22,5 IRT 26
32,5 104,73
Total 80
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel 23, maka diperoleh nilai F = 12,464 dengan nilai signifikansi p yaitu 0,127. Hasil tersebut signifikan p0,05.
Dengan demikian tidak ada perbedaan coping stress wanita madya dalam menghadapi pramenopause berdasarkan pekerjaan
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan secara umum coping stress pada dewasa madya dalam menghadapi pramenopause tergolong sedang atau dalam
keadaan netral. Dari 80 orang subjek penelitian, sebanyak 22 orang memiliki coping stress yang rendah,35 orang memiliki coping stress yang sedang dan 23
orang memiliki coping stress yang tinggi.
Lazarus Folkman 1986 mendefenisikan coping sebagai segala usaha untuk mengurangi stres, yang merupakan proses pengaturan atau tuntutan eksternal
maupun internal yang dinilai sebagai beban yang melampaui kemampuan seseorang, sedangkan stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh
tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk
mengatasinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa coping stress adalah usaha yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi tuntutan baik eksternal maupun
Universitas Sumatera Utara
internal dimana tuntutan tersebut dapat berupa tuntutan fisik maupun psikis. Dalam penelitian ini gambaran coping stress dewasa madya dalam menghadapi
pramenopause cenderung sedang atau dalam keadaan netral,yang artinya dewasa madya memandang atau beranggapan bahwa coping stress sebagai suatu hal yang
penting untuk kehidupan sosial mereka yang erat hubungannya dengan bagaimana kondisi fisik dan psikis dewasa madya tersebut.
Menurut Smet 1994, dewasa madya yang memiliki coping stress yang tinggi dan rendah dalam menghadapi masa pramenopause disebabkan karena faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi coping tersebut, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Variabel yang ada dalam diri individu tersebut, seperti umur,
tahap perkembangan, jenis kelamin, temperamen, faktor genetik, intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi dan kondisi fiik, kepribadian,
dukungan sosial, lingkungan sosial serta strategi coping yang diusahakan oleh dewasa madya tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi bagaimana dewasa madya
dapat membentuk strategi copingnya ketika memasuki masa pramenopause. Dalam penelitian ini hal-hal yang diukur adalah dimensi dari coping stress,
diantaranya adalah planful problem solving, confrontive coping, seeking social support, accepting responbility, distancing, escape-avoidance, self-control dan
positive reappraisal. Menurut Lazarus Folkman 1986 planful problem solving yaitu usaha
untuk mengubah situasi, dan menggunakan usaha untuk memecahkan masalah. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki perencanaan dalam pemecahan
masalah yang direncanakan planful problem solving yang sedang atau netral
Universitas Sumatera Utara
dan tinggi atau baik. Dewasa madya dalam penelitian justru tidak bermasalah dalam hal ini sebab hanya sedikit subjek yang memiliki perencanaan dalam
pemecahan masalah yang direncanakan planful problem solving yang rendah. Confrontive coping adalah menggunakan usaha agresif untuk mengubah
situasi, mencari penyebabnya dan mengalami resiko. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki usaha untuk berkonfrontasi confrontive coping yang
tinggi atau baik dan hanya sedikit yang berada pada kondisi yang netral atau sedang.. Dewasa madya dalam penelitian tidak bermasalah pada dimensi ini,
sebab tidak ada subjek yang berada pada keadaan confrontive coping yang rendah. Seeking social support yaitu menggunakan usaha untuk mencari sumber
dukungan informasi, dukungan sosial dan dukungan emosional. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki pencarian dukungan sosial seeking social
support yang sedang atau netral . Hanya sedikit dewasa madya dalam penelitian ini yang memiliki pencarian dukungan sosial seeking social support yang tinggi
atau baik maupun yang rendah. Accepting responbility yaitu mengakui adanya peran diri sendiri dalam
masalah. Dalam penelitian ini subjek justru berada pada kondisi peneriman perannya accepting responbility yang baik atau tinggi, tetapi tidak sedikit juga
yang belum dapat menerima atau menghadapi pramenopause sebab tidak sedikit jumlah subjek yang berada pada kondisi peneriman perannya accepting
responbility yang rendah. Hanya sedikit dewasa madya yang berada pada kondisi netral atau sedang terhadap penerimaan perannya accepting responbility.
Universitas Sumatera Utara
Distancing yaitu menggunakan usaha untuk melepaskan dirinya, perhatian lebih kepada hal yang dapat menciptakan suatu pandangan positif. Dalam
penelitian ini subjek lebih banyak memiliki usaha untuk menghindari kondisi yang negatif dalam menghadapi menopause distancing yang sedang atau netral
dan tinggi atau baik. Dewasa madya dalam penelitian justru tidak bermasalah dalam usaha untuk menghindari kondisi yang negatif dalam menghadapi
menopause distancing, sebab hanya sedikit subjek yang berada pada kondisi distancing yang rendah.
