BAB I PENDAHULUAN
E.1. Latar Belakang
Ketahanan pangan menduduki posisi penting dan strategis dalam menjaga stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh karena itu, sektor pertanian berperan penting
dalam membangun sistem ketahanan pangan nasional yang tangguh berwawasan agribisnis. Upaya memenuhi kecukupan dan perbaikan kualitas pangan ditempuh
melalui berbagai cara, salah satunya adalah perbaikan aksebilitas petani terhadap pupuk. Suriyadikarta, 2005
Keberhasilan produksi pertanian melalui kegiatan intensifikasi tidak lepas dari kontribusi dan peranan saranan produksi pertanian, khususnya pupuk. Penerapan
program pemupukan berimbang, selain meningkatkan produksi pangan dan produktivitas lahan pertanian, juga dapat menghemat pupuk dan devisa negara.
Suriyadikarta, 2005 Selama ini, untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, pemerintah
menyediakan dana untuk subsidi pupuk tunggal urea, SP-36, ZA, dan KCl. Namun, dengan memburuknya situasi perekonomian di Indonesia, pemerintah akhirnya
menerapkan kebijakan penghapusan subsidi pupuk secara bertahap mulai tahun 1998 yang menyebabkan harga pupuk subsidi menjadi naik. Suriyadikarta, 2005
Hal tersebut menyebabkan para petani mulai beralih ke penggunaan pupuk organik dan pupuk kompos yang harganya relatif lebih murah dan dapat diproduksi
sendiri, karena pupuk tersebut dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti sisa panen jerami, tongkol jagung, sabut kelapa, serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah industri
industri tahu dan tempe. Suriyadikarta, 2005 Salah satu bahan baku potensial dalam pembuatan pupuk organik adalah
penggunaan limbah cair industri tahu. Hal tersebut disebabkan limbah cair yang dikeluarkan oleh industri tahu masih menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya,
karena pada umumnya industri rumah tangga ini mengalirkan air limbahnya langsung ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Limbah industri tahu dapat
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi Pohan, 2008
Kapasitas produksi tahu di kota Medan adalah 2300000 potong hari atau 23 ton hari Yenni, 2011. Menurut Pohan 2008, setiap pembuatan 80 kg tahu, dihasilkan
limbah cair sebanyak 2610 kg. Dengan demikian, dari pabrik tahu di kota Medan akan diperoleh limbah cair sebanyak 731,77 ton hari.
Adapun data kebutuhan impor pupuk untuk propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Data Kebutuhan Pupuk Sumatera Utara
Tahun Kebutuhan Pupuk tontahun
Kebutuhan Pupuk Organik tontahun
2006 702736
47913 2007
615194 41944
2008 1026901
70015 2009
425342 29000
2010 784824
53510 2011
1070481 72986
2012 1429963
97496 BPS, 2010
Dari data di atas, diperoleh kebutuhan pupuk organik di Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah 97496 ton tahun. Maka, pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik
dari limbah cair tahu ini direncanakan didirikan pada tahun 2012 dengan kapasitas produksi 15000 ton tahun bahan baku yang tersedia adalah 939600 tontahun untuk
memenuhi 15,5 kebutuhan pupuk organik di Sumatera Utara.
E.2. Perumusan Masalah
Semakin meningkatnya
penggunaan pupuk
mengakibatkan terjadinya
peningkatan kebutuhan pupuk sehingga perlu diimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Limbah tahu yang selama ini menjadi masalah bagi lingkungan karena
mengandung bau dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi pupuk organik. Untuk itu, perlu dibuat suatu pra rancangan pabrik untuk mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk
Universitas Sumatera Utara
organik. Produk utama dari proses ini adalah pupuk padat dan pupuk cair, serta produk sampingnya berupa limbah cair dan gas bio.
E.3. Tujuan Perancangan
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik dari limbah cair tahu ini adalah menerapkan disiplin ilmu teknik kimia khususnya di bidang
perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Organik.
Secara khusus, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik dari limbah cair tahu ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik di Sumatera
Utara, yaitu sekitar 15,5.
E.4. Manfaat Perancangan
Manfaat pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik adalah memberikan gambaran kelayakan dari segi rancangan dan ekonomi pabrik sehingga akan mendukung
pertumbuhan industri pupuk organik di Indonesia. Hal ini, diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik domestik.
Manfaat lain yang ingin dicapai adalah dapat meningkatkan devisa negara dan dapat membantu pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran di Indonesia,
yaitu dengan cara menciptakan lapangan kerja baru.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA