Belanja Modal TINJAUAN PUSTAKA

2.16 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 2.17 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 2.18 Retribusi Izin Tempat Berjualan Minuman Beralkohol 2.19 Retribusi Izin GangguanKeramaian 2.20 Retribusi Izin Trayek 2.21 Retribusi Surat Izin Jasa Usaha Konstruksi 3. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 3.1 Bank Pembangunan Daerah 3.2 Perusahaan Daerah Air Minum 4. Pos Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.1 Hasil Penjualan Barang Milik Daerah 4.2 Jasa Giro 4.3 Lain-lain Pendapatan Dalam pengajuan rancangan PAD Pemerintah Kota Pematangsiantar kepada DPRD Kota Pematangsiantar, maka Pemerintah Kota terlebih dahulu akan menyusun Potensi PAD dari setiap sumber PAD di Kota Pematangsiantar.

2.3 Belanja Modal

Sejalan dengan diselenggarakannya otonomi daerah, daerah harus dapat mengembangkan daerahnya sendiri agar apa yang menjadi tujuan diselenggarakannya otonomi daerah dapat terlaksana. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah yang salah Universitas Sumatera Utara satunya adalah belanja modal. Dengan demikian belanja modal merupakan faktor penting dalam menyelenggarakan pembangunan daerah. Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah menyebutkan bahwa : Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan, dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Belanja modal Sinaga, 2012 adalah “Belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi.” Sedangkan menurut Wijaya 2012 bahwa yang dimaksud dengan belanja modal adalah “Pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.” Belanja modal yang dikeluarkan pemerintah daerah merupakan investasi daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Pembangunan dalam sektor pelayanan kepada publik akan merangsang masyarakat untuk lebih aktif dan bergairah dalam bekerja karena ditunjang oleh fasilitas yang memadai, selain itu investor juga akan tertarik kepada daerah karena fasilitas yang diberikan oleh daerah. Dengan bertambahnya produktivitas masyarakat dan investor yang berada di daerah akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah. Pendapatan asli daerah yang semakin tinggi akan merangsang pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya kepada publik sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Universitas Sumatera Utara Kelompok belanja ini mencakup jenis belanja berikut, baik untuk bagian aparatur daerah maupun pelayanan publik berdasarkan Permendagri 13 2006 adalah terdiri dari : 1 Belanja modal tanah 2 Belanja modal jalan dan jembatan 3 Belanja modal bangunan air irigasi 4 Belanja modal instalasi 5 Belanja modal jaringan 6 Belanja modal bangunan gedung 7 Belanja modal monumen 8 Belanja modal alat-alat besar 9 Belanja modal alat-alat angkutan 10 Belanja modal alat-alat bengkel 11 Belanja modal alat-alat pertanian 12 Belanja modal alat-alat kantor dan rumah tangga 13 Belanja modal alat-alat studio dan alat-alat komunikasi 14 Belanja modal alat-alat kedokteran 15 Belanja modal alat-alat laboratorium 16 Belanja modal buku perpustakaan 17 Belanja modal barang bercorak kesenian, kebudayaan 18 Belanja modal hewan, ternak, serta tanaman 19 Belanja modal alat-alat persenjataan keamanan. 2.4Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini diantaranya Wijaya, Aswin 2012 yang meneliti tentang pengaruh belanja modal dan fiscal stress terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak sebagai variabel moderatingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanja Modal dan Fiscal Stress secara simultan berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sebagai variabel moderating. Dan secara parsial, hanya Dana Bagi Hasil Pajak yang tidak berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah. Universitas Sumatera Utara Jansen Batubara 2009 melakukan penelitian tentang pengaruh belanja modal dan belanja pemeliharaan untuk pelayanan publik terhadap realisasi pendapatan asli daerah. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa baik secara parsial ataupun secara bersama-sama, Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah berpengaruh signifikan positif terhadap belanja daerah. Ria Aulia Ramadhonna 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh belanja modal terhadap pendapatan asli daerah dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel interveningnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh terhadap PAD secara tidak langsung melalui variabel pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian maka pertumbuhan ekonomi dapat dengan tepat dikatakan sebagai variabel intervening. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Wijaya, Aswin 2012 Pengaruh Belanja Modal dan Fiscal Stress Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Belanja Modal, Fiscal Stress, Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, dan Pendapatan Asli Daerah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanja Modal dan Fiscal Stress secara simultan berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sebagai variabel moderating. Dan Universitas Sumatera Utara KabupatenKota di Sumatera Utara secara parsial, hanya Dana Bagi Hasil Pajak yang tidak berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jansen Batubara 2009 Pengaruh Belanja Modal Dan Belanja Pemeliharaan Untuk Pelayanan Publik Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintah Daerah KabupatenPemerintah Kota Di Propinsi Sumatera Utara Belanja Modal, Belanja Pemeliharaan, dan Pendapatan Asli Daerah Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial ataupun secara bersama-sama, Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah berpengaruh signifikan positif terhadap belanja daerah. Ria Aulia Ramadh onna 2011 Pengaruh Belanja Modal terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Intervening pada Pemerintah Daerah KabupatenKota di Pulau Sumatera Belanja Modal, PDRB per Kapita, Pendapatan asli daerah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh terhadap PAD secara tidak langsung melalui variabel pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian maka pertumbuhan ekonomi dapat dengan tepat dikatakan sebagai variabel intervening. 2.5Kerangka Konseptual Menurut Erlina 2008 : 38 kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Hubungan yang dijelaskan adalah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan juga jika ada variabel yang lain yang menyertainya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual penelitian sebagai berikut: Variabel Independen X Variabel Dependen Y Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Alokasi Belanja Modal (Study Empiris Kabupaten/ Kota Jawa Tengah.

0 1 15