26
BAB II METODE PENELITIAN.
2.1.Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang mempergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif . Menurut Nawawi 1993 :73 metode yang ada
pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual , sebagaimana dengan keadaan sebenarnya .
Dengan demikian penelitia ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya dan
mencoba menganalisis untuk memberikan kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh .
2.2. Lokasi Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Pusksmas Padang Bulan Medan , yang berlokasi di
jalan Letjen Jamin Ginting , Kompleks Pamen Medan .
2.3. Populasi dan Sampel. 2.3.1.Populasi.
Sebelum penelitian dilaksanakan , maka penulis terlebih dahulu menentukan populasiyang akan di teliti . Menurut Sugiyono 2005:90 bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek subjek yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk menarik kesimpulannya.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan yang berjumlah 39 orang .
Universitas Sumatera Utara
27
2.3.2. Sampel.
Dalam penentuan sampel dari pegawai Puskesmas Padang Bulan dan pihak – pihak yang berkepentingan yang terlibat didalam program gizi di pergunakan teknik
Purposive Sampling yaitu pentuan sampel tidak didasarkan atas strata , pedoman atau wilayah , tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan tetap berhubungan
dengan permasalahan penelitian . Jumlah Informan yang akan di wawancarai di dalam program gizi ada 7 orang yang terdiri dari 3 orang Informan kunci dan 4 orang
Informan biasa . Sementara untuk masyarakat dipergunakan penentuan sampel dengan metode simpel random sampling , untuk sampel dari masyarakat di gunakan
teknik sampel secara acak tanpa memperhatikan strata dan biasanya yang dihubungi adalah objek yang mudah ditemui , sehingga pengumpulan datanya mudah .Yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 91 orang .Dalam hal ini seluruh bayi dan balita di wakili oleh ibu atau pengasuh .
2.4. Teknik Pengumpulan Data .
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan di lakukan oleh peneliti adalah :
1. Data Primer , adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian .Data Primer tersebut dilakukan secara langsung pada lokasi
penelitian .Data primer tersebut dilakukan sebagai instrumen sebagai berikut : a.
Metode angket kuesioner Yaitu : pemberian daftar pertayaan secara tertutup kepada responden yang
dilengkapi dengan alternatif jawaban .
Universitas Sumatera Utara
28 b.
Metode wawancara Interview Yaitu : mengadakan Tanya jawab langsung kepada pihak –pihak yang
terkait dan punya relevansi terhadap masalah penelitian. c.
Metode Observasi Yaitu : melakukan pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang
berkaitan dengna fokus penelitian . 2.Data Skunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi
pustaka yang diperoleh melalui tulisan , karang ilmiah buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.
2.5. Teknik Analisa Data .
Sesuai dengan metode penelitian ini , maka teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisa data
secara kualitatif , yaitu data yang di peroleh dari lapangan selanjutnya interpretasikan sehingga memberikan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti
dengan menggunakan ananlisa tabel tunggal atau tabel frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN.
3.1. Sejarah Puskesmas.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah mempengaruhi masalah kesehatan dimana masyarakat untuk
dapat hidup sehat.Bertitik tolak dari hal itu , maka pada tahun 1968 lahirlah konsep Puskesmas ketika dilangsungkan RAKESMAS di jakarta .
Sebelum tahun 1968, pelayanan tingkat dasar memang sudah ada seperti KIA,Balai pengobatan , penanggulangan penyakit menular , penyuluhan
masyarakat tetapi hal ini masih sendiri dimana belum terorganisasi sehingga dipandang kurang menguntungkan .
Dan melalui Rakesmas inilah timbul sasaran untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam organisasi yang terpercaya yang diberi
nama Puskesmas . Pada tingkatan ini Puskesmas dibedakan 4 macam , yaitu : 1. Puskesmas tingkat desa.
2. Puskesmas tingkat kelurahan. 3. Puskesmas tingkat kecamatan.
4. Puskesmas tingkat kabupaten. Pembagian wilayah kekuasaan ini tidak bertahan lama dan pada
tahun 1969 berlangsung Rakesmas II dan pada saat itu pembagiannya menjadi : 1. Puskesmas Tipe A yang dipimpin oleh dokter penuh.
2. Puskesmas Tipe B yang dipimpin oleh dokter tidak penuh.
Universitas Sumatera Utara
30 3. Puskesmas Tipe C yang dipimpin oleh petugas tenaga medis.
Pada tahun 1970,berlangsung Rekemas yang ketiga dan dirasakan pembagian Puskesmas kurang sesuai karena bagi Puskesmas tipe B dan
tipe C yang tidak dipimpin oleh dokter tidak penuh,dirasakan sulit dikembangkan,maka pembagian puskesmas menurut ini ditinggalkan dan sejak saat
itu pembagian puskesmas menjadi satu macam yaitu pembagian puskesmas menurut wilayah kerjanya.
Tingkat kecamatan dengan jumlah penduduk 30.000 – 50.000 jiwa merupakan satu wilayah puskesmas,selanjutnya dengan keluarnya kebijaksanaan
pemerintah yaitu , Inpres No. 5 Tahun 1974, No.7 Tahun 1976 dan No.4 Tahun 1976,maka wilayah kerja puskesmas di perkecil dengan jumlah penduduk 30.000
jiwa untuk satu wilayah pukesmas.Dan mulai tahun 1976 mulai dirintis pembangunan puskesmas didaerah tingkat kelurahan.
3.2. Sejarah Puskesmas Padang Bulan. Puskesmas Padang Bulan dulunya bukan sebuah puskesmas,tetapi