Ukuran Kap Spesialisasi Industri Audit

melaporkan adanya pelanggaran atau independensi auditor tergantung pada tingkat kompetensi mereka.

2.3.1 Ukuran Kap

Ukuran KAP menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. KAP besar cenderung memberikan opini kebangkrutan perusahaan klien Lenox, 1999 dalam Efraim, 2010. KAP berafiliasi dengan KAP internasional dipakai sebagai proksi reputasi KAP. Sejumlah penelitian telah menguji apakah kualitas audit yang diukur dengan auditor brand name berhubungan positif dengan kualitas audit. Becker et al. 1998 dan Reynolds and Francis 2000 dalam Efraim 2010 berargumentasi bahwa auditor berkualitas tinggi KAP Internasional dapat mendeteksi manajemen laba sebab mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mencegah tindakan manajemen laba yang oportunis oleh klien Ukuran KAP dalam penelitian ini diukur dengan kelompok auditor big four dan nonbig four. Keempat KAP tersebut adalah Ernst Young, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers. Pada tahun 2006-2008, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big four Auditors adalah sebagai berikut: 1 KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst Young, Universitas Sumatera Utara 2 KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, 4 KAP Haryanto Sahari berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers. Pada tahun 2009, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu: 1 KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst Young, 2 KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Siddharta dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, 4 KAP Tanudireja Wibisana Rekan berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers.

2.3.2 Spesialisasi Industri Audit

Craswell et al. 1995 dalam Mayangsari 2004 menunjukkan bahwa spesialisasi auditor pada bidang tertentu merupakan dimensi lain dari kualitas audit. Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengetahuan audit seorang auditor yang merupakan proses yang ekstensif dalam mengaudit industry tertentu Fernando,2007 dalam Hajiha dan Neda, 2012. Auditor spesialis diyakini mampu mendeteksi kesalahan- kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Spesialisasi industri KAP dilihat melalui frekuensi KAP dalam melakukan audit pada perusahaan industri yang sejenis menurut pengelompokan Universitas Sumatera Utara industri oleh BEI. Semakin sering KAP melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan sejenis, maka KAP tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi industri KAP dapat diukur dengan besarnya market share, auditor spesialis memiliki market share lebih dari 20 dari jumlah klien yang diterima pada industri tertentu Hajiha dan Neda, 2012. Selain itu, O’reilly dan Reisch 2002 dalam Nuratama 2011 memberikan dua ukuran untuk menentukan suatu KAP dapat dikatakan sebagai auditor spesialis pada industri tertentu, yaitu jika KAP tertentu memiliki pangsa pasar market share terbesar dalam tiap industri, atau jika KAP tertentu memiliki jumlah klien yang terbanyak pada industri tertentu. Pengelompokan perusahaan manufaktur menurut BEI tergabung dalam 19 jenis kelompok usaha, yaitu 1Food and Beverage, 2Tobacco Manufaktures, 3 Textille Mill Products, 4Apparel and Other Textile Products, 5Lumber and Wood Products, 6Paper and Allied Products, 7Chemical and Allied Products, 8Adhesive, 9Plastic and Glass Products, 10Cement, 11Metal and Allied Products, 12Fabricated Metal Products, 13Stone, Clay, Glass and Concrete Products,14Cables, 15Electronic and Office Equipment, 16Automotive and Allied Products, 17Photographic Equipment, 18Pharmaceuticals, 19Consumer Goods.

2.3.3 Audit Tenure

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AKRUAL TERHADAP BIAYA UTANG DAN BIAYA EKUITAS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012�2013)

4 64 18

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 33

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 3

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS (Studi pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 9

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17