Escape-avoidance yaitu melakukan tingkah laku untuk lepas atau menghindari.. Dalam penelitian ini subjek cukup dapat berusaha menghidari atau
melarikan diri dalam menghadapi pramenopause, sebab subjek banyak berada pada jumlah yang sedang atau netral dan tidak terlalu sedikit jumlah subjek yang
berada pada kondisi tinggi atau baik. Dewasa madya dalam penelitian justru tidak bermasalah dalam usaha untuk menghindari atau melarikan diri dalam
menghadapi pramenopause Escape-avoidance, sebab hanya sedikit subjek yang berada pada kondisi escape-avoidance yang rendah.
Self-control yaitu menggunakan usaha untuk mengatur tindakan dan perasaan diri sendiri. Dalam penelitian ini banyak subjek yang sudah dapat melakukan
kontrol diri Self-control dalam menghadapi pramenopause, sebab banyak subjek yang berada pada kondisi netral atau sedang dan tinggi atau baik. Dalam
penelitian ini tidak terdapat dewasa madya yang memiliki kontrol diri self- control yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
Positive reappraisal yaitu menggunakan usaha untuk menciptakan hal-hal positif dengan memusatkan pada diri sendiri dan juga menyangkut religiusitas.
Dalam penelitian ini banyak subjek yang sudah dapat melakukan usaha dalam menciptakan hal-hal yang positif positive reappraisal dalam menghadapi
pramenopause, sebab banyak subjek yang berada pada kondisi netral atau sedang dan tinggi atau baik dan tidak terdapat perbedaan jumlah yang signifikan. Dalam
penelitian ini hanya sedikit dewasa madya yang memiliki positive reappraisal yang rendah.
Dalam penelitian ini mencamtumkan analisa tambahan yaitu berdasarkan usia. Umumnya dapat disimpulkan bahwa usia seorang wanita dalam menghadapi
menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya, dan dapat diambil rata-ratanya seorang wanita akan
mengalami menopause sekitar usia 45 sampai 50 tahun Kasdu, 2002. Sehingga subjek yang diambil dalam penelitian ini dimulai dari umur 45 sampai 50 tahun.
Masing-masing tingkatan usia memiliki skor mean yang berbeda. Skor mean untuk dewasa madya dalam menghadapi pramenopause pada usia 45 tahun adalah
105,62, skor mean untuk usia 46 tahun adalah 100,25, untuk usia 47 tahun adalah 103,29. untuk usia 48 tahun adalah 100,23, untuk usia 49 tahun adalah 104, 40
dan untuk usia 50 tahun adalah 106,54. Selain berdasarkan usia, terdapat juga analisa tambahan berdasarkan
pekerjaan. Havighurst Hurlock,1999 mengatakan bahwa dewasa madya adalah usia dimana seseorang berusaha mencapai dan mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam karier pekerjaan. Dalam penelitian ini dicantumkan tiga bidang
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan, yaitu PNS, wiraswasta dan ibu rumah tangga IRT. Masing-masing bidang pekerjaan memiliki skor mean yang berbeda. Skor mean untuk dewasa
madya dalam menghadapi pramenopause pada bidang pekerjaan PNS adalah 103,50, pada wiraswasta skor mean 100,44 dan pada ibu rumah tangga IRT skor
mean 104,73.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran-saran yang berhubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama
akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini yang akan dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil yang diperoleh. Dan terakhir akan dikemukakan saran-
saran yang dapat dipergunakan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik yang sama.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara umum, coping stress pada wanita madya dalam menghadapi
pramenopause lebih banyak dalam kategori sedang. Perincian coping stress pada wanita madya yang menghadapi pramenopause adalah 22 27,5 orang
termasuk dalam kategori rendah 43,75, 35 28,75 termasuk dalam kategori sedang dan 23 orang 28,75 termasuk dalam kategori tinggi.
2. Berdasarkan strategi-strategi coping stress, coping stress pada wanita madya
dalam menghadapi pramenopause dapat disimpulkan bahwa : a.
Secara umum, coping stress pada wanita madya dalam menghadapi pramenopause pada strategi planful problem solving berada dalam kategori
sedang. Perincian coping stress pada wanita madya yang menghadapi pramenopause adalah 10 orang 12.5 berada dalam kategori rendah, 37
Universitas Sumatera Utara