Azwar 2000 menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan diantara subjek yang satu
dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Menurut Azwar 2000 validitas isi bertujuan untuk
mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan profeessional judgement.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda butir pernyataan dilakukan untuk melihat sejauh mana skala itu mampu membedakan antara individu dan kelompok yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang dimaksudkan untuk diukur Azwar, 2000. Selain itu,indeks daya beda aitem merupakan indikator dan keselarasan antara fungsi aitem dengan
fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi
antara distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
ix
yang dikenal dengan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
0,300 Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor
tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 15.00.
Universitas Sumatera Utara
3. Realibilitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2000 reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran dapat dipercaya. Prosedur pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas alpha. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas
alpha diperoleh melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden singel-trial administration
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.
Tehnik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur akan dihitung dengan bantuan program SPSS versi 15.00.
4. Hasil Uji Coba A lat Ukur
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang diukur dan seberapa jauh alat
ukur menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar,2000. Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji
coba dilakukan pada 40 orang wanita madya yang berusia 45-50 tahun di kota Medan. Dalam skala coping stress yang disebar terdapat 64 aitem.
Tabel 1 menunjukkan blue print skala coping stress sebelum dilakukan ujicoba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Blue print Distribusi Aitem Skala Coping Stress Pada Wanita Madya yang Menghadapi Pramenopause Sebelum Uji Coba.
No. Dimensi Indikator
Perilaku Aitem Jumlah
Fav Unfav 1.
Planful Problem
Solving
Olahraga: joging,
berenang, bersepeda
Makan
makanan bergizi
Menjaga
makan atau diet
9,25,41,57 1,17,33,49 8
2.
Confrontive coping
Suntik atau
terapi hormon
Konsumsi
obat atau suplemen
10,26,42,58 2,18,34,50 8
3.
Seeking social support
konsultasi
dengan dokter
11,27,43,59 3,19,35,51 8
Universitas Sumatera Utara
Sharing
dengan teman dan
keluarga
4.
Accepting Responsibility
Bertanggung
jawab terhadap
masalah
Menerima kenyataan
12,28,44,60 4,20,36,52 8
5.
Distancing
Melupakan masalah
Memotivasi
diri 13,29,45,61
5,21,37,53 8
6.
Escape avoidance
Menyalahkan
diri sendiri
Berpakaian dan
berdandan seperti anak
muda
Tidak 14,30,46,62
6,22,38,54 8
Universitas Sumatera Utara
mengakui ada masalah
7.
Self-control
Mengurangi pekerjaan
melelahkan
Istirahat cukup
Check
kesehatan 15,31,47,63
7,23,39,55 8
8. Positive