Dalam instrumen manual diperoleh hasil keluaran secara tetap dari beberapa bentuk yang mana menunjukan transmitansi secara langsung atau dugunakan
sebagai penunjuk nol dalam sirkuit potensiometri. Potensiometri biasanya dikalibrasi dalam satuan transmitansi dan dalam satuan absorbansi. Instrumen
modern lebih digunakan karena mempunyai hubungan keluaran digital pada mikroprosesor yang memberikan nilai absorbansi secara langsung atau dapat
dikalibrasi dalam satuan konsentrasi setelah larutan standar diukur Ewing,G.M., 1975
2.3.6. Spektrofotometer Sinar Ganda
sumber kesalahan yang mungkin dalam tipe absorpsiometer yang berbeda adalah tepatnya dilihat dalam intensitas sumber radiasi. Jangka variasi yang pendek
biasanya akibat dari perubahan dalam intensitas selama perbandingan antara larutan standar dengan larutan yang tidak diketahui tentunya akan menghasilkan kesalahan.
Kesalahan dapat dikurangi dengan menggunakan pemudah pengaturan tegangan atau dengan menggunakan spektronik 20, suatu pengendali elektronik untuk
lampunya sendiri, dengan menggunakan fotosel untuk memantau intensitasnya. Cara yang sangat efektif untuk mengurangi efek variasi sumber cahaya adalah memakai
sinar ganda Fritz, James S., Schenk, George H, 1987
2.4. Ekstraksi pelarut 2.4.1. Hukum distribusi atau partisi
Cukup diketahui bahwa zat-zat tertentu lebih mudah larut dalam pelarut- pelarut tertentu dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain. Jadi iod lebih dapat
larut dalam karbon disulfida, klorofom atau karbon tetraklorida dari pada dalam air. Lagi pula, bila cairan-cairan tertentu seperti karbon disulfida dan air dan juga eter dan
air, dikocok bersama-sama dalam suatu bejana dan campuran kemudian dibiarkan, maka kedua cairan akan memisahkan menjadi dua lapisan. Cairan-cairan semacam itu
dinamakan sebagai tak dapat campur karbon disulfida dan air atau setengah campuran eter dan air, bergantung pada apakah satu ke dalam yang lain hampir tak
dapat larut atau setengan dapat larut. Jika iod dikocok bersama suatu campuran karbon disulfida dan air serta kemudian didiamkan, iod akan dijumpai terbagi ke dalam kedua
pelarut itu. Suatu keadaan kesetimbangan terjadi antara larutan iod dalam karbon
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
disulfida dan larutan iod dalam air. Ternyata bila banyaknya iod diubah-ubah, angka banding konsentrasi-konsentrasi itu selalu konstan asam temperatur konstan, yakni :
d 1
2
K c
c air
dalam iod
disulfida karbon
dalam iod
= =
i konsentras
i konsentras
Tetapan K
d
dikenal sebagai kofisien distribusi atau partisi. Penting untuk dicatat bahwa anka banding c
2
c
1
hanya konstan bila zat yang terlarut mempunyai massa molekul relatif yang sama untuk ke dua pelarut itu. Hukum distribusi atau
partisi dapat dirumuskan : bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang dapat campur, maka pada suatu temperature yang konstan untuk tiap spesi molekul
terdapat angkabanding distribusi yang konstan antara kedia pelarut itu, dan ankabanding distribusi ini tak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang
mingkin ada. Harga angkabanding berubah dengan sifat dasar kedua pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperature vogel, 1985
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Alat-alat
- Spektrofotometri
OPTIMA-SP 300 -
Neraca Analitik Mattler Toledo
- Pemanas Listrik
Selecta -
Pendingin pyrex
- Tabung Soklet
pyrex -
Pipet Volum pyrex
- Mikro pipet
pyrex -
Kertas saring Whatman No 42
- Statif dan Klem
- Gelas beaker
Pyrex -
Rak tabung -
Kolom pyrex
- Alat-alat gelas
pyrex
3.2. Bahan-bahan
- Daging Buah Asam jawa
- Metanol
p.a.E.Merck -
KOH p.a.E.Merck
- H
2
SO
4p
p.a.E.Merck -
Asam Metapospat p.a.E.Merck
- KBr
p.a.E.Merck -
KMnO
4
p.a.E.Merck -
H
2
O
2
p.a.E.Merck -
NaOH p.a.E.Merck
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara