KERANGKA PENELITIAN Hipotesa Penelitian

BAB 3

1. KERANGKA PENELITIAN

Kerangka Penelitian Fraktur merupakan salah satu gangguan sistem muskuloskeletal yang disebabkan berbagai faktor. Fraktur akan menimbulkan respon berupa nyeri pada pasien fraktur. Kerangka penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Salah satu aspek yang paling utama dikaji untuk membantu meningkatkan kenyamanan pasien fraktur adalah intensitas nyeri. Salah satu manajemen nyeri secara nonfarmakologi yaitu kompres dingin. Sebelum dilakukan pemberian kompres dingin intensitas nyeri diukur begitu pula sesudah dilakukan pemberian kompres dingin. Skema 1: kerangka penelitian efektivitas kompres dingin terhadap penurunan nyeri pasien fraktur Kompres Dingin Nyeri Pasien Fraktur Intensitas nyeri Menurun Suhu: 12 o C Waktu : 10 menit Tempat: lokasi fraktur Universitas Sumatera Utara 2. Untuk variabel penelitian, definisi operasionalnya sebagai berikut: Defenisi Operasional Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala Independen: Kompres dingin Merupakan tindakan pemberian rangsangan pada kulit di area nyeri fraktur dengan menggunakan kantong es yang suhunya berkisar antara 12 o - C selama 10 menit. - - Dependen: Intensitas nyeri pasien fraktur Merupakan nyeri yang dirasakan pada pasien fraktur. Skala Numerik Numerical Rating Scale 0 - 10 Skala Rasio Universitas Sumatera Utara

3. Hipotesa Penelitian

Hipotesa penelitian ini adalah: - Terdapat perbedaan penurunan intensitas nyeri fraktur antara sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi - Tidak terdapat perbedaan penurunan intensitas nyeri fraktur antara sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol - Terdapat perbedaan intensitas nyeri fraktur antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengidentifikasi kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur. Tabel 2. Gambaran rancangan penelitian Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test I P – 1 I P – 2 K P – 1 - P – 2 Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok intervensi I yang diberi intervensiperlakuan dan kelompok kontrol K yang tidak diberi intervensi. Pada kedua kelompok diawali dengan pre-test P-1 dan setelah diberi intervensi pemberian kompres dingin selama 10 menit pada kelompok intervensi, maka diadakan kembali post-test P-2 pada kedua kelompok.

2. Populasi, Sampel Penelitian, dan Tehnik Sampling

2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosa fraktur di Rindu B RSUP. HAM Medan. Universitas Sumatera Utara