2.6 Leverage Debt to Total Asset
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari
pemegang saham ataupun investor Sudarmadji dan Sularto 2007. Debt to total asset menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin
hutang.
2.7 Kerangka Konseptual
Dilihat dari sudut pandang perusahaan, biaya modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan kepada investornya, meskipun biaya
modal tidak tercantum dalam laporan keuangan. Di sisi investor, biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor atas investasinya
pada tingkat resiko tertentu. Biaya modal perusahaan dipengaruhi oleh tingkat resiko investasi.
Semakin tinggi resiko dari suatu investasi maka return yang diharapkan oleh investor akan semakin besar pula.
Seorang investor sebelum menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan, maka ia akan menilai perusahaan tersebut dan menilai kelayakan
investasinya. Salah satu indikator yang dapat dinilai oleh investor adalah kinerja perusahaan melalui laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen.
Audit yang berkualitas akan memberikan pengungkapan yang lebih baik mengenai laporan keuangan. Hal ini akan mengurangi terdistorsinya
informasi. Lambert et al 2007 dalam Hajiha dan Neda, 2012 mengatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa informasi yang lebih baik akan membuat biaya modal semakin rendah sebab kesempatan investasi sejalan dengan pilihan investasinya. Karena itulah,
sejak perusahaan mencari keputusan biaya modal ekuitas mereka dalam rangka meningkatkan nilai perusaaan dan kesejahteraan pemegang saham, mereka dapat
mencapai tujuan ini dengan menyediakan laporan keuangan yang kualitatif Lambert et al, 2007 dalam Hajiha dan Neda, 2012.
Chen et al 2010 dalam Hajiha dan Neda, 2012 mengatakan bahwa kualitas audit yang tinggi akan akan mengurangi resiko informasi yang tak
terlihat, dapat diartikan sebagai keuntungan yang terlihat dalam bentuk biaya modal perusahaan yang lebih rendah.
Indikator-indikator dari kualitas audit dapat beraneka ragam. Dalam penelitian ini digunakan ukuran Kantor Akuntan Publik KAP, spesialisasi
industri audit, dan masa jabatan auditor audit tenur. Dari pandangan auditor, ukuran kantor KAP adalah salah satu hal yang
mempengaruhi kualitas audit Hajiha dan Neda, 2012. DeAngelo 1981 dalam Hajiha dan Neda, 2012 mengindikasikan bahwa auditor yang besar akan
menyediakan jasa kualitas audit yang lebih tinggi pada klien dibandingkan dengan auditor yang kecil karena ketergantungan ekonomi auditor lebih kecil pada auditor
yang besar, dan auditor besar memiliki resiko kehilangan reputasi yang lebih besar dalam hal kegagalan audit dibandingkan auditor kecil.
Perusahaan yang menggunakan KAP besar memiliki biaya modal yang lebih rendah dibanding yang tidak Hajiha dan Neda, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Auditor dengan keahlian pada industri tertentu dipandang menyediakan kualitas audit yang lebih tinggi karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih
banyak tentang industri tersebut dan mengaudit dengan lebih efektif untuk mengembangkan skala ekonomi Hajiha dan Neda, 2012
Efraim 2010 memandang bahwa tenur audit yang panjang akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. Pengetahuan ini
dapat digunakan untuk merancang program audit yang efektif dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas tinggi.
Perusahaan yang mempertahankan hubungannya dengan KAP yang sama selama empat tahun berturut-turut memiliki biaya modal ekuitas yang lebih
rendah Hajiha dan Neda, 2012.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Pada gambar 2.1 dapat dilihat kerangka konseptual penelitian yang menggambarkan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan
antara ukuran perusahaan audit, spesialisasi industri auditor dan masa jabatan auditor audit tenure sebagai indikator dari kualitas audit dengan
Earning Price Ratio sebagai proksi dari biaya modal ekuitas.
Ukuran Perusahaan Audit
Spesialisasi Industri Audit
Masa Jabatan Auditor Earning Price Ratio
Universitas Sumatera Utara
2.8 Penelitian Terdahulu