Warna Primer disebut juga dengan warna pokok atau warna yang tidak Warna Sekunder merupakan warna hasil pencampuran dua warna
Ngoko, sinjang disebut jarik. Ukuran sinjang biasanya 110 cm x 260 cm . Sinjang berbentuk kain batik yang cara pemakaiannya dibalutkan pada tubuh dengan batas
atas dada sampai pergelangan kaki. Sinjang dan dodot atau kampuh merupakan bagian busana Jawa yang sangat penting. Penggunaan sinjang tidak boleh
sembarangan. Pemakaian sinjang didahului dengan membuat wiru lipatan pada kain batiknya. Wiru ini bermakna manusia yang semula remaja akan tumbuh
menjadi dewasa. Pembuatan wiru dimulai dari ujung kain batik yang dijahit. Kemudian dilipat bolak-balik sampai ¾ panjang sinjang.
Lebar lipatan untuk laki-laki biasanya 7 cm atau jika diukur dengan menggunakan jari, umumnya selebar 3 jari. Sedangkan lebar lipatan wiru untuk
wanita biasanya 3,5 cm atau selebar 1,5-2 jari. Lipatan yang pertama dilipat ke arah dalam, sehingga garis ujung sinjang yang berwarna polos tidak kelihatan
ketika digunakan. Hal ini sesuai dengan wiron gaya Surakarta. Sebaliknya, wiron gaya Yogyakarta justru memperlihatkan garis wiron. Cara pemakaian sinjang
yaitu dengan membalutkan sinjang pada tubuh dari kanan ke kiri. Wiru ditempatkan di tengah. Balutan bagian dalam harus lebih tinggi dari balutan luar
sehingga ujung bawah sinjang nantinya tidak kelihatan karena tertutup ujung sinjang luar.