Pengujian Hipotesis Penelitian Koefisien Determinasi R Uji Statistik t uji secara parsial

• angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. • angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Jika nilai Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka perlu dilakukan Run-Test. Pengambilan keputusan didasarkan pada acak atau tidaknya data, apabila bersifat acak maka dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi. Menurut Ghozali 2005:120 acak atau tidaknya data didasarkan pada batasan : • Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi secar acak. • Apabila nilai probabilitas ≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak.

3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana. Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan ketergantungan casual relationship antara satu variabel bebas dependent variable dengan satu atau lebih variabel bebas independent variable. Persamaan regresi linier sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut: � = � + � � Keterangan : Y = Potensi PAD � = Konstanta Regresi Universitas Sumatera Utara b = Koefisien Regresi dari Variabel Independen X = Belanja Modal

3.6.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk “mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali, 2006. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan 1. Jika koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan koefisien determinasi mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali 2006, kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

3.6.4 Uji Statistik t uji secara parsial

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2006. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ho: b1 = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha: b1 ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : • Ho diterima dan Ha ditolak apabila Sig. 0,05. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. • Ha diterima dan Ho ditolak apabila Sig. 0,05. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Untuk menilai t hitung digunakan rumus : t hitung = �����������������1 ���������������1 Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel . Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Ha diterima dan Ho ditolak apabila t hitung t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Sampel Penelitian

Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Kota Pematangsiantar dari tahun 2009 sd tahun 2012. Dari laporan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah realisasi Belanja Modal dan realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun amatan 2009 sd 2012.

4.2 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono : 2007 statistik deskriptif adalah proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik data yang telah terorganisasi tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Berdasarkan data cross section sebanyak 14 SKPD dan time series sebanyak 4 tahun pengamatan, maka diperoleh deskriptif statistik data penelitian sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Alokasi Belanja Modal (Study Empiris Kabupaten/ Kota Jawa Tengah.

0 1 15