Interaksi Sosial Warga Komplek Perumahan Bukit Johor Mas BJM

anaknya yang laki-laki telah meninggal, jadi sekarang anaknya ada empat. Sukimin tinggal tidak jauh dari komplek perumahan tepatnya di jalan karya bakti. Menjaga keamanan komplek adalah kewajibannya.

4.7. Interaksi Sosial Warga Komplek Perumahan Bukit Johor Mas BJM

Interaksi sosial terjadi karena adanya sifat dasar manusia yang merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berhubungan dan didasari oleh kebutuhan manusia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka interaksi sosial ini terjadi dalam kehidupan bersama, antar individu satu dengan individu lainnya terjadi hubungan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui hubungan itu individu ingin menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginannya masing-masing. Untuk mencapai keinginan tersebut biasanya diwujudkan dengan tindakan melalui hubungan timbal balik, hubungan inilah yang disebut dengan interaksi. Menurut Gillin Gillin 1954:489 interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Warga Perumahan Bukit Johor Mas BJM juga bertinteraksi dalam kehidupan sosial dengan warga sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan terutama dalam kebutuhan akan rasa aman dan kenyamanan. Interaksi pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan sosial. Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku individu yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkannya dalam proses hubungan sosial. Universitas Sumatera Utara Hubungan sosial yang terjalin diantara warga Perumahan Bukit Johor Mas cukup baik dengan tidak adanya konflik yang pernah terjadi diantara mereka. Dalam interaksi sosial para warga dengan warga lainnya menurut Pak Afnan wawancara tanggal 25 September 2010 hal pokok yang menjadi alasan mereka untuk berinteraksi adalah kepentingan bersama tentang proses kehidupan mereka seperti kejadian seputar komplek terkait keamanan, kenyamanan mereka di dalam komplek perumahan. Dengan alasan itu mereka sering berkumpul atau berinteraksi dengan warga lain. Interaksi tersebut merupakan suatu hubungan dimana hubungan tersebut oleh para warga perumahan sebagai persinggungan logis karena letak tempat tinggal yang berdekatan. Karena dasarnya adalah kebutuhan dan kepentingan bersama untuk kehidupan seperti yang diharapkan. Namun hubungan itu tidak ada keterikatan yang kuat antar warga perumahan disebabkan jarangnya mereka berinteraksi dengan warga lainnya diluar pembicaraan mengenai sekitar komplek atau kehidupan sosialnya. Interaksi sosial warga perumahan Bukit Johor Mas jarang terjadi. Yang di maksud dengan jarang terjadi ialah intensitas pertemuan antar warga komplek perumahan Bukit Johor Mas. Hal ini disebabkan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas sibuk bekerja sehingga interaksi mereka dengan tetangga sangat terbatas. Di komplek perumahan Bukit Johor Mas banyak warga yang sibuk bekerja dari pagi hingga sore bahkan sampai malam hari. Menurut Informan Erwin; “Saya bekerja sepanjang hari jadi jarang sekali berinteraksi dengan warga disini, kalau hari libur saya sering menghabiskan waktu dan berkumpul bersama keluarga”wawancara, 2 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara Bagi warga komplek perumahan Bukit Johor Mas yang berada di rumah setelah pulang dari kerja, karena aktifitasnya yang padat dan keinginannya beristirahat akhirnya merasa malas untuk berinteraksi dengan warga lainnya. Dodi Herwindo salah satu informan mengatakan “malas untuk ikut campur urusan orang lain urusan sendiri masih banyak”. Akibat dari banyaknya waktu yang dibutuhkan diluar rumah daripada menghabiskan waktu di dalam rumah sehingga untuk mengenal warga di komplek perumahan tidak ada kesempatan. Warga komplek perumahan Bukit Johor Mas banyak yang tidak saling mengenal terutama bagi mereka yang letak lokasi rumahnya berada di blok lain di dalam komplek perumahan Bukit Johor Mas. Selain kesibukkan akan pekerjaan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas, suasana susunan rumah juga membuat mereka jarang berinteraksi dengan warga lainnya dan juga kurang tersedianya ruang publik untuk mereka bertinteraksi seperti mesjid atau mushola, taman dan warung atau kedai berjualan. Kondisi ini berdampak pada orang tinggal di komplek perumahan Bukit Johor Mas ini tidak peduli dan individualis. Hubungan seperti ini juga diceritakan oleh informan Zulkarnain Bancin: “mereka tidak punya banyak waktu luang dan mereka tidak punya banyak waktu khusus yang membuat mereka sering bertemu, ditambah lagi dengan sarana ruang untuk tempat bertinteraksi sesama warga sangat tidak mendukung”wawancara, 5 Oktober 2010. Kebanyakan dari warga Bukit Johor Mas lebih tertutup terhadap hubungan sosial antar tetangga, ini terlihat dari pintu rumah dan pagar mereka selalu tertutup sehingga biasanya hal ini membuat mereka sukar untuk bertemu dan bertamu kerumah tetangga, Dalam kata lain pintu ini merupakan ancaman interaksi antar Universitas Sumatera Utara tetangga. Dari observasi di komplek perumahan Bukit Johor Mas interaksi kebanyakan informan memang dibatasi oleh pintu, pintu gerbang dan aspek penjagaan keamanan lain. Kebanyakan informan mengunci pintu dan pintu gerbang, bukan saja jika ke luar tetapi juga jika berada di rumah. Pemisah ini membatasi kesempatan untuk bertemu dan memberi salam kepada tetangga lain. Jalan di johor mas juga sangat sepi. Orang jarang jalan-jalan, dan jika ke luar biasanya mereka memakai kendaraan: “Kalau di komplek ini, kalau ke mau luar kita pakai mobil atau motor” Lina, 26 September 2010. Tuntutan kerja, keinginan kebebasan pribadi dan takut akan tindak kejahatan bergabung menjadi satu dan membatasi interaksi. Kesulitan lain dalam hal interaksi para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas adalah adanya perbedaan persepsi masing-masing individu. Hal ini karena perbedaan pandangan antara warga perumahan Bukit Johor Mas yang sudah terpengaruh kehidupan kota yang individualis. Perbedaan pandangan dan latar belakang budaya yang dibawa oleh warga komplek perumahan Bukit Johor Mas yang berasal dari daerah asalnya dan masih banyak lagi. Dengan masyarakat yang plural baik cara pandang dan latar belakang budaya ini mengakibatkan kesulitan di dalam melakukan interaksi dan berperilaku dalam kehidupan sosial karena adanya pembatasan diri terhadap orang asing yang baru dikenal. Menurut Kimbal Young dan Raymond dalam Soekanto 1970:192 mengatakan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena itu tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Warga komplek perumahan Bukit Johor Mas berkumpul dengan tetangga sebulan sekali Universitas Sumatera Utara yaitu di pengajian rutin bulanan yang dilakukan di dalam komplek perumahan Bukit Johor Mas. Wawancara dengan informan Pak Rambe; “Di komplek perumahan Bukit Johor Mas ada waktu yang khusus dipergunakan untuk berkumpul bersama yaitu sebulan sekali. Pada umumnya seluruh warga dapat bertemu pada malam hari yaitu setelah sholat isya, karena pada waktu itu bapak-bapak melakukan pengajian. Pada kasus-kasus tertentu seperti yang masih bekerja tidak keseluruhan dapat berkumpul bersama. Pada kesempatan berkumpul biasanya warga berbincang-bincang mengenai keadaan perumahan. Anggota perumahan biasanya mengutarakan apa yang terjadi di dalam komplek perumahan. wawancanra, 3 Oktober 2010. Untuk sebagian informan pertemuan ini adalah satu-satunya kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan warga lain yang tinggal di komplek perumahan. Namun demikian “warga kumpul tapi kalau sudah selesai banyak warga yang langsung pulang”Dodi Herwindo,Wawancara tanggal 9 Oktober 2010. Maka pertemuan dan hubungan ini tidak begitu berarti dalam penguatan hubungan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas.

4.8. Interaksi Warga Perumahan Bukit Johor Mas dengan Masyrakat Sekitar