Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik dan Akuntan Ukuran Perusahaan Leverage Debt to Total Asset

7 Para pemakai yang berkepentingan Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil keputusan yang menggunakan dan mengandalkan temuan-temuan yang diinformasikan melalui laporan audit dan laporan lainnya. Para pemakai tersebut meliputi investor maupun calon investor di pasar modal, pemegang saham, kreditor maupun calon kreditor, badan pemerintahan, manajemen dan publik pada umumnya. Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa auditing adalah suatu kegiatan atau proses yang memiliki sistematika tertentu yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk mengumpulkan bukti-bukti audit kemudian melakukan evaluasi atas bukti tersebut untuk membandingkan pernyataan atas kegiatan ekonomi perusahaan dengan kenyataan kemudian diberikan pendapat atas kewajaran pernyataan tersebut.

2.2 Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik dan Akuntan

Dalam PMK No. 17PMK.012008 dijelaskan Kantor Akuntan Publik KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011, Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP, adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang ini. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011, Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Akuntan Universitas Sumatera Utara menurut PMK No. 17PMK.012008 adalah seseorang yang berhak menyandang gelar atau sebutan akuntan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia.

2.3 Kualitas Audit

Widiastuty dan Febrianto 2010 dalam Nuratama 2011 mendefenisikan kualitas audit adalah seberapa sesuai audit denagn standar pengauditan. Dengan kata lain semakin audit dilaksanakan sesuai standar maka audit semakin baik. Kualitas audit berhubungan erat dengan independensi dan kompetensi auditor. Widiastuty dan Febrianto 2010 dalam Nuratama 2011 mendefinisikan auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki kemampuan teknologi, memahami dan melaksanakan prosedur audit yang benar serta memahami dan menggunakan metode penyampelan yang benar. Sebaliknya auditor yang independen adalah auditor yang jika menemukan pelanggaran, akan secara independen melaporkan pelanggaran tersebut. Probabilitas auditor akan Universitas Sumatera Utara melaporkan adanya pelanggaran atau independensi auditor tergantung pada tingkat kompetensi mereka.

2.3.1 Ukuran Kap

Ukuran KAP menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. KAP besar cenderung memberikan opini kebangkrutan perusahaan klien Lenox, 1999 dalam Efraim, 2010. KAP berafiliasi dengan KAP internasional dipakai sebagai proksi reputasi KAP. Sejumlah penelitian telah menguji apakah kualitas audit yang diukur dengan auditor brand name berhubungan positif dengan kualitas audit. Becker et al. 1998 dan Reynolds and Francis 2000 dalam Efraim 2010 berargumentasi bahwa auditor berkualitas tinggi KAP Internasional dapat mendeteksi manajemen laba sebab mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mencegah tindakan manajemen laba yang oportunis oleh klien Ukuran KAP dalam penelitian ini diukur dengan kelompok auditor big four dan nonbig four. Keempat KAP tersebut adalah Ernst Young, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers. Pada tahun 2006-2008, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big four Auditors adalah sebagai berikut: 1 KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst Young, Universitas Sumatera Utara 2 KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, 4 KAP Haryanto Sahari berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers. Pada tahun 2009, empat KAP lokal yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu: 1 KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst Young, 2 KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Siddharta dan Widjaja berafiliasi dengan KPMG, 4 KAP Tanudireja Wibisana Rekan berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers.

2.3.2 Spesialisasi Industri Audit

Craswell et al. 1995 dalam Mayangsari 2004 menunjukkan bahwa spesialisasi auditor pada bidang tertentu merupakan dimensi lain dari kualitas audit. Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengetahuan audit seorang auditor yang merupakan proses yang ekstensif dalam mengaudit industry tertentu Fernando,2007 dalam Hajiha dan Neda, 2012. Auditor spesialis diyakini mampu mendeteksi kesalahan- kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Spesialisasi industri KAP dilihat melalui frekuensi KAP dalam melakukan audit pada perusahaan industri yang sejenis menurut pengelompokan Universitas Sumatera Utara industri oleh BEI. Semakin sering KAP melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan sejenis, maka KAP tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi industri KAP dapat diukur dengan besarnya market share, auditor spesialis memiliki market share lebih dari 20 dari jumlah klien yang diterima pada industri tertentu Hajiha dan Neda, 2012. Selain itu, O’reilly dan Reisch 2002 dalam Nuratama 2011 memberikan dua ukuran untuk menentukan suatu KAP dapat dikatakan sebagai auditor spesialis pada industri tertentu, yaitu jika KAP tertentu memiliki pangsa pasar market share terbesar dalam tiap industri, atau jika KAP tertentu memiliki jumlah klien yang terbanyak pada industri tertentu. Pengelompokan perusahaan manufaktur menurut BEI tergabung dalam 19 jenis kelompok usaha, yaitu 1Food and Beverage, 2Tobacco Manufaktures, 3 Textille Mill Products, 4Apparel and Other Textile Products, 5Lumber and Wood Products, 6Paper and Allied Products, 7Chemical and Allied Products, 8Adhesive, 9Plastic and Glass Products, 10Cement, 11Metal and Allied Products, 12Fabricated Metal Products, 13Stone, Clay, Glass and Concrete Products,14Cables, 15Electronic and Office Equipment, 16Automotive and Allied Products, 17Photographic Equipment, 18Pharmaceuticals, 19Consumer Goods.

