Pendapatan Asli Daerah TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Pembayaran Pokok Utang C. BELANJA 1. Belanja Tidak Langsung : 1.1 Belanja Pegawai 1.2 Belanja Bunga 1.3 Belanja Hibah 1.4 Belanja Bantuan Sosial 1.5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintahan Desa 1.6 Belanja Tidak Terduga 2. Belanja Langsung 2.1 Belanja Pegawai 2.2 Belanja Barang dan Jasa 2.3 Belanja Modal

2.2 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah PAD bagi Pemerintah Daerah sangatlah penting karena PAD menunjukkan kemampuan daerah dalam menggali sumber keuangannya sendiri yang kemudian menjadi sebuah ukuran kinerja bagi Pemrintah Daerah dalam proses pengembangan ekonomi daerah. Bastian 2001 mengatakan bahwa penerimaan Pendapatan Asli Daerah merupakan akumulasi dari Pos Penerimaan Pajak yang berisi Pajak Daerah dan Pos Retribusi Daerah, Pos Penerimaan Non Pajak yang berisi hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan Investasi serta Pengelolaan Sumber Daya Alam. Universitas Sumatera Utara Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Identifikasi sumber Pendapatan Asli Daerah adalah : meneliti, menentukan dan menetapkan mana sesungguhnya yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah dengan cara meneliti dan mengusahakan serta mengelola sumber pendapatan tersebut dengan benar sehingga memberikan hasil yang maksimal. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh Pemerintah Daerah. Berdasarkan Permendagri nomor 13 tahun 2006 pasal 26 disebutkan bahwa pendapatan asli daerah terdiri dari: a. Hasil pajak daerah, b. Hasil retribusi daerah, c. Hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan milik daerah yang dipisahkan, d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 1. Pajak Daerah Pajak daerah adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk investasi publik. Pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan sebagai badan hukum publik dalam rangka membiayai rumah tangganya. Dengan kata lain pajak daerah adalah : pajak yang wewenang pungutannya ada pada daerah. 2. Retribusi Daerah Retribusi adalah pembayaran kepada negara yang dilakukan kepada mereka yang menggunakan jasa-jasa negara, artinya restribusi daerah sebagai pembayaran atas pemakaian jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah bagi Universitas Sumatera Utara yang berkepentingan atau jasa yang diberikan oleh daerah baik secara langsung maupun tidak langsung oleh karena itu setiap pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah senantiasa berdasarkan prestasi dan jasa yang diberikan kepada masyaraakat, sehingga keluasan retribusi daerah terletak pada yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Jadi retribusi sangat berhubungan erat dengan jasa layanan yang diberikan pemerintah kepada yang membutuhkan. Beberapa ciri-ciri retribusi yaitu : a. retribusi dipungut oleh negara, b. dalam pungutan terdapat pemaksaan secara ekonomis, c. adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat ditunjuk, d. retribusi yang dikenakan kepada setiap orang badan yang menggunakan mengenyam jasa-jasa yang disediakan oleh negara. Pengelompokan retribusi yang meliputi : a. retribusi jasa umum, yaitu: retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan, b. retribusi jasa usaha, yaitu: retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemda dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor swasta. 3. Perusahaan Milik Daerah, dan Pengelolaan Milik Daerah yang Dipisahkan Dalam usaha menggali sumber pendapatan daerah dapat dilakukan dengan berbagai cara, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang sangat penting dan selalu mendapat perhatian khusus adalah perusahaan daerah. Perusahaan Daerah adalah kesatuan produksi yang bersifat: a. memberi jasa, b. menyelenggarakan pemanfaatan umum, c. memupuk pendapatan. Tujuan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan Universitas Sumatera Utara kebutuhan rakyat dengan menggutamakan industrialisasi dan ketentraman serta ketenangan kerja menuju masyarakat yang adil dan makmur. Perusahaan daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai dengan urusan rumah tangganya menurut perundang-undangan yang mengatur pokok-pokok pemerintahan daerah. 4. Cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah dan mengusai hajat hidup orang banyak di daerah, yang modal untuk seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. 4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Pendapatan asli daerah tidak seluruhnya memiliki kesamaan, terdapat pula sumber-sumber pendapatan lainnya, yaitu penerimaan lain-lain yang sah. Kelompok penerimaan lain-lain dalam pendapatan daerah Tingkat II mencakup berbagai penerimaan kecil-kecil, seperti hasil penjualan alat berat dan bahan jasa. Penerimaan dari swasta, bunga simpanan giro dan Bank serta penerimaan dari denda kontraktor. Namun walaupun demikian sumber penerimaan daerah sangat bergantung pada potensi daerah itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian jenis-jenis pendapatan asli daerah yang tercantum dalam buku APBD kota Pematangsiantar, sebagai berikut : PENDAPATAN ASLI DAERAH : 1. Pos Pajak Daerah : 1.1 Pajak Hotel 1.2 Pajak Restoran 1.3 Pajak Hiburan Universitas Sumatera Utara 1.4 Pajak Reklmae 1.5 Pajak Penerangan Jalan 1.6 Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian C 1.7 Pajak Parkir 1.8 Pajak Air Bawah Tanah 1.9 Pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan 1.10 Pajak BPHTB Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 2. Pos Retribusi Daerah 2.1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota 2.2 Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum 2.3 Retribusi Pelayanan Persampahan 2.4 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP 2.5 Retribusi Pergantian Biaya Cetak Akte Catatan Sipil 2.6 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Perabuan Mayat 2.7 Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 2.8 Retribusi Pasar 2.9 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 2.10 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 2.11 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 2.12 Retribusi Pemotongan JalanBeram 2.13 Retribusi Terminal 2.14 Retribusi Penyedotan Kakus 2.15 Retribusi Rumah Potong Hewan Universitas Sumatera Utara 2.16 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 2.17 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 2.18 Retribusi Izin Tempat Berjualan Minuman Beralkohol 2.19 Retribusi Izin GangguanKeramaian 2.20 Retribusi Izin Trayek 2.21 Retribusi Surat Izin Jasa Usaha Konstruksi 3. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 3.1 Bank Pembangunan Daerah 3.2 Perusahaan Daerah Air Minum 4. Pos Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.1 Hasil Penjualan Barang Milik Daerah 4.2 Jasa Giro 4.3 Lain-lain Pendapatan Dalam pengajuan rancangan PAD Pemerintah Kota Pematangsiantar kepada DPRD Kota Pematangsiantar, maka Pemerintah Kota terlebih dahulu akan menyusun Potensi PAD dari setiap sumber PAD di Kota Pematangsiantar.

2.3 Belanja Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Alokasi Belanja Modal (Study Empiris Kabupaten/ Kota Jawa Tengah.

0 1 15