g. Bagi kelompok responden yang diberi intervensi kompres dingin, peneliti
memberitahukan tentang konsep dan manfaat kompres dingin dimana kompres dingin diberikan dengan menggunakan kantong kompres yang
berisi potongan es batu es dengan suhu awal 12
o
h. Intervensi dihentikan setelah 10 menit, dan peneliti kembali memberikan
post-test kepada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dan selajutnya data yang terkumpul dianalisa.
C selama 10 menit. Sedangkan responden yang menjadi kelompok kontrol sama sekali tidak
diberi intervensi.
7. Persiapan Responden
Penelitian dimulai dengan penentuan sampel yang diambil yang mengalami nyeri fraktur sesuai dengan kriteria sampel. Kemudian responden diberi
penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur intervensi penelitian serta dimintai persetujuannya. Setelah mendapat penjelasan, apabila responden
bersedia, maka responden mengisi informed consent, selanjutnya persiapan responden untuk prosedur pemberian kompres dingin saat mengalami nyeri.
8. Persiapan Bahan dan Instrumen Kompres dingin
Persiapan bahan dan instrumen kompres dingin meliputi penyediaan kantong es, potongan es batang es, pelapis sarung kecil yang terbuat dari flannel, handuk,
dan pengatur waktu.
Universitas Sumatera Utara
9. Analisa Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Data yang diperoleh dari setiap responden berupa data demografi, lembar
wawancara berupa 3 pertanyaan yang merupakan hasil wawancara penelitian kepada pasien yang mengalami nyeri fraktur dan hasil skala pengukuran intensitas
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi kompres dingin. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan menguji hipotesa penelitian sehingga diketahui
efektivitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien farktur. Selanjutnya dilakukan analisa data.
1.1 Statistik Deskriptif
Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, persentase , dan mean.
2.2 Uji Inferensial
Paired t-test digunakan untuk membandingkan penurunan intensitas nyeri fraktur antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi kompres
dingin dan juga pada kelompok kontrol. Uji independent t-test untuk membandingkan penurunan intensitas nyeri fraktur antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan intervensi kompres dingin.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pasien fraktur di
Rindu B Rumah Sakit H. Adam Malik Medan.
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan Juni 2010. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 16 orang yang terbagi
menjadi 8 orang untuk setiap kelompok intervensi yang diberi perlakuan berupa kompres dingin selama 10 menit dan kelompok kontrol yang diberi kompres air
biasa selama 10 menit. Pemberian kompres dingin dilakukan peneliti hanya pada responden yang mengalami nyeri sedang tidak pada nyeri akut, dan pada
responden yang sudah lama dirawat di ruangan Rindu B3 Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Hasil penelitian ini akan menguraikan karakteristik demografi
responden, analisis intensitas nyeri fraktur sebelum dan sesudah diberi kompres dingin pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang diberi kompres air
biasa, serta analisis perbedaan penurunan intensitas nyeri fraktur antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberi kompres dingin.
Untuk mempermudah pemahaman, hasil penelitian tentang efektivitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pasien fraktur di Rindu B
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan, tergambar dalam tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara