Dari segi pekerjaan, responden yang berprofesi sebagai PNS dan TNI- POLRI memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu 29 orang. Pada umumnya,
responden yang berprofesi sebagai PNS bekerja di sektor pemerintahan seperti menjadi Dosen, Guru, TNI POLRI, maupun bekerja di sejumlah kantor-kantor
dinas pemerintahan yang ada di Kota Banda Aceh. Profesi sebagai pegawai swasta tersebar di berbagai kantor yang dapat bergerak di bidang perbankan
misalnya, perhotelan, maupun perusahan-perusahaan swasta. Selanjutnya, berwiraswasta dilakukan responden biasanya dengan membuka toko maupun
kursus-kursus tertentu. Petani dan Nelayan merupakan jenis pekerjaan responden dengan jumlah yang paling sedikit, hal ini merupakan dampak dari tingkat
pendidikan penduduk yang rata-rata menengah keatas sehingga mereka memiliki keinginan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Responden yang bekerja di
sektor jasa dan buruh lepas dilakukan misalnya dengan menjadi pembantu rumah tangga, tukang bangunan, maupun penjaga toko.
3.2 Tingkat Pendidikan Variabel X
Untuk mengukur tingkat pendidikan, maka didalam kuisioner, penulis mengajukan pertanyaan inti kepada responden mengenai pendidikan terakhir
responden dan pendidikan non formal yang pernah diikuti responden. Selanjutnya, untuk menambah informasi mengenai tingkat pendidikan tersebut, penulis
mengajukan beberapa pertanyaan penunjang yang berfungsi untuk melihat implikasi dari tingkat pendidikan tertentu terhadap pemahaman politik responden,
khususnya terkait dengan pemilu DPRK Kota Banda Aceh Tahun 2009. Pertanyaan dalam variabel X ini berkaitan satu sama lainnya, hal ini untuk
mempermudah penilaian mengenai sejauh mana responden memiliki pengetahuan tentang calegpartai politik yang akan ia pilih nanti.
Tabel 17: Distribusi Jawaban Tingkat Pendidikan Responden No
Tingkat pendidikan Frekuensi
Persentase
1 Rendah
16 17,1
2 Sedang
24 25,5
3 Tinggi
54 57,4
Jumlah 94
100
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia kearah yang lebih baik. Dari 94 responden, yang tergolong
kedalam pendidikan tinggi yaitu sarjana jumlahnya sangat signifikan yaitu 54 orang dengan persentase 57,4. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden berpendidikan menengah keatas. Sudah sewajarnya Kopelma Darussalam memiliki jumlah penduduk yang mayoritasnya berpendidikan
menegah keatas, hal ini terkait dengan Kopelma Darussalam sebagai pusat pendidikan di Aceh dan mayoritas penduduknya adalah pelajar dan mahasiswa.
Oleh karena itu, mayoritas penduduk Kopelma Darussalam dapat dikatakan berpendidikan menengah keatas.
Tabel 18: Distribusi Jawaban Pendidikan Non Formal Responden No
Jawaban Frekuensi
Persentase
1 Tidak Pernah
31 33,0
2 Pernah, tapi tidak Tamat
10 10,6
3 Pernah
53 56,24
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 2 variabel X.
Pendidikan dapat diperoleh tidak hanya dari pendidikan formal, tetapo juga melalui pendidikan non formal. Kedua pendidikan tersebut erat kaitannya dalam
rangka membangun SDM yang lebih baik. Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 53 orang pernah mengikuti pendidikan non formal
seperti kursus-kursus tertentu dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan mereka. Kursus-kursus tersebut meliputi kursus bahasa inggris, jepang, kursus
menjahit, kursus tata boga, maupun kursus komputer. Pendidikan non formal melalui kursus-kursus ini ada yang dijadikan sebagai pengisi waktu luang
disamping mengikuti pendidikan formal, namun ada pula yang menjadikannya sebagai pendidikan primer. Artinya Responden yang tidak mengikuti pendidikan
formal menjadikan kursus-kursus tersebut sebagai sarana pendidikan primernya.
Tabel 19: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Intensitas Menonton Kampanye.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tidak Pernah
21 21,3
2 Jarang
24 25,5
3 Sering
50 53,2
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 3 variabel X.
Pertanyaan mengenai intensitas menonton kampanye yang dimaksudkan disini adalah seberapa sering responden menonton kampanye Caleg maupun
Partai Politik baik secara langsung atau melalui televisi. Kampanye secara langsung dilakukan Caleg Partai Politik tertentu di lapangan terbuka dengan
jadwal yang telah ditentukan. Dalam hal ini responden dapat menyaksikan secara langsung kampanye Caleg Partai Politik tersebut. Kampanye tersebut juga
disiarkan melalui siaran televisi lokal Aceh seperti Aceh TV, dan TVRI Banda Aceh. Sehingga responden yang tidak dapat menonton kampanye secara langsung,
dapat menontonnya melalui televisi. Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden sering menonton
kampanye. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa mayoritas responden memiliki minat untuk mencari tahu mengenai calegpartai politik yang akan mereka pilih
nantinya.
Tabel 20: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sumber Perolehan Informasi Mengenai Visi Dan Misi Calon Anggota DPRK Banda Aceh 2009
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Media Elektronik
58 61,7
2 Media massa
20 21,3
3 Sesama Teman keluarga
16 17,0
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 4 variabel X.
Dalam memperoleh informasi mengenai visi dan misi Caleg Partai Politik peserta pemilu DPRK Banda Aceh tahun 2009, responden pada umumnya
menggunakan media elektronik baik televisi maupun radio. Melalui televisi, terdapat dua siaran televisi lokal yaitu TVRI Banda Aceh dan Aceh TV yang
kerap kali menayangkan kampanye peserta pemilu DPRK. Melalui media ini, responden menganggap informasi lebih mudah diperoleh tanpa banyak membuang
waktu karena menonton televisi ataupun mendengar radio dapat dilakukan sambil melakukan aktivitas lainnya. Namun ada pula responden yang memilih media
massa sebagai sumber informasinya yaitu sebanyak 20 responden. Dan sedikit yang memperoleh informasi hanya dari perbincangan sesama teman maupun
keluarga, yaitu 16 orang.
Tabel 21: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Intensitas Memperbincangkan Masalah Politik Terutama Seputar Pemilu DPRK
Banda Aceh Tahun 2009. No
Jawaban Frekuensi Persentase
1 Tidak Pernah
18 19,1
2 Jarang
23 24,5
3 Sering
53 56,4
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 5 variabel X.
Dari 94 responden, tercatat bahwa sebanyak 53 orang sering membicarakan masalah politik terutama mengenai pemilu DPRK Banda Aceh
tahun 2009, perbincangan tersebut terjadi tiddak hanya di lingkungan masyarakat ataupun sesama teman, tetapi di lingkungan keluarga perbincangan ini juga dapat
terjadi pula. Perbincangan mengenai masalah politik biasanya dilakukan dengan
membahas seputar Caleg Partai politik mana yang kira-kira akan menjadi pilihan mereka. Responden yang sering membicarakan masalah politik menunjukkan
bahwa mereka peka terhadap situasi politik saat ini, dalam menghadapi pemilu DPRK Banda Aceh 2009, mereka akan mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dan salah satu cara memperoleh informasi tersebut adalah melalui perbincangan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50 responden
memiliki minat dan perhatian terhadap politik.
Tabel 22: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Termasuk Kedalam Kategori Manakah Anda Dalam Menggali Informasi Mengenai
CalegPartai Politik Yang Akan Anda Pilih Pada Pemilu DPRK Banda Aceh Tahun 2009.
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Saya tidak berminat sama sekali untuk
mencari informasi mengenai caleg Partai Politik yang akan saya pilih nanti.
13 13,8
2 Saya tidak begitu aktif mencari informasi
mengenai calegpartai politik yang akan saya pilih nanti.
36 38,3
3 Saya aktif mencari informasi mengenai
caleg partai politik yang akan saya pilih nanti.
45 47,9
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 6 variabel X.
Untuk memberikan pilhan kepada seorang Caleg Partai Politik, seorang pemilih idealnya harus mampu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai Caleg Partai Politik peserta pemilu. Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa terdapat tiga kategori responden dalam menggali informasi mengenai
Caleg Partai Politik peserta pemilu yaitu tidak berminat sama sekali, tidak begitu aktif, dan aktif dalam menggali informasi tersebut. Keaktifan responden dalam
menggali informasi mengenai Calg Partai Politik dilakukan responden melalui beberapa hal, seperti menonton kampanye, membaca media massa, menonton
televisi, mendengarkan radio maupun melaui perbincangan sehari-hari. Dari tabel diatas, dapat kita simpulkan bahwa terdapat 45 responden yang tergolong kedalam
kategori aktif, mereka merasa bahwa Caleg Partai Politik yang mereka pilih nanti harus benar-benar orang yang berkompeten dan benar-benar orang yang tepat,
sehingga responden yang tergolong kedalam kategori aktif ini berusaha untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya agar dapat melaukuan suatu
penilaian yang valid terhadap seorang Caleg Partai Politik tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki motivasi yang tinggi untuk
mengetahui informasi mengenai calegpartai politik yang akan ia pilih nanti. Sedangkan responden yang menjawab kurang begitu aktif dan tidak berminat
sama sekali dikarenakan minat mereka terhadap politik yang tidak begitu besar. Mereka tidak secara khusus berusaha mencari informasi mengenai Caleg Partai
Politik yang akan mereka pilih. Artinya proses pencarian informasi tersebut dilakukan bukan semata-mata karena ingin memperoleh informasi mengenai
Caleg Parta Politik tersebut.
Tabel 23: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Identitas Caleg Partai Politik Peserta Pemilu DPRK Banda Aceh Tahun
2009. No
Jawaban Frekuensi Persentase
1 Tidak mengetahui
10 10,6
2 Kurang Mengetahui
33 35,1
3 Mengetahui
51 54,3
Jumlah 94
100 Sumber: Kuisioner Penelitian Tahun 2011, butir pertanyaan no 7 variabel X.
Yang dimaksud dengan pengetahuan mengenai identitas Caleg Partai Politik peserta pemilu adalah sejauh mana responden mengetahui tentang identitas
seorang caleg, misalnya meliputi siapa namanya, dan berasal dari partai manakah ia. Maka berdasarkan jawaban responden pada tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan responden tentang identitas Caleg Partai Politik berada pada tingkatan menengah keatas, hal tersebut terlihat dari sebanyak 51 responden
menjawab mengetahui, artinya ia mengetahui persis mengenai siapa yang akan dipilihnya. 33 responden menjawab kurang mengetahui yang artinya ia tidak
mengetahui secara lengkap mengenai identitas Caleg Partai Politik yang akan ia pilih. Dan 10 Responden yang menjawab tidak mengetahui sama sekali. Jawaban-
jawaban tersebut diatas merupakan implikasi dari pertanyaan sebelumnya mengenai keaktifan responden dalam menari informasi. Maka dapat kita
simpulkan bahwa responden yang aktif tentu saja akan mengetahui identitas Caleg Partai Politik yang akan ia pilih secara baik.
3.3 Variabel Perilaku Pemilih Y