3.3 Variabel Perilaku Pemilih Y
Perilaku pemilih merupakan kegiatan yang dilakukan pemilih yang berkaitan dengan serangkaian proses pembuatan keputusan dalam memilih Caleg
Partai Politik tertentu. Artinya yang dibicarakan dalam hal ini adalah memilih siapakah seseorang pada pemilu, dan atas dasar apa pemilih memilih Caleg Partai
Politik tersebut. Untuk itu responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku pemilih dan pertanyaan-pertanyaan tersebut
berkaitan satu sama lainnya. Kemudian jawabannya akan dijabarkan kedalam tabel-tabel berikut ini:
Tabel 24: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Alasan Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu DPRK Banda Aceh Tahun 2009.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Kerena memperoleh imbalan
3 3,2
2 Karena diajak teman saudara
27 28,7
3 Sadar akan hak sebagai warga negara
64 68,1
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 8 variabel Y.
Dari 94 responden, sebanyak 68,1 responden memilih karena sadar akan haknya sebagai warga negara, angka ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
telah memiliki keasadaran yang sangat baik dalam penggunaan hak pilihnya. 28,7 menggunakan hak pilihnya karena diajak temansaudara yang artinya
mereka manggunakan hak pilihnya bukan karena kemauan dan kesadaran mereka sendiri. Responden yang memilih dikarenakan memperoleh imbalan berjumlah
3,2, responden didalam kategori ini merupakan jenis pemilih yang mudah dimobilisasi, ia tidak akan mau menggunakan hak pilihnya apabila tidak diberikan
imbalan.
Tabel 25: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Partai Yang dipilih Pada Pemilu DPRK Banda Aceh Tahun 2009.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Partai Politik Lokal
28 29,8
2 Partai Politik Nasional Islam
49 52,1
3 Partai Politik nasional Nasionalis
17 18,1
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 9 variabel Y.
Tabel diatas dapat menjelaskan bahwa sebagian besar responden menjatuhkan pilihannya kepada partai nasional islam ,hal ini sesuai dengan data
perolehan suara yang telah diuraikan pada BAB II sebelumnya, bahwa yang memperoleh suara terbanyak adalah partai keadilan sejahtera PKS. Maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden lebih memilih Partai Politik Nasional Islam daripada partai politik lokal dan partai politik nasional nasionalis.
Partai politik Nasional islam masih memiliki pengaruh yang kuat didalam masyarakat Kopelma dararussalam, hal ini dikarenakan kesesuaian antara ideologi
partai yang berazaskan islam dan ideolegi masyarakat itu sendiri. Selain itu, Partai Politik Nasional Islam seperti PKS memiliki Caleg-Caleg dan kader yang cukup
dikenal oleh masyarakat. Bahkan salah satu Caleg berdomisili di Kopelma Darussalam, sehingga masyarakat cukup familiar terhadapnya.
Tabel 26: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Alasan Memilih Partai Politik.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Kharisma ketokohan caleg Partai
politik tertentu. 21
22,3
2 Kedekatan dengan caleg partai politik
tertentu. 20
21,3
3 Tertarik dengan visi-misi caleg partai
politik Tertentu 53
56,4
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 10 variabel Y.
Rasionalitas pemilih dapat kita lihat melalui beberapa hal, salah satunya yang diuraikan didalam tabel diatas adalah alasan responden dalam memilih
Caleg Partai Politik tertentu. 56,4 responden memiliki alasan memilih yang dapat dikatakan sangat rasional yaitu dengan mempertimbangkan visi dan misi
seorang Caleg Partai Politik tertentu. Kharisma dan kedekatan dengan Caleg maupun parpol tertentu memiliki persentase yang lebih kecil, artinya dari 94
responden, mayoritasnya merupakan pemilih rasional.
Tabel 27: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Apakah Pilihan Teman,Saudara, Maupun Keluarga Dapat Mempengaruhi Pilihan
Anda No
Jawaban Frekuensi
Persentase
1 Sangat berpengaruh
15 16,0
2 Berpengaruh sebagai bahan pertimbangan
22 23,4
3 Tidak berpengaruh sama sekali
57 60,6
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 11 variabel Y.
Tabel diatas menjelaskan bahwa sangat sedikit responden yang mudah terpengaruh dengan pilihan orang lain, mayoritas responden yaitu 60,6 memiliki
pendirian yang tetap dan keyakinan sehingga pilihan dari teman, saudara, maupun keluarganya tidak akan berpengaruh terhadap pilihannya. Pemilih yang memiliki
informasi secara cukup mengenai Caleg Partai Politik yang akan dipilihnya akan memiliki prinsip yang lebih kuat daripada pemilih yang kekurangan informasi,
sehingga ia mudah dipengaruhi oleh pilihan orang lain.
Tabel 28: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Pilihan Responden Dipengaruhi Oleh Visi Dan Misi.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tidak Dipengaruhi
18 19,1
2 Kurang mempengaruhi
22 23,4
3 Sangat dipengaruhi
54 57,4
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 12 variabel Y.
Visi dan misi merupakan aspek penilaian yang amat penting dalam menentukan pilihan. Dari 94 responden, 57,4 responden sangat dipengaruhi oleh
visi dan misi dalam menentukan pilihannya, hal ini dikarenakan, Melalui visi dan
misi pemilih dapat melihat sejauh mana Caleg Partai Politik merespon kepentingan publik. Maka visi dan misi menjadi bahan pertimbangan yang
dimiliki seorang pemilih rasional.
Tabel 29: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sejauh Mana Sisi Kharisma Berperan Dalam Menentukan Pilihan Anda
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat berperan
22 23,4
2 Kurang berperan
22 23,4
3 Tidak Berperan
50 53,2
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 13 variabel Y.
Sisi kharisma menjadi penilaian tersendiri bagi seorang pemilih dalam menentukan pilihannya, dari tabel diatas terdapat 23,4 responden yang
menjawab bahwa kharisma sangat berperan bagi mereka dalam memilih Caleg. Aspek kharisma tersebut dilihat responden melalui kewibawaan dan gaya
berbicara seorang Caleg dihadapan publik. Persentase responden yang menjawab kurang berperan sebanyak 23,4, sisi kharisma dijawab kurang berperan oleh
responden dikarenakan kharisma bukanlah satu-satunya aspek yang berperan dalam menentukan pilihan responden. Sedangkan yang menjawab tidak berperan
adalah 53,2, yang merupakan jumlah yang cukup signifikan bahwa kharisma dianggap bukanlah hal yang penting dalam menentukan kepemimpinan seseorang
kedepannya.
Tabel 30: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Track Record Menjadi Pertimbangan Dalam Menentukan Pilihan Anda
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tidak menjadi pertimbangan
10 10,6
2 Tdak selalu menjadi pertimbangan
39 41,5
3 Menjadi pertimbangan
45 47,9
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 14 variabel Y.
Selain visi misi, dan kharisma, track record Caleg Partai Politik merupakan aspek yang penting pula untuk dijadikan bahan pertimbangan. Dari tabel diatas,
mayoritas responden menjawab bahwa track record merupakan pertimabangannya dalam memilih. Hal ini dikarenakan melalui track record, pemilih dapat melihat
catatan masa lalu seorang Caleg Partai Politik dalam kepemimpinannya. Track record yang baik akan dinilai positif oleh pemilih sehingga memungkinkannya
untuk dipilih kembali pada pemilu berikutnya.
3.4 Pola Hubungan antar Variabel X dan Y