Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu Hadi, 2000. Hasil penelitian deskriftif berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata, atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di setiap variabel. Dalam pengolahan dan analisa data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriftif Hasan, 2003.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah coping stress pada wanita madya yang menghadapi pramenopause.

B. Definisi Operasional

Coping stress adalah usaha atau keterampilan yang dimiliki individu untuk menghadapi situasi yang penuh dengan tekanan atau masalah yang dianggap sebagai tantangan, ketidakadilan, merugikan ataupun mengancam individu baik secara eksternal maupun internal dengan cara mengendalikan, menguasai, Universitas Sumatera Utara menerima, mengurangi dengan reaksi tertentu. Coping stress dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat peneliti berdasarkan 8 strategi coping stress yang dikemukakan oleh Lazarus Folkman 1986 yang meliputi : 1 Planful problem solving 2 Confrontive coping 3 Seeking social support 4 Accepting responsibility 5 Distancing, 6 Escape-avoidance 7 Self-control 8 Positive reappraisal. Skor total pada skala coping stress merupakan petunjuk yang menggambarkan strategi coping dari subjek yang tinggi atau rendah.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.

Populasi Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Kemudian akan diambil wakil dari populasi yang disebut sampel penelitian Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya usia 45-50 tahun di kota Medan. Universitas Sumatera Utara Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah : 1. Wanita dewasa yang berusia 45-50 tahun Umumnya dapat diambil rata-ratanya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia 45 sampai 50 tahun Kasdu, 2002 2. Menikah dan belum menopause 3. Masih bersuami dan tinggal bersama anak-anaknya

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya yang berusia 45-50 tahun. Menurut Azwar 2004, secara tradisional, statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Adapun jumlah subjek yang digunakan dalam uji coba alat ukur adalah 40 orang, sedangkan subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang. Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwanti, 1994. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik incidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan hanya menyelidiki individu-individu atau grup-grup yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja Hadi, 2000. Dalam hal ini jika Universitas Sumatera Utara peneliti menemukan individu yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian, maka peneliti langsung menjadikannya sampel penelitian.

D. Alat Ukur Penelitian

Alat ukur yang digunakan adalah metode pengumpulan data untuk mengukur coping skill adalah skala psikologis. Penelitian ini menggunakan metode skala, mengingat data yang ingin diungkap berupa konstruk atau konsep psikologi yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk butir-butir pernyataan Azwar, 2000. Azwar 2002 mengemukakan kebaikan-kebaikan skala dan alasan-alasan penggunaannya, yaitu: 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek sendiri yang tidak disadari. 2. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal. 3. Subyek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala. Skala coping stress yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh penulis yang merupakan modifikasi dari The Way of Coping dari teori Lazarus Folkman 1986 berdasarkan 8 aspek dari coping skill yaitu: 1 Planful problem solving, 2 Confrontive coping, 3 Seeking social support, 4 Accepting responsibility, 5 Distancing, 6 Escape-avoidance, 7 Self-control, dan 8 Positive reappraisal. Universitas Sumatera Utara Skala Coping Stress diukur dengan menggunakan model skala likert. Masing- masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung dan tidak mendukung. Atribut nilai dari skala kecerdasan emosional bergerak dari 1 sampai 4. Bobot pernyataan mendukung yaitu: SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Bobot penilaian untuk pernyataan tidak mendukung, yaitu: STS=4, TS=3, S=2, SS=1. E. Validitas, Uji Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial khususnya Psikologi adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi sangat penting, artinya kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada info yang juga dapat dipercaya Azwar, 2002. Terlihatlah bahwa alat pengumpulan data memiliki peranan penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpulan data dalam mengungkap kondisi yang ingin diukur tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan. 1. Validitas Alat Ukur Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar, 2000. Validitas menurut Azwar 2000 adalah sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi alat ukurnya, artinya alat ukur memang mengukur apa yang dimaksud untuk diukur. Universitas Sumatera Utara Azwar 2000 menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan diantara subjek yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Menurut Azwar 2000 validitas isi bertujuan untuk mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan profeessional judgement.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda butir pernyataan dilakukan untuk melihat sejauh mana skala itu mampu membedakan antara individu dan kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang dimaksudkan untuk diukur Azwar, 2000. Selain itu,indeks daya beda aitem merupakan indikator dan keselarasan antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r ix yang dikenal dengan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix 0,300 Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 15.00. Universitas Sumatera Utara

3. Realibilitas Alat Ukur

Menurut Azwar 2000 reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Prosedur pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas alpha. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden singel-trial administration Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Tehnik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur akan dihitung dengan bantuan program SPSS versi 15.00.

4. Hasil Uji Coba A lat Ukur

Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar,2000. Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba dilakukan pada 40 orang wanita madya yang berusia 45-50 tahun di kota Medan. Dalam skala coping stress yang disebar terdapat 64 aitem. Tabel 1 menunjukkan blue print skala coping stress sebelum dilakukan ujicoba. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Blue print Distribusi Aitem Skala Coping Stress Pada Wanita Madya yang Menghadapi Pramenopause Sebelum Uji Coba. No. Dimensi Indikator Perilaku Aitem Jumlah Fav Unfav 1. Planful Problem Solving  Olahraga: joging, berenang, bersepeda  Makan makanan bergizi  Menjaga makan atau diet 9,25,41,57 1,17,33,49 8 2. Confrontive coping  Suntik atau terapi hormon  Konsumsi obat atau suplemen 10,26,42,58 2,18,34,50 8 3. Seeking social support  konsultasi dengan dokter 11,27,43,59 3,19,35,51 8 Universitas Sumatera Utara  Sharing dengan teman dan keluarga 4. Accepting Responsibility  Bertanggung jawab terhadap masalah  Menerima kenyataan 12,28,44,60 4,20,36,52 8 5. Distancing  Melupakan masalah  Memotivasi diri 13,29,45,61 5,21,37,53 8 6. Escape avoidance  Menyalahkan diri sendiri  Berpakaian dan berdandan seperti anak muda  Tidak 14,30,46,62 6,22,38,54 8 Universitas Sumatera Utara mengakui ada masalah 7. Self-control  Mengurangi pekerjaan melelahkan  Istirahat cukup  Check kesehatan 15,31,47,63 7,23,39,55 8

8. Positive

Reappraisal  Beribadah  Mencari ketenangan  Berpikiran positif  Melakukan aktivitas sosial 16,32,48,64 8,24,40,56 8 Total 32 50 32 50 64 100 Keterangan Tabel 1: F : Aitem Favorable UF : Aitem Unfavorable Universitas Sumatera Utara Hasil ujicoba alat ukur di olah melalui dua kali pengujian agar memenuhi reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,3. reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah 0,958. Aitem yang memiliki daya beda tinggi di atas 0,275 bergerak dari 0,309 sampai 0,832 N= 36. Tabel 2 menunjukkan blue print skala coping stress setelah dilakukan ujicoba. Tabel 2. Blue print Distribusi Aitem Skala Coping Stress Pada Wanita Madya yang Menghadapi Pramenopause Setelah Uji Coba. No. Dimensi Indikator Perilaku Aitem Jumlah Fav Unfav 1. Planful Problem Solving  Olahraga: joging, berenang, bersepeda  Makan makanan bergizi  Menjaga makan atau diet 9,25,41,57 1,17,33,49 8 2. Confrontive coping  Suntik atau terapi hormon 10,26,42,58 2,18,34,50 8 Universitas Sumatera Utara  Konsumsi obat atau suplemen 3. Seeking social support  konsultasi dengan dokter  Sharing dengan teman dan keluarga 11,27,43,59 3,19,35,51 8

4. Accepting

Responsibility  Bertanggung jawab terhadap masalah  Menerima kenyataan 12,28,44,60 4,20,36,52 8 5. Distancing  Melupakan masalah  Memotivasi diri 13,29,45,61 5,21,37,53 8 6. Escape avoidance  Menyalahkan diri sendiri 14,30,46,62 6,22,38,54 8 Universitas Sumatera Utara  Berpakaian dan berdandan seperti anak muda  Tidak mengakui ada masalah

7. Self-control

 Mengurangi pekerjaan melelahkan  Istirahat cukup  Check kesehatan 15,31,47,63 7,23,39,55 8

8. Positive

Reappraisal  Beribadah  Mencari ketenangan  Berpikiran positif  Melakukan aktivitas 16,32,48,64 8,24,40,56 8 Universitas Sumatera Utara sosial Total 32 50 32 50 64 100 Keterangan Tabel 2: Nomor yang ditebalkan berarti memiliki daya diskriminasi 0.3 Setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur, peneliti melakukan penomoran aitem yang baru untuk skala penelitian yang sebenarnya sebagaimana tertera pada tabel 3 Tabel 3. Blue print Distribusi Aitem Skala Coping Stress Pada Wanita Madya yang Menghadapi Pramenopause yang Digunakan dalam Penelitian. No. Dimensi Indikator Perilaku Aitem Jumlah Fav Unfav 1. Planful Problem Solving  Olahraga: joging, berenang, bersepeda  Makan makanan bergizi  Menjaga makan atau diet 1, 17 2, 18, 29, 34 6 Universitas Sumatera Utara 2. Confrontive coping  Suntik atau terapi hormon  Konsumsi obat atau suplemen 3 4, 19 3 3. Seeking social support  konsultasi dengan dokter  Sharing dengan teman dan keluarga 5, 20 6, 21,30 5

