77
Apabila peristiwa yang menjadi penutup diutarakan terlebih dahulu, baru kemudian menceritakan peristiwa pokok melalui kenangan salah satu
tokoh. c. Alur Campurangabungan
Apabila peristiwa pokok diutarakan, dalam pengutaraan tersebut pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau, kemudian
kembali pada peristiwa pokok lagi. 5.
Latar
Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat berkaitan dengan gegrafis di lokasi mana peristiwa
terjadi, di desa apa, kota apa, dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, atau jam. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan
masyarakat.
6. Amanat
Amanat adalah nilai,kesan, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam ceritanya. Sesuatu yang berguna yang dapat diambil setelah
membacanya.
7. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pengarang menceritakan tokoh- tokohnya. Sudut pandang secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sudut pandang orang pertama, biasanya pengarang menggunakan kata “saya atau aku” dalam menceritakan tokohnya.
b. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia” dalam menceritakan tokohnya.
Sudut pandang orang pertama memiliki variasi-variasi sebagai berikut:
a. Sudut pandang orang pertama narator sebagai tokoh utama Yaitu pengarang menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang
melibatkan dirinya sendiri sebagai partisipan utama dari seluruh cerita itu. Narator sebenarnya menceritakan misahnya sendiri. cara ini dapat kita jumpai
dalam autobiografi, sejarah yang bersifat informal, dan sering juga dijumpai dalam novel, roman, cerpen.
b. Sudut pandang orang pertama narator sebagai pengamat. Yaitu narator terlibat dalam seluruh tindakan tetapi hanya berperan
sebagai pengamat. Ia tidak berusaha mempengaruhi seluruh proses kejadian atau tindak tanduk tokoh-tokoh dalam cerita.
c. Sudut pandang orang pertama narator sebagai pengamat langsung.
78
Yaitu pengarang narator mengambil bagian langsung dalam seluruh rangkaian tindakan sebagai partisipan dan turut menentukan hasilnya, tetapi
ia tidak menjadi tokoh utama.
Sudut pandang orang ketiga memiliki variasi-variasi sebagai berikut:
a. Sudut pandang orang ketiga serba tahu atau Dia-an mahatahu Yaitu pengarang berusaha melaporkan semua segi dari suatu peristiwa
atau suatu rangkaian tindak-tanduk. Ia berusaha untuk langsung menuju ke inti dari semua karakter yang terlibat dalam seluruh gerak dan kegiatan.
Pandangannya menyapu keseluruh ruangan, ia melaporkan apa saja yang menarik perhatian atau apa saja yang dianggap relevan. Hal yang dilaporkan
tersebut adalah yang ada di dalam batin tokoh maupun yang ada diluar diri tokoh seperti tingkah laku atau perbuatan tokoh.
b. Sudut pandang orang ketiga atau dapat disebut pula dia-an terbatas Dalam teknik ini pengarang tidak mengulas semua tindak-tanduk
tokoh yanga ada, tetapi memusatkan perhatiannya hanya pada satu karakter saja yang mempunyai pertalian proses atau tindak-tanduk yang dikisahkan.
Atau dapat dikatakan bahwa yang disampaikan oleh pengarang adalah tingkah laku yang terlihat saja secara lahiriah.
8. Gaya Bahasa