2.3.3 Audit Tenure

Tenur adalah jangka waktu perikatan yang terjalin antara KAP dengan auditee yang sama. Terdapat sejumlah studi yang berusaha menghubungkan Universitas Sumatera Utara antara kualitas dengan masa penugasan audit. DeAngelo 1981 dalam Arie 2009 melalui Nuratama 2011 melakukan penelitian terkait dengan kualitas audit berdasarkan teori permintaan dan penawaran kualitas jasa audit. Argumen utamanya adalah permintaan dan penawaran kualitas jasa audit dapat terpenuhi dengan semakin panjangnya masa penugasan auditor auditor tenure, karena auditor dapat terus menggunakan teknologi dan pengetahuan audit yang telah diperoleh selama menjalankan audit pada periode sebelumnya dan memberikan jasa secara konsisten. Efraim 2010 memandang bahwa tenur audit yang panjang akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk merancang program audit yang efektif dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Jika dilihat dari hasil penelitian dan alasan logis yang disampaikan terkait dengan hubungan tenur dan kualitas audit, maka dapat dimunculkan satu proposisi bahwa kualitas audit akan semakin tinggi ketika tenur auditor semakin lama. Namun, ada pula teori yang mengemukakan hal yang berbeda hal tersebut. Audit tenur yang panjang dapat mengurangi kualitas audit sebab dapat mempengaruhi independensi auditor. Universitas Sumatera Utara

2.4 Biaya Modal Ekuitas

Martin et al 1997 mendefenisikan biaya modal suatu perusahaan adalah bagian yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasaan kepada investor pada tingkat resiko tertentu. Biaya modal suatu perusahaan dikendalikan oleh permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian dan tingkat resiko perusahaan. Faktor- faktor yang menentukan biaya modal antara lain Martin et al 1997 : 1. Keadaan-keadaan umum perekonomian Faktor ini mentukan permintaan dan penawaran modal dalam perekonomian, seperti inflasi. Variabel perekonomian ini tercermin pada tingkat hasil bebas-resiko. 2. Keadaan-Keadaan Pasar Jika investor membeli surat berharga yang memiliki resiko investasi yang yang signifikan, kesempatan untuk memperoleh hasil tambahan diperlukan untuk membuat investasi ini menawan. Intinya bila resiko bertambah, para investor memerlukan tingkat hasil yang lebih tinggi. Peningkatan ini disebut premi risiko. Jika para investor meningkatkan tingkat hasil minimumnya, maka akan menyebabkan biaya modal meningkat. Bila sutau surat berharga mudah dipasarkan dan harganya cukup stabil, para investor akan menghendaki tingkat hasil yang lebih rendah dan biaya modal perusahaan tersebut juga akan rendah. 3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan perusahaan Universitas Sumatera Utara Risiko juga diakibatkan oleh keputusan-keputusan yang diambil dalam perusahaan. Risiko yang diakibatkan oleh keputusan ini secara umum dibagi menjadi dua jenis: risiko bisnis dan risiko keuangan. Risiko bisnis adalah tingkat variasi hasil dari aktiva-aktiva dan disebabkan oleh keputusan – keputusan investasi perushaan itu. Risiko keuangan adalah meningkatnya variabilitas hasil untuk pemegang saham umum sebagai akibat dari pemanfaatan utang dan saham istimewa. Bila resiko bisnis dan resiko keuangan ini naik atau turun maka tingkat hasil minimum para investor juga akan bergerak dalam arah yang sama. 4. Besarnya pembiayaan Bila keperluan pembiayaan suatu perusahaan membesar, bobot biaya modal akan meningkat dengan berbagai alasan. Contohnya bila semakin banyak surat berharga yang diterbitkan, biaya-biaya pendirian perusahaan biaya penjualan surat berharga akan mempengaruhi persentase biaya dari modal untuk perusahaan. Demikian pula jika manajemen mendekati pasar untuk jumlah modal yang relatif lebih besar daripada ukuran perusahaannya, para investor akan menaikkan required-rate-of-return-nya. Biaya modal terdiri atas biaya modal ekuitas dan biaya modal utang dan saham preferen. Biaya modal ekuitas menurut Sjahrial 2009 merupakan tingkat pengembalian yang pemilik modal sendiri harapkan atas investasi mereka dalam perusahaan. Horne dan Wachowicz 2007 mengatakan bahwa modal ekuitas dapat ditingkatkan baik secara internal melalui laba ditahan maupun secara eksternal melalui penjualan saham biasa. Universitas Sumatera Utara Secara teoretis, biaya keduanya bias dianggap sebagai tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan perusahaan atas bagian yang dibiayai ekuitas dalam proyek investasi agar dapat membuat harga pasar saham biasa perusahaan tidak berubah.

