesuatu yang akan ataupun yang mungkin terjadi.
Menurut Desmita 2005: 195 pada tahap ini remaja juga sudah mampu berpikir secara sistematik, mampu memikirkan semua kemungkinan secara
sistematik untuk memecahkan masalah. Remaja ketika menghadapi masalah sudah tidak memikirkan sebab-abikat seperti pada masa konkrit. Mereka sudah
mulai memikirkan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yang menyebabkan masalah itu terjadi.
Pada tahapan ini terlihat bahwa masa operasional merupakan masa pencapaian perkembangan kognitif yang mencapai tingkat tertinggi pada
keseimbangan dalam hubungannya dengan lingkungan. Remaja mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kehidupannya.
Usia 12-15 tahun merupakan bangkitnya akal ratio, nalar reason, dan
kesadaran diri self consciousness. Dalam masa ini terdapat energi dan
kekuatan fisik yang luar biasa serta tumbuh keinginan tahu dan keinginan coba- coba Sarwono, 2012: 28.
Menuru Covey dalam Desmita 2005: 225 pada masa remaja mulai tumbuh perilaku proaktivitas. Dalam perilaku proaktivitas terkandung unsur-unsur: 1
Self-awarness kesadaran diri merupakan kemampuan diri untuk melihat, memikirkan merenungkan, dan menilai diri sendiri. Kesadaran ini tidak saja
mempengaruhi sikap dan tingkah laku individu, melainkan sekaligus mempengaruhi cara pandangnya terhadap sesuatu diluar dirinya; 2
Imagination merupakan kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realita, yang
28 memungkinkan untuk menciptakan sesuatu dalam pikirannya yang tidak dibatasi
oleh dunia nyata; 3 Conscience kata hati merupakan kesadaran batin yang
mendalam tentang hal baik-buruk, benar-salah, yang diharapkan-tidak diharapkan, sebagai pengatur pemikiran manusia agar bisa menyelaraskan
pikiran, perasaan, dan tindakannya; dan 4 Independen will kehendak-bebas.
Independen will merupakan kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran dirinya bebas dari segala pengaruh lain. Individu bebas memiliki tanggung jawab
dan moral.
6. Metode Pengembangan Sistem