55
4. Pengujian Testing
Tahap pengujian dilakukan melalui dua tahapan yaitu alpha testing dan beta
testing. Alpha testing terdiri dari proses analisis kelayakan media oleh 4 ahli media dan 4 ahli materi. Pengujian kelayakan media menggunakan kuisioner dan
checklist. Kemudian analisis kualitas perangkat lunak aspek performance efficiency, functional suitability, dan compatibility. Pada pengujian aspek
performance efficiency, functional suitability, dan compatibility dilakukan sendiri oleh peneliti. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan sesuai dengan
standar ISO 25010. Sedangkan untuk beta testing menggunakan USE
Questionnaire kepada sejumlah responden. Responden yang diambil sejumlah 20 responden.
Beta testing dimaksudkan sebagai pengujian aspek usability dalam standar ISO 25010.
Setiap pengujian diuji dengan menggunakan metode dan analisis data yang berbeda. Adapun penjelasan dari setiap pengujian adalah sebagai berikut:
a. Aspek functional suitability Aspek
functional suitability diuji dengan instrumen observasi. Instrumen observasi berupa
test case berisi skenario pengujian program. Observasi dilakukan untuk melaksanakan
functional testing. Pengujian test case dilakukan oleh 4 responden ahli. Pengujian
functional suitability diujikan kepada developer. Setelah hasil pengujian didapatkan, maka hasil dibandingkan dengan
functionality sanity check yang dikembangkan oleh Application Quality Alliance AQua.
56 b. Aspek performance efficiency
Aspek performance efficiency diuji dengan melakukan software performance
testing yaitu Testdroid dan Appthwack. Pengujian terhadap perangkat lunak yang dikembangkan meliputi kecepatan akses dan kecepatan proses data saat
dieksekusi. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur konsumsi processor , dan
memori. c. Aspek usability
Untuk pengujian aspek usability menggunakan angket USE Questionnaire
oleh Arnold M. Lund yang berjumlah 30 pernyataan yang dibagi menjadi 4 kriteria yaitu
usefulness, ease of use, ease of learning, dan satisfaction. Instrumen USE
Questionnaire telah digunakan dalam berbagai penelitian sehingga instrumen USE
Questionnaire telah teruji kevalidannya. d. Aspek compatibility
Pengujian compatibility dilakukan dengan mencoba mengakses aplikasi pada
device dan versi sistem operasi yang berbeda-beda. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat diakses dengan berbagai
device dan versi sistem operasi android. Compatibility testing yang dilakukan
secara operasional oleh penulis.
C. Sumber Data Subjek Penelitian
Subjek untuk penelitian yang digunakan untuk menguji aspek functional
suitability, performance efficiency, dan compatibility adalah game edukasi Indonesiaku. Sedangkan untuk subjek penelitian aspek
usability adalah siswa di SMP N 1 Warungasem. Subjek penelitian untuk uji
functional suitability yaitu 4 responden ahli dalam bidangnya. Untuk aspek
performance efficiency