Nurhakim 2014: 11 juga menceritakan bahwa kelompok tanaman ini memiliki penyebaran yang luas, mulai dari wilayah tropis hingga wilayah pan-
tropik. Walaupun kelompok tanaman lada ini tersebar luas, tingkat keanekaragaman tertinggi dari lada hanya terdapat di sekitar ekuator atau wilayah
beriklim tropis, seperti Indonesia. Wilayah penghasil lada terbesar di Indonesia, antara lain Provinsi Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan
Kalimantan Timur Nurhakim, 2014: 5.
a. Batang
Batangcabang lada disebut juga dengan sulur Suwarto, 2013: 27. Pada lada panjat, sulur dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Sulur panjat, merupakan sulur utama primer yang tumbuh ke atas dan
menempel pada tiang atau pohon penegaktajar. Sulur panjat ini tidak menghasilkan buah, namun dari sulur inilah akan keluar cabang-cabang
sekunder atau sulur panjang. 2.
Sulur panjang disebut juga dengan cabang sekunder. Gambar 8. Buah lada yang telah dikeringkan
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015
b. Daun
Rismunandar 1993: 9 menyebutkan bahwa daun lada berbentuk sederhana, tunggal, bulat dan lonjong serta meruncing pada bagian pucuknya. Suwarto 2013:
30 juga menambahkan, bentuk daun lada meski sederhana namun beraneka ragam. Panjang tangkainya kurang lebih 1,8-2,6cm, lebar daunnya antara 5-10cm,
dan panjang daun lada sekitar 14-19cm Nurhakim, 2014: 18.
c. Bunga
Bunga tanaman lada muncul dari untai yang biasa disebut dengan malai. Malai menggelantung ke bawah dengan panjang antara 3-25cm, tidak bercabang,
dan berporos tunggal di mana bunga-bunga berukuran kecil berjumlah lebih dari 150 kuntum tumbuh di sana Rismunandar, 1993: 9. Nurhakim 2014: 21
menyebutkan bahwa tiap malai terdapat sekitar 30-50 bakal bunga dan susunan bunga lada terdiri dari tajuk, mahkota, benang sari serta putik sari dalam satu
kesatuan.
Gambar 9. Bentuk daun lada
Sumber: LADA, Produksi 2 tonha, 2013:30