2.4.1 Sumber Biaya Modal Ekuitas

Perusahaan memiliki beberapa sumber dana agar memiliki struktur biaya modal yang optimal. Biaya modal ekuitas dihitung berdasarkan sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan. Ada 4 sumber dana jangka panjang, yaitu: 1 Hutang jangka panjang adalah biaya hutang setelah pajak saat ini untuk mendapatkan dana jangka panjang melalui pinjaman, 2 Saham preferen adalah deviden saham preferen tahunan dibagi dengan hasil penjualan saham preferen, 3 Saham biasa atau biaya modal ekuitas adalah besarnya rate tingkat nilai, harga, kecepatan perkembangan yang digunakan oleh investor untuk mendiskontokan deviden yang diharapkan akan diterima pada masa mendatang. Yang dimaksud dengan diskonto adalah jumlah yang dikurangkan dari surat-surat berharga karena diperjualbelikan sebelum jatuh tempo, yang diberikan oleh pembeli karena pembayarannya tunai, cepat, dalam jumlah besar, atau akan dijual kembali, 4 laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan, tetapi ditambahkan pada modal. Ukuran perusahaan merupakan ukuran ketersediaan informasi. Risiko dalam investasi ke perusahaan akan meningkat ketika informasi Universitas Sumatera Utara tentang perusahaan sulit didapatkan dan biasanya informasi lebih tersedia pada perusahaan besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil Murni, 2004.

2.4.2 Pengukuran Biaya Modal Ekuitas

Pengukuran biaya modal saham biasa biaya modal ekuitas dipengaruhi oleh model penilaian perusahaan yang digunakan. Model penilaian perusahaan antara lain Wiwik Utami, 2006 : 1. Model penilaian pertumbuhan konstan constant growth valuation model. Model ini dikenal dengan sebutan Gordon Model. Dasar pemikiran yang digunakan adalah bahwa nilai saham dengan nilai tunai present value dari semua deviden yang akan diterima di masa yang akan datang diasumsikan pada tingkat pertumbuhan konstan dalam waktu yang tidak terbatas. 2.. Capital Asset Pricing Model CAPM Biaya modal saham biasa adalah tingkat return yang diharapkan oleh investor sebagai kompensasi atas risiko yang tidak dapat dideversifikasi yang diukur dengan beta. 3. Model Ohlson Model ini digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan dengan mendasarkan pada nilai buku ekuitas ditambah dengan nilai tunai dari laba abnormal. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini biaya modal ekuitas diukur dengan EearningPrice Ratio EPR. Rasio ini digunakan karena merupakan rasio yang paling populer digunakan dalam mengestimasi tingkat pengembalian dalam pasar ekuitas dan merupakan pengukuran yang secara luas diterapkan Easton,2004 dalam Li et al., 2009. EPR lebih dapat menangkap efek harga yang ditimbulkan oleh kualitas audit dengan indikasi seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap dolar laba yang diaudit FLOS, 2005. Sesuai dengan francis et al. 2005 dan Liu dan Wysocki 2008 dalam Li et al. ,2009, hanya perusahaan dengan laba yang positif yang diteliti sebab adanya kesulitan dalam menginterpretasikan Earning Price Ratio yang negatif dalam kaitannya dengan biaya modal ekuitas.

2.5 Ukuran Perusahaan

Menurut Sudarmadji dan Sularto 2007, ukuran perusahan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Semakin besar aktiva total aset maka semakin banyak modal yang ditanamkan, semakin banyak penjualan sehingga semakin banyak perputaran uang, sehingga semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin dikenal pula perusahaan tersemut di masyarakat. Universitas Sumatera Utara

2.6 Leverage Debt to Total Asset

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor Sudarmadji dan Sularto 2007. Debt to total asset menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.

2.7 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AKRUAL TERHADAP BIAYA UTANG DAN BIAYA EKUITAS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012�2013)

4 64 18

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 33

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 3

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS (Studi pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 9

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17