4. Accepting

Responsibility  Bertanggung jawab terhadap masalah  Menerima kenyataan 7, 22 8, 23, 31, 35 6 5. Distancing  Melupakan masalah  Memotivasi 9, 24 10, 25 4 Universitas Sumatera Utara diri 6. Escape avoidance  Menyalahkan diri sendiri  Berpakaian dan berdandan seperti anak muda  Tidak mengakui ada masalah 11, 26, 32 12, 27 5

7. Self-control

 Mengurangi pekerjaan melelahkan  Istirahat cukup  Check kesehatan 13 14 2

8. Positive

Reappraisal  Beribadah  Mencari ketenangan  Berpikiran 15 16, 28, 33, 36 5 Universitas Sumatera Utara positif  Melakukan aktivitas sosial Total 14 39 22 61 36 100 F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pengolahan data.

1. Persiapan penelitian Tahap persiapan penelitian terdiri dari:

a. Pembuatan alat ukur penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala coping stress yang disusun oleh peneliti berdasarkan delapan strategi yang dikemukan oleh Lazarus 1986. Skala ini terdiri dari 64 aitem. Penyusunan skala ini dioperasionalkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan dan kemudian disebut blue print dari skala tersebut. b. Uji coba alat ukur Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur.Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 21 Juni 2010 sampai 28 Juni 2010 kepada 40 wanita madya di Medan. c. Revisi alat ukur Universitas Sumatera Utara Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka peneliti mengukur validitas dan reliabilitas skala. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya maka kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Skala dibentuk dalam bentuk buku dari kertas berukuran A4 yang dibagi dua dengan huruf Times New Roman ukuran 14.

2. Pelaksanaan Penelitian Setelah alat ukur direvisi, maka dilaksanakan penelitian pada subjek yang

memenuhi ciri-ciri populasi. Penelitian dilakukan di Medan dengan melibatkan wanita madya yang sesuai dengan kriteria penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan alat ukur berupa skala coping stress pada dewasa madya. Subjek diminta untuk memberikan respon pada skala tersebut, tetapi sebelumnya peneliti terlebih dahulu meminta izin dan kesediaan subjek untuk mengisi skala. Kemudian peneliti menanyakan usia dan beberapa pertanyaan sebagai syarat yang memenuhi kriteria penelitian. Apabila subjek telah memenuhi karakteristik awal yang telah ditentukan untuk jadi sampel penelitian, maka peneliti menyerahkan skala tersebut. Penelitian dilakukan pada tanggal 15 Juli 2010 hingga 7 Agustus 2010 dengan melibatkan 80 subjek yang mengisi skala.

3. Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dari skala coping stress pada wanita madya, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa menggunakan program bantuan dengan SPSS versi 15. Universitas Sumatera Utara Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik. Alasan yang mendasari digunakan analisa statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif dan universal Hadi, 2000

G. Metode Analisis Data

Hadi 2000 menyatakan bahwa penelitian deskriftif menganalisa dan meyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas data faktualnya sehingga semuanya dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Untuk mendapatkan skor coping stress digunakan statistik deskriftif. Data yang akan diolah yaitu skor maksimum,skor minimum, mean dan standar deviasi. Hadi 2000 menyatakan bahwa uraian kesimpulan dalam penelitian deskriftif didasari oleh angka yang diolah tidak terlalu mendalam. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada Bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran subjek penelitian dan akan dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi serta hasil penelitian.

A. Analisa Data

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini melibatkan 80 orang subjek yang mengisi skala yang dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan dan usia.

a. Pengelompokan Subjek Berdasarkan Usia

Pengelompokan subjek berdasarkan usia dapat dikelompokkan kedalam 6 kategori, yaitu usia 45 tahun, 46 tahun, 47 tahun, 48 tahun, 49 tahun dan 50 tahun. Penyebaran subjek dapat dilihat pada grafik 1. 13 12 14 13 15 13 2 4 6 8 10 12 14 16 1 usia 45 usia 46 usia 47 usia 48 usia 49 usia 50 Universitas Sumatera Utara