118
BAB V PENUTUP
Simpulan
Tugas Akhir Karya Seni dengan judul “Rempah-rempah Cengkih, Lada, dan
Pala sebagai Ide Pembuatan Motif Batik Tulis untuk Busana Ikat Lilit” ini telah
melalui beberapa tahapan sehingga proses pembuatan karya tugas akhir ini dapat terselesaikan pada waktu yang tepat.
Proses pembuatan tugas akhir ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Kegiatan dalam tahap
eksplorasi meliputi pencarian, penjelajahan, dan penggalian informasi yang berkaitan dengan ide penciptaan karya tentang rempah-rempah cengkih, lada, dan
pala, batik, dan perkembangan busana ikat lilit. Tahap peracangan dan perwujudan batik tulis untuk busana ikat lilit dilakukan dengan enam langkah,
yaitu penciptaan motif, pembuatan pola, pemindahan pola, pencantingan, pewarnaan, dan pelorodan.
Konsep pembuatan motif batik dilakukan dengan menstilisasi tanaman cengkih, lada, dan pala diatur sedemikian rupa agar menjadi tampilan yang indah.
Hal ini dikarenakan penulis bertujuan untuk mengenalkan bentuk asli dari ketiga tanaman rempah yang paling dicari ini. Motif batik dalam karya tugas akhir ini
diterapkan pada kain sebagai busana ikat lilit untuk wanita maupun pria. Karya batik ini berjumlah delapan lembar dengan motif dan penyusunan pola yang
berbeda. Masing-masing karya berjudul 1 Cengkih Bungalawangkiri, memvisualisasikan cengkih tipe Bungalawangkiri yang sedang bermekaran.
Warna batik ini yaitu merah-hitam-putih. Kain dapat digunakan sebagai gaun lilit, rok celana dengan Ikat Galembong, dan rok dengan aksen puntir juga wiru, 2
Kuncup Cengkih Baris, menggambarkan tentang keberadaan cengkih yang bisa dikatakan tersembunyi pada saat orang Barat melakukan ekspedisi pencarian
rempah. Warna yang dihadirkan yaitu kuning-hijau-dominan biru. Kain ini dapat diterapkan dengan teknik Ikat Galembong, 3 Bunga Lada, memvisualisasikan
bentuk dari buah lada yang masih menempel pada malainya dan panenan buah lada yang berlimpah. Warna yang dihadirkan yaitu dominan biru. Kain ini
diterapkan pada kain pashmina dan dapat dijadikan rompi ikat, 4 Untaian Lada, memvisualisasikan buah lada yang belum dipanen dan masih menempel pada
malainya. Kain batik berwarna biru dan hijau kebiruan ini dapat diterapkan menggunakan teknik rok lilit dengan aksen wiru maupun puntir, 5 LadaRrambat
memvisualisasikan bentuk dari tangkai atau sulur, daun, dan buah lada. Warna yang dihadirkan sesuai arti namanya, yaitu warna pagi hari tosca dan jingga
muda. Kain ini dapat digunakan sebagai gaun lilit, rok lilit dengan aksen wiru maupun puntir, dan Galembong, 6 Biji Pala Salawaku merupakan visualisasi
dari biji pala dan motif tameng dari Maluku. Warna kain ini yaitu oranye-hijau- biru-ungu-dominan merah. Kain ini dapat dijadikan gaun lilit, 7 Buah Pala
menggambarkan buah pala yang sudah membelah. Warna kain yaitu kuning- merah-biru tua. Kain ini diterapkan menjadi gaun lilit, rok lilit dengan aksen wiru
dan puntir, 8 Kombinasi Cenglapa yang berarti permata ini merupakan penggabungan motif cengkih, lada, dan pala. Warna yang digunakan yaitu